Mungkin segala harap dan do`a itu terdengar. Mungkin segala azam dan tekad itu Allah saksikan. Hingga kemudian hadir kejadian demi kejadian yang membuat hati begitu terluka dan perih. Berderet tanya terlukis indah dalam benak. Tapi yang paling nyata adalah kata "Mengapa?"
Ada tangis yang ingin ku luapkan. Membuang perih yang tergores. Tapi nyatanya, tangis itu tak kunjung pecah. Seolah tak rela jika aku menangis hanya karena disebabkan oleh orang-orang tak tahu diri dan tak tahu cara menghargai juga menghormati orang lain.
Ku nikmati setiap perih ini. Meminta kekuatan dari-Nya, juga dari orang yang paling setia di sisiku, lelaki terbaikku, ayah dari anak yang terlahir dari rahimku. Ah, ya! Bukan hanya aku yang terluka. Dia pun sama. Hebatnya, dia tetap bisa membantuku untuk tetap tenang dan tetap bersikap baik.
Jika bukan karena suamiku yang bertitah, mungkin sudah ku bantah. Ku tenangkan hati dan pikiran. Mengingat kembali apa yang telah ku pinta kepada-Nya. Mencoba mencerna segala yang terjadi akhir-akhir ini dengan begitu tenang.
Suami ku pun mengingatkan, "Ini bukan ujian, melainkan pembelajaran."
Aku resapi kalimat itu dengan baik. Kembali ku olah dalam pikiran. Mencoba ku sinkronkan pada harapan dan permintaan yang ku langitkan. Mungkin rangkaian kejadian inilah sebagai jawaban. Meski gemuruh kecewa ini masih begitu menderu, ku coba redam dengan meminta kepada-Nya sabar dan ikhlas yang lebih luas lagi. Hingga kemudian, saat aku membuka salah satu aplikasi Quran, ku diingatkan dengan ayat-Nya. Ku sebut ini adalah pesan cinta dari-Nya.
"Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan (cara) yang lebih baik, Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan (kepada Allah)."
Allah ... cukuplah Engkau tempatku menaruh rasa percaya tanpa ada kecewa. Menaruh harapan tanpa harus merasa disakiti. Tempatku meminta tanpa takut dihina.
Allah ... tetaplah bersama kami. Temani kami agar menjadi pribadi yang lebih sabar dan mampu belajar dari setiap kejadian. Ampuni mereka yang telah menghinakan kami, yang telah menyakiti kami, meski mereka tak menyadari.
Cukuplah Engkau yang Maha Tahu sebesar apa harap dan pintaku pada Mu agar kelak mereka menjadi anak-anak yang sukses dan berhasil menggapai semua impian mereka.
Maafkan aku yang masih kecewa.
Terimakasih untuk pesan cinta dari-Mu duhai Rabbku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar