Tampilkan postingan dengan label goresan pena. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label goresan pena. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 02 Maret 2024

10 tahun Pertama

3/02/2024 09:24:00 AM 0 Comments

 

Aku pernah bertanya, akankah kita menginjak angka 10tahun kebersamaan dalam ikatan suci ini? Akankah aku atau kamu bertahan hingga di 10tahun pertama? Mampukah kita menghadapi terpaan badai hingga akhirnya kita sampai pada 10tahun pertama?

Dan di sinilah kita. Di angka 10 tahun pertama. Semua pertanyaan itu terjawab sudah. Kita saling bertahan dan menguatkan. Kita saling bergenggam tangan menghadapi segala badai yang datang. Meskipun pada kenyataannya aku hampir melepaskan genggaman tanganmu, dan nyaris terjatuh pada anak tangga menuju angka 10. Sekuat tenaga kau menahanku, menarikku kembali untuk tetap berada di sisimu. Lalu kita kembali melangkah hingga sampai pada titik angka 10.

Sabtu, 03 Februari 2024

Manipulasi Topeng

2/03/2024 10:44:00 AM 0 Comments

 

Rembulan dimalam ini lucu

Ada gelak tawa di dinding

Suara Tuan menggema dalam kelakar jenaka

Pandai memoles tembok menjadi halus

Layaknya manusia yang mencoba bergelut dengan pedang


Langkah kaki tuan memecah kesunyian

Meninggalkan jejak kelok dalam lintasan

Menipu puluhan pasang mata

Dan gencar kesana kemari mencari pembenaran

Selasa, 23 Januari 2024

Aku Ingin Pulang

1/23/2024 10:52:00 AM 0 Comments

 


Sudah ribuan kilometer ku melangkah, menjauh dari tanah kelahiran. Meninggalkan dua orang teristimewa nan berharga dalam hidupku. Dengan dalih, aku ingin berjuang menggapai impian demi membuat mereka tersenyum bangga. Serta terangkat martabatnya. Aku tahu pergi menjauh dari rumah yang begitu hangat adalah langkah yang paling berat ku ayunkan. Tapi mereka mendorongku untuk tetap pergi, dengan alasan, agar aku mendapatkan segala hal terbaik di tanah rantau. Demi melihat senyum bangga terukir di wajah mereka, ku sapa tanah rantau dengan suka cita. Ku katakana pada mereka aku telah sampai dengan selamat dan bahagia.

Sabtu, 13 Januari 2024

Hai, diriku

1/13/2024 10:19:00 AM 0 Comments

 


Hai, diriku.

Sudah puluhan tahun dirimu berjalan mengarungi kehidupan yang fana ini. Langkahmu semakin dekat dengan gerbang akhir perjalanan hidup.

Lalu, bekal apa yang telah kau persiapkan sampai hari ini?

Mengenang tanggal lahir bukanlah tentang pesta meriah berlimpah hadiah. Namun hakikat pertemuan dengan tanggal lahirmu adalah perenungan, sebanyak apa bekal yang telah kau persiapkan untuk pulang? Sebesar apa dirimu bermanfaat untuk orang banyak?

Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya?

Hai, diriku.

Jangan berhenti berterimakasih pada Tuhan, ya. Karena DIA masih memberimu kesempatan untuk memperbaiki diri, berproses menjadi lebih baik lagi, belajar untuk terus menebar kebaikan sepanjang hari, dan mengasah ilmu ikhlas juga sabar yang harus terus terisi.

Senin, 08 Januari 2024

Tak Akan Lupa

1/08/2024 03:26:00 PM 0 Comments

 


Jika kamu bertanya, aku kenapa, maka dengan tenang aku akan menjawab, aku baik-baik saja. Jika kamu bertanya, kenapa aku banyak diam, maka dengan santai akan kujawab, aku sedang memikirkan di mulai dari mana langkahku diayun untuk menjauh darimu.

Maaf. Terpaksa harus kukatakan itu. Aku tahu, kau akan terluka. Mungkin kamu akan menangis sejadi-jadinya. Namun kurasa, itu adalah yang terbaik untuk kita.
Di saat aku bertanya apa yang harus kuperbaiki, kau diam. Di saat aku mengajakmu mempertahankan hubungan ini, kau terlihat enggan. Di saat aku berjuang untuk cinta kita, kamu justru mempermainkan. Maka, melepas dan meninggalkanmu adalah pilihan terakhirku saat ini.

Kamis, 04 Januari 2024

Suara Hati

1/04/2024 12:40:00 PM 0 Comments


Malam sunyi Kali ini, 

membawaku pada kekecewaan bertubi

Dan merayakan ego yang silih berganti 

Pastikan jiwamu punya mental yang cukup untuk terus menghiasi


Lelah terikat akan bayangan semu yang tak ada akhir

Kepahitan ini mulai merajai kedengkian yang berakar

Angkara mengambil kendali tubuhku

Merajut amarah dalam setiap ragaku

Aku tidak sedikitpun membencimu 

Aku tidak mengutuk semua kalimat indah yang pernah kau ucap padaku


Mari kita menjadi sepasang asing

Setelah rasa dan sakit yang selalu bersanding

Hilangkan pedih yang berkeping – keping

Rasanya, ingin ku gantungkan tentang mimpi – mimpi yang mulai membentang

Pada setiap keinginan yang kian menghilang

Diamku

1/04/2024 09:53:00 AM 0 Comments


Karya; Sang Angin

~~~••~~~••~~~••~~

Tiada bersua bukan berarti tak ada

Apa yang harus kau banggakan senja 

Sedangkan hadirmu atas kehendak semesta

Tiada mengapa atas angkuhmu 

Karena banyak yang mencintaimu

Sedang dunia tak selamanya 


Layang anganmu boleh meninggi pada awan

Banggalah karena banyak pengagum, hahaha

Jika hanya dengan kata-kata kau mudah percaya begitu saja

Lantas bagaimana dengan langit yang tak pernah menjelaskan

Bahwa selain indah ia juga tinggi 

Rabu, 03 Januari 2024

Membangun Cinta

1/03/2024 12:26:00 PM 1 Comments


Pada setapak kesakitan

Ku seret langkah membawa sisa cinta

Mengobati luka sendirian

Berharap kau mengerti sedalam apa luka yang telah kau cipta


Mengapa harus kamu?

Tanya itu menggema dalam tangis tersembunyi

Menjadi saksi atas rasa tak percayaku

Dirimu yang begitu ku puja, kini berubah menjadi bukan kamu


Mengapa harus kamu?

Satu-satunya kekuatan yang kupunya

Menjadi alasan mengapa aku bertahan di dunia

Satu-satunya pegangan terkuatku di kala badai menyapa

Delusi

1/03/2024 09:43:00 AM 0 Comments

Pada awal pertemuan

kau menarikku dari kotornya lumpur kehidupan

Kau tunjukan aku mata air yang di dalamnya terpancar kesucian

Dekap lembutmu membuatku merasa utuh
Kau menjadi penopang di saat aku merasa rapuh
Tutur katamu membelaiku dengan hangat
Hingga aku mampu mencintaimu dengan begitu hebat

Pagi hari, kau sajikan senyum yang terpatri dalam sanubari
Beranjak siang, kau menjelma awan teduh di tengah terik matahari yang membakar diri
Ketika malam tiba, kau selimuti aku dengan kasih sayang, hingga mampu membuatku merasa sempurna 

Selasa, 02 Januari 2024

Hai, Januariku

1/02/2024 09:14:00 AM 0 Comments


Hai, Januariku. Selamat datang dan berjumpa lagi di tahun yang berbeda.

Kali ini, aku ingin bercerita padamu.

Sejak kepergianmu di tahun lalu, banyak sekali hal-hal tak terduga yang datang menyapa hari-hariku. Banyak sekali derai air mata yang menjadi saksi atas kejutan dari cerita yang disajikan oleh kawan-kawanmu.
Aku nyaris menyerah, dan putus asa. Aku nyaris gagal mempertahankan apa yang telah menemaniku belasan tahun lamanya. Aku nyaris kehilangan harta-harta berharga dan terbaikku.
Sejak kepergianmu di tahun lalu, tawa dan tangisku sungguh tak seimbang. Hatiku sering kali sesak dan sakit. Dan penyebabnya adalah karena kebodohanku sendiri. Tawa yang tercipta karena kedatanganmu di tahun lalu, lebih banyak berteman dengan rintikan air mata, hingga penghujung tahun menyapa. 

Rabu, 13 Desember 2023

Tertinggal Begitu Dalam

12/13/2023 07:01:00 PM 2 Comments

Jika ada satu takdir Tuhan yang bisa kupinta untuk bisa diperbaiki, maka aku akan meminta untuk tidak ada bagian perjumpaan denganmu. Jika aku tahu dalam perjalanan dari pertemuan denganmu adalah mencintai, mungkin aku lebih memilih untuk menghindarimu. Aku tidak ingin kamu hadir hingga menjadi bagian dari ceritaku, dan kemudian aku melabuhkan rasa cinta ini padamu. Jika akhirnya harus seperti ini, aku sungguh tidak ingin bertemu dan mengenalmu!


Pada dingin dan heningnya malam, sering ku bertanya pada Dia Sang Pembuat Cerita. Mengapa dalam kisahku  harus ada kamu sebagai pemeran figurannya? Pemeran figuran, tetapi mencipta rasa yang tertinggal begitu dalam layaknya pemeran utama. Apa salahku, Tuhan? Mengapa harus padanya rasaku jatuh sedalam ini?

Minggu, 10 Desember 2023

Menyimpan Rahasia

12/10/2023 08:55:00 AM 0 Comments

 


Meski saat ini takdir membuat kita tak bisa lagi bersama, kamu tenang saja. Segala rahasiamu tetap aman dalam genggam tanganku. 

Mungkin aku kalah, saat menjaga diri dan hati mu untuk tetap berada di sampingku. Karena itu bukanlah kuasaku. Sebab aku tak punya kekuatan untuk itu. Namun, menjaga dan menyimpan segala rahasiamu yang telah kau bagi padaku, adalah tugas dan janjiku seumur hidup. Akan kulakukan hal itu hingga detak terakhir. Dan aku yakin, tak akan kalah di bagian ini.

Biar hanya aku, dirimu, dan Tuhan yang tahu segala rahasia itu. Kamu tak perlu cemas, aku akan selalu menyimpan serapat mungkin semua rahasia itu. Jika kamu tak percaya, silahkan cari tahu. Adakah kau temukan satu saja rahasiamu tersebar ke orang lain? 

Kamis, 07 Desember 2023

Ajariku Cara Melupakanmu

12/07/2023 01:23:00 PM 1 Comments

Ketika waktu menggulirkan rasa, dan menghadirkan kembali percikan rindu yang begitu menyesakkan, aku pasti bertanya, "mengapa harus ada pertemuan denganmu? Mengapa pernah aku rela menghabiskan waktu bersamamu?" Padahal, saat itu ku tahu, kebahagiaan bersamamu adalah semu. Meski kamu mengatakan berulang kali; kamu tidak akan meninggalkan, dan tetap setia di dekatku. Namun pada akhirnya, perpisahan itu menjadi nyata juga.

Pernahkah kamu bertanya pada dirimu sendiri, bagaimana kalau aku hancur, terluka, dan patah saat tak lagi bersamamu? Bagaimana kalau hari-hariku selalu diselimuti senyuman palsu?

Jujur, sejauh itu aku memikirkan tentangmu. Sedalam itu aku mengkhawatirkanmu. Bahkan, ketika kamu tiba-tiba datang dalam bunga tidurku, aku tak mampu berhenti memikirkanmu berhari-hari lamanya. Kecemasanku tentang keadanmu semakin datang berkali lipat. Namun, di saat aku bisa melihatmu dari kejauhan, memastikan kamu baik-baik saja, saat itulah kecemasanku berkurang.

Herannya, saat aku melihatmu bahagia bersama yang lain, hatiku kembali remuk! Rindu yang selama ini kuabaikan, kembali menyapa dengan sangat memilukan.  Ada sayatan luka yang kembali aku rasa. Meski aku tak tahu atas alasan apa luka ini tercipta. Bukankah harusnya aku ikut bahagia saat melihatmu masih bisa tersenyum bahkan tertawa? Walaupun bukan bersamaku. Bukankah harusnya aku tak lagi peduli padamu? Karena, aku dan kamu telah kembali menjadi orang asing bagimu, ya kan? Bukankah harusnya aku tak menyimpan rasa sayang juga cinta yang paripurna untukmu? Karena kamu telah bahagia bersama yang lain, kan?

Hei, kamu. Bisakah kemari sejenak? Ajariku bagaimana caranya aku melupakanmu. Atau ajari caramu melupakanku. Ajariku bagaimana aku harus melepaskanmu tanpa rasa sakit yang mengigit. Agar aku bisa melangkah menikmati sisa hidupku tanpa teriksa dengan bayang tentangmu. Agar aku tetap kuat tanpa peluk dan hadirmu lagi. 

Kumohon, ajariku cara melupakanmu. Agar tak ada lagi pecahan kaca yang menancap dalam hati, saat kutahu kau telah sangat bahagia tanpa hadirku di hidupmu. Tolong, ajariku cara melupakanmu. Agar aku bisa menjemput bahagia dengan hati yang baru untuk melanjutkan kisah hidupku. Seperti dirimu yang kini begitu bahagia dengan pilihanmu. Sekali lagi, tolong ajariku cara melupakanmu.

Sabtu, 14 Oktober 2023

Rindu Dalam Diam

10/14/2023 03:05:00 PM 0 Comments

 

Diam ... menikmati perih yang tak terjabarkan. Menanggung sesak yang menyakitkan. Tersebab satu nama yang tak mampu disingkirkan.

Pertemuan itu singkat. Terlalu singkat bahkan! Namun jejak cerita yang tergores begitu dalam mengakar dalam ingatan. Hingga ... ketika waktu dengan paksa mengakhiri segala cerita, membentang kembali jarak yang pernah ada, kini ... hanya ada perih yang tercipta. 

Hai, kamu...

Diamku saat ini bukanlah bentuk untuk mencaci apalagi membenci. Bukan pula sebagai cara untuk melupa atau menganggap kau tiada. 

Aku hanya sedang menatap jarak yang kini kian terbentang hebat ... diantara kita yang pernah memiliki cerita dengan judul "selalu bersama."

Selasa, 05 September 2023

Aku Mencintaimu

9/05/2023 12:15:00 AM 0 Comments


Suatu masa ada orang bijak berkata pada ku, "jadilah lelaki romantis yang selalu mengucapkan kata sayang kepada pasanganmu! "

Aku tidak peduli, karena aku bukan seperti itu, yang pasti aku mencintaimu.


Aku mengenal lelaki yang pandai merangkai kata indah dan mulut yang manis ... ternyata dia bingung dengan cinta sejati.

Aku tidak peduli, yang pasti aku mencintaimu

Senin, 17 Juli 2023

Monolog Rasa

7/17/2023 07:54:00 PM 0 Comments

 


Hai ... apa yang sedang kaupikirkan? Kenapa aku melihat banyak banget benang kusut dalam dirimu?

Hhh ... sebelum kujawab, boleh gak kubertanya? Bagaimana perasaanmu sebenarnya? Bisakah kamu jujur dengan perasaanmu sendiri?

Ah ... pertanyaan apa ini?
Hahaha ... jujur? Terhadap rasa yang hadir pada diriku? Bagaimana kumampu jujur atas rasa yang tercipta ini, sedang dia, sebagai logika, sering kali mencekalnya! Hhf ... bagaimana aku harus mengatakannya? Tiap kali detak rasa ini hadir, aku selalu 'tak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan logika. Aku ... dan logika ... seringkali berada pada persimpangan jalan untuk memilih. Tidak jarang, pilihan kami 'tak searah.

Minggu, 16 Juli 2023

Monolog Hati

7/16/2023 09:00:00 PM 0 Comments

Karya : Mage
~~~••••~~~

Haii sobat...

Kamu kenapa.?
Kenapa wajahmu muram begitu?

Aku tau ... yg kau lihat di langit itu bukanlah bintang
Kau hanya sedang melukis wajahnya di mega2 malam, kan?


Aku melihat matanya yang menatap kosong
Akulah yang paling memahami apa yg sedang dirasakannya; Kehilangan...

Kegetiran... Kekecewaan... Kemarahan...
Sudah pernah dilaluinya

Selasa, 27 Juni 2023

Sesak yang Menyakitkan

6/27/2023 11:18:00 PM 0 Comments

 

Aku tak pernah tau arti sesak dalam merindu. Sebelum kehilangan itu datang menyapa, membelai hingga memelukku erat. Ini adalah sesak yang menyakitkan ketigakalinya dalam hidupku. Setelah aku merasakan sesak karena kehilangan mereka, salah satu penyebab keridhoan Allah turun padaku, kini aku merasa bertambah sesak karena kehilanganmu, sebab pintu surgaku terbuka lebar.

Semua terlalu cepat bagiku. Kebersamaan bersamamu di balik angka 28 tahun terasa baru hitungan hari bagiku. Aku tahu, kau tak pernah suka melihatku rapuh. Tapi kepergianmu dalam pelukku adalah pencipta kerapuhanku yang paling utuh.

Ku tahu, jiwa dan ragaku harus kuat. Karena ada dua permata hidupmu yang juga kau tinggalkan bersamaku. Tapi maaf, sesak yang kau tinggalkan begitu menyakitkan, Tuan.

Selasa, 07 Maret 2023

Pesan Cinta Dari-Nya

3/07/2023 10:57:00 AM 0 Comments

 

Hari dimana Allah masih memberiku kesempatan untuk hidup di usia yang baru, ku bisikkan harapan dan doa, juga ku goreskan tekad dan azzam dalam hati, bahwa aku ingin hidup menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk orang lain. Aku ingin belajar menjadi pribadi yang lebih sabar dan ikhlas, serta lebih dewasa dari aku yang dulu.

Mungkin segala harap dan do`a itu terdengar. Mungkin segala azam dan tekad itu Allah saksikan. Hingga kemudian hadir kejadian demi kejadian yang membuat hati begitu terluka dan perih. Berderet tanya terlukis indah dalam benak. Tapi yang paling nyata adalah kata "Mengapa?"

Ada tangis yang ingin ku luapkan. Membuang perih yang tergores. Tapi nyatanya, tangis itu tak kunjung pecah. Seolah tak rela jika aku menangis hanya karena disebabkan oleh orang-orang tak tahu diri dan tak tahu cara menghargai juga menghormati orang lain.

Sabtu, 27 Oktober 2018

Ada Apa Denganmu, Bu?

10/27/2018 04:33:00 PM 0 Comments
Ada apa denganmu, Bu?
.
.
Miris rasanya hati saat mendengar berita seorang ibu kandung tega menganiaya si buah hati hingga meninggal. Bahkan si Ibu melakukannya tidak sendiri. Ia tega melakukan itu bersama si selingkuhannya. Ya Allah, Ya Rabb… betapa dunia ini sudah sangat tua, dan akhir zaman semakin dekat..
.
Ada apa denganmu, Bu?
.
Semengganggu apakah anakmu hingga kau tega sampai hati menyakitinya bahkan hingga nyawa meregang. Bukankah kau telah merasakan bagaimana lelah dan beratnya kau membawa ia selama sembilan bulan dalam rahimmu? Bukankah kau merasakan pula bagaimana sakitnya saat kau harus melahirkannya? Lalu kenapa kau setega itu?
.
Ada apa denganmu, Bu?
.
.
Kilahmu, “Itu caraku untuk mendidik dan memperingatinya agar tak rewel.” Namun, haruskah sampai ia terluka lalu tak lagi bernyawa?
.
.
Ia adalah anakmu, Bu. Darah dagingmu. Tangan mungilnya yang kelak akan membawamu menuju surga-Nya. Jika seperti ini, apakah masih pantas kelak ia meminta kepada Allah untuk membawamu ikut serta hingga surga-Nya?
.
.
Ada apa denganmu, Bu? Hingga sampai hati kau melakukan itu.
.
.
Ah. Rasanya miris dan sedih sekali. Membayangkan si balita yang harus mengakhiri nafas di tangan ibunya sendiri.
.
Ada apa dengan, Bu?
.
Kai tau? Padahal Allah begitu memuliakan peran seorang Ibu.
.
.
~~~~ "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri" (Q.S Al-Ahqaf:15)
~~~
#wildahrahmi
#tulisanrahmi
#petuah_kehidupan
#ibudananak
#ibu