Karya; Sang Angin
~~~••~~~••~~~••~~
Tiada bersua bukan berarti tak ada
Apa yang harus kau banggakan senja
Sedangkan hadirmu atas kehendak semesta
Tiada mengapa atas angkuhmu
Karena banyak yang mencintaimu
Sedang dunia tak selamanya
Layang anganmu boleh meninggi pada awan
Banggalah karena banyak pengagum, hahaha
Jika hanya dengan kata-kata kau mudah percaya begitu saja
Lantas bagaimana dengan langit yang tak pernah menjelaskan
Bahwa selain indah ia juga tinggi
Kau lupa siapa aku senja
Akulah Sang Angin, penyeimbang semesta
Hembusku tak hanya mampu untuk merindu, sayang
Lupakah kau senja?
Selain memberi syahdu belaianku mampu memporak porandakan semesta dan seisinya
Kau tahu senja, saat itu terjadi siapa yang akan mengagumimu
Tiada canda juga ceria
yang tersisa hanyalah dunia suram tak berkesudahan
Wahai perempuanku
Kesakitan duka atas lara
Tentang pengkhiantan ikrar hati yang kau tinggalkan begitu saja
Hingga bayang langkahmu pun tak berjejak dalam terangnya dunia
Lalu kata maaf seperti apa kau harap dalam kebencian yang telah kau torehkan?
Lantas ampunan seperti apa yang akan kau pinta dalam linang airmata sembah sujudmu ?
Sedangkan sumpah serapah dendam kuuntai di segenap doaku
Dalam rintihan menyayat angkara murkaku
Sangkakala bergema menjemput para jiwa-jiwa
Tanpa peduli baik atau salah
Jasad bertumpuk layaknya sampah
Tuhan Maha Pengampun
Tapi Aku Tidak
Sebelum saat itu terjadi kutunggu kau pada pertengahan masa
Untuk kita bersua di waktu tertentu
Akulah kekasihmu tempat dimana kau hasratkan restu memangku
Memadu kasih di muka dunia
Agar semesta kembali bahagia
Dalam tunaian tulus tulisan cuaca
Rangkaian mutiara ini tersaji di mahkota gapura Astana Aksara
~~~••••~~~~
Mojokerto, 7 Desember 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar