Kamis, 04 Januari 2024

Diamku


Karya; Sang Angin

~~~••~~~••~~~••~~

Tiada bersua bukan berarti tak ada

Apa yang harus kau banggakan senja 

Sedangkan hadirmu atas kehendak semesta

Tiada mengapa atas angkuhmu 

Karena banyak yang mencintaimu

Sedang dunia tak selamanya 


Layang anganmu boleh meninggi pada awan

Banggalah karena banyak pengagum, hahaha

Jika hanya dengan kata-kata kau mudah percaya begitu saja

Lantas bagaimana dengan langit yang tak pernah menjelaskan

Bahwa selain indah ia juga tinggi 


Kau lupa siapa aku senja

Akulah Sang Angin, penyeimbang semesta

Hembusku tak hanya mampu untuk merindu, sayang

Lupakah kau senja? 

Selain memberi syahdu belaianku mampu memporak porandakan semesta dan seisinya

Kau tahu senja, saat itu terjadi siapa yang akan mengagumimu


Tiada canda juga ceria

yang tersisa hanyalah dunia suram tak berkesudahan

Wahai perempuanku

Kesakitan duka atas lara 

Tentang pengkhiantan ikrar hati yang kau tinggalkan begitu saja

Hingga bayang langkahmu pun tak berjejak dalam terangnya dunia


Lalu kata maaf seperti apa kau harap dalam kebencian yang telah kau torehkan?

Lantas ampunan seperti apa yang akan kau pinta dalam linang airmata sembah sujudmu ?


Sedangkan sumpah serapah dendam kuuntai di segenap doaku

Dalam rintihan menyayat angkara murkaku

Sangkakala bergema menjemput para jiwa-jiwa

Tanpa peduli baik atau salah

Jasad bertumpuk layaknya sampah 

Tuhan Maha Pengampun

Tapi Aku Tidak


Sebelum saat itu terjadi kutunggu kau pada pertengahan masa

Untuk kita bersua di waktu tertentu 

Akulah kekasihmu tempat dimana kau hasratkan restu memangku

Memadu kasih di muka dunia

Agar semesta kembali bahagia 

Dalam tunaian tulus tulisan cuaca

Rangkaian mutiara ini tersaji di mahkota gapura Astana Aksara

~~~••••~~~~

Mojokerto, 7 Desember 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar