Selasa, 04 Juli 2023

Aku Pamit

 


Aku yang dulu istimewa kini kembali menjadi seorang yang asing dan biasa.

Tatap matamu yang penuh cinta, kini tak lagi ku dapatkan.

Senyuman manismu yang sering membuat ku terpaku, tak lagi ku temu. 

Peluk hangatmu yang selalu membuatku tenang, tak lagi ku rasakan.

Hei, Kenapa?

Apa aku ada salah?

Bicaralah!

Kau tahu, bukan? Bagiku kamu adalah rumah paling nyaman untukku pulang.

Namun sepertinya kini kau membangun pagar tinggi dan menguncinya rapat.

Tak ada lagi celah untukku masuk ke dalam rumah ternyamanku.

Jika memang bukan aku seseorang yang kau hendaki untuk menetap, baiklah, aku pamit. Aku mundur dari hadapanmu.

Agar kamu bisa membuka kembali kunci itu, menyambut ia yang kau harap untuk datang, singgah, hingga kemudian menetap.

Terimakasih karena pernah memberiku kesempatan untuk bisa mengenal mu.

Terimakasih karena pernah memberiku ruang untuk datang dan singgah. 

Meski pada akhirnya harapku untuk menetap kini harus patah.

Sekali lagi, aku pamit...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar