Rasanya sangat mustahil jika aku mengatakan tak memiliki keingan apapun dalam perjalanan mengarungi bahtera ini.
Terlalu banyak inginku yang terangkai dalam pikiran.
Pun begitu dengan inginmu, bukan?
Kamu ingin, aku meluaskan selalu sabar yang ku miliki. Agar tenang dan lapang membersamai.
Aku ingin, kamu tetap berdiri pada pondasi kesetiaan. Agar aku selalu bersyukur karena telah memilihmu.
Kamu ingin, aku menjadi madrasah pertama dan terbaik untuk permata kita yang Tuhan titipkan.
Aku ingin, kamu menjadi nahkoda terbaik, yang selalu mengajak kami berlayar ke tempat-tempat terbaik untuk memetik hikmah kehidupan.
Ah.. terlalu banyak jika harus ku jabarkan satu persatu inginmu dan juga inginku.
Namun, diantara ratusan keinginan yang berbaris, ada satu keinginan yang paling egois yang kerap kali lahir dalam pikiran, dan ku rapalkan dalam barisan doa
"meninggalkan bumi ini lebih dulu daripada kamu."
Itu adalah keinginanku paling egois!
Yang selalu ku pinta pada Dia Sanga Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan permohonan.
Mengapa?
Karena membayangkan berjalan mengukir cerita kehidupan tanpamu disisi sudah membuat ku meringis perih. Bagaimana jika itu menjadi nyata? Aku tak tahu, masihkah ku sanggup berdiri dan berjalan melanjutkan cerita hidupku tanpamu?
Maaf, jika inginku seringkali beralih menjadi barisan doa yang ku rapalkan dalam sujudku. Karena sungguh, aku tak bisa jika tanpamu.
.png)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar