Rabu, 12 Juli 2023

Aku Melepasmu



Dalam sepi ... dan sendiri ... pada masa itu…

Aku menemukanmu—pada potret yang pernah kurekam

Memikat ... sempurna ... itulah yang hadir dalam pikiranku

Aku mencoba menampikkan kalimat, "jatuh cinta, pada pandangan pertama"

Namun sayangnya, hatiku selalu bergetar tatkala menatap paras cantikmu, mendengar merdu suaramu; serta

Langkah kakiku 'tak mampu untuk menjauhi dirimu

Aku mencari cara untuk tetap melangkah, hingga akhirnya … cinta yang kupendam membawaku sampai padamu

 

Dalam cinta yang begitu merekah utuh

Hanya satu nama yang kini aku tuju—yaitu kamu

Aku merapal namamu pada gugusan pinta yang kulangitkan kepada-Nya

Karena, aku hanya menginginkan namamu yang menemaniku—di dunia hingga ke surga

Kuhalau badai yang menghalangi langkah                                  

Hingga akhirnya aku berhasil membawamu kedalam istana yang ku bangun

Harapku tetap sama, genggaman tanganmu mampu ku rasa hingga ke negeri abadi

 

Namun dalam realita, pintaku 'tak pernah menjadi nyata

Ada harapan kita yang hanya berhenti pada batas asa

Ada belati yang tanpa sadar kutancapkan begitu dalam ke relung hatimu yang penuh cinta

Menyayat kemurnian cinta; hingga menggores dinding percaya

Luka itu terlalu dalam kupahat dalam dada

Hingga kata maaf 'tak akan mampu mengobati segala torehan luka

 

Dalam peluk penyesalan serta hati yang begitu patah

Aku melepasmu dengan begitu nelangsa dan pasrah

Aku membiarkan sesak mengimpit dalam dada

Menjadikan sesalku adalah kecewa yang paling nestapa

 

Kini ... kerapuhan telah mengiringiku dalam tiap jejak-jejak langkah

Sejak kau terlepas dan 'tak lagi menjadi sayap kehidupanku yang merekah

Kebodohanku 'tak mampu menjaga kesucian cinta yang telah engkau bina; dan

Aku ... kini telah celaka atas apa yang dunia sebut—dengan karma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar