Selasa, 09 Januari 2024

Sembuhkan Luka

 


Tidak ada pilihan lain yang terlintas di benakku selain mengakhiri hidup ini. Setelah aku tau sebuah kebenaran yang begitu menyakitkan. Mematahkan segala impian. Menghancurkan segala senyuman. Serta mematikan segala harapan. Adakah untukku pilihan lain? Jika kamu tempatku berpulang, rumah ternyamanku, kini harus memasukkan orang lain di antara kita. Adakah pilihan selain mengakhiri hidup ini? Jika ada, beri tahu, apa alasanku untuk tetap melanjutkan hidup? Sedangkan nyawa dan napas kehidupanku adalah kamu.

Saat ini kamu paham, kan? Seberapa pentingnya kamu dalam hidupku?

Aku tak pernah mengatakan bahwa kamu sempurna. Karena dirimu hanyalah manusia biasa sepertiku. Namun adanya ikatan antara kita, menyempurnakan setiap kurangnya diri. Aku menutupi setiap kurangmu, begitupun sebaliknya. Aku tak pernah bercerita pada siapapun bahwa kehidupan kita hanya terisi bahagia yang penuh cinta. Namun kupastikan, setiap mata yang menatap kita, tak akan mampu menangkap sisi kesedihan penuh duka dan air mata. Tak akan pernah ku ijinkan mereka menangkap sisi kecewaku padamu, atau amarahku yang tersulut olehmu. Hingga mereka berkata, bahwa kita adalah dua insan yang senantiasa ceria.

Maka, ketika terbersit pilihan itu dalam benakku, mestinya kamu paham, sebesar apa cinta yang ku punya untukmu. Sepenting apa dirimu dalam perjalanan hidupku. Karena inginku, tak ada perpisahan selain kematian yang menjemput. Jika harus ada perpisahan karena hadirnya cinta yang lain di hatimu, maka biar ku paksa kematian datang lebih cepat menjemputku.

Sungguh, berpisah denganmu sebelum ajalku datang adalah mimpi terburuk bagiku. Kau pernah mengatakan bahwa untuknya tak pernah ada cinta, tetapi nyatanya kau begitu bahagia saat dirinya datang menyapa. Lantas apa rasamu untuknya? Ah, aku tak perlu jawaban. Karena apapun jawabanmu itu hanya memperlebar luka yang telah tercipta.

Kali ini, kumohon padamu, utuhkanlah kembali cintamu untukku. Seperti aku yang tak pernah membiarkan cinta ini hancur, meski kecewa sering kali kau ukir. Bantu aku sembuhkan luka yang menyakitkan ini. Aku ingin kembali bahagia dengan paripurna saat kita bersama. Tanpa harus ada beban luka yang menyesakkan dada. Aku mohon, bantu aku sembukan luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar