Sabtu, 15 Juli 2023
Kamis, 13 Juli 2023
Terjebak Rasa
Aku terjebak …
Pada pusara rasa yang kuciptakan sendiri
Aku terbelenggu pada rasa cinta yang begitu semu
Hai, kamu!
Seseorang yang telah banyak berperan menciptakan rasa terlarang ini
Tidakkah kau iba melihatku di sini?
Aku ... yang masih setia menunggu barisan kata indah nan manis darimu
Aku ... yang masih dengan sabar menunggu dentingan paling merdu; menandakan sebuah pesan darimu telah kuterima
Rabu, 12 Juli 2023
Aku Melepasmu
Dalam
sepi ... dan sendiri ... pada masa itu…
Aku
menemukanmu—pada potret yang pernah kurekam
Memikat
... sempurna ... itulah yang hadir dalam pikiranku
Aku
mencoba menampikkan kalimat, "jatuh cinta, pada pandangan pertama"
Namun
sayangnya, hatiku selalu bergetar tatkala menatap paras cantikmu, mendengar
merdu suaramu; serta
Langkah
kakiku 'tak mampu untuk menjauhi dirimu
Aku
mencari cara untuk tetap melangkah, hingga akhirnya … cinta yang kupendam membawaku
sampai padamu
Sabtu, 08 Juli 2023
Keinginan Paling Egois
Selasa, 04 Juli 2023
Aku Pamit
Aku yang dulu istimewa kini kembali menjadi seorang yang asing dan biasa.
Tatap matamu yang penuh cinta, kini tak lagi ku dapatkan.
Senyuman manismu yang sering membuat ku terpaku, tak lagi ku temu.
Peluk hangatmu yang selalu membuatku tenang, tak lagi ku rasakan.
Hei, Kenapa?
Apa aku ada salah?
Bicaralah!
Kau tahu, bukan? Bagiku kamu adalah rumah paling nyaman untukku pulang.
Namun sepertinya kini kau membangun pagar tinggi dan menguncinya rapat.
Hai, Biru
Biru.. nama itu masih melekat erat dalam memori.
Secangkir kopi dan sepotong roti menjadi saksi salam perkenalan kami.
Setelah hari itu, selalu hadir cangkir cangkir kopi yang lain. Mendekatkan jarak yang terbentang di antara kami. Sebelum kata pisah kembali membentangkan jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.
Hai, Biru.
Sedang apa kamu di sana?
Bagaimana hari-harimu bersamanya?
Bahagia, kan?
Harapku kamu selalu bahagia, meski bukan bersama ku.
Terimakasih, Biru.
Karena kamu pernah menungguku tanpa lelah dan menyerah.
Hingga kemudian aku kembali datang, lalu menyatakan pisah.
Aku tau kamu pasrah.
Sabtu, 01 Juli 2023
Inikah Cinta Tak Bersyarat?
Langkah kaki yang mengantarkan mereka pada tempat yang sedang ku rawat dan ku jaga ini, tentu bukan sebuah kebetulan.
Ada peran Allah yang menggerakkan
hati juga langkah mereka untuk tiba pada rumah baru yang akan mereka singgahi saat ini.
Siapa aku?
Tentu tanya itu bertalu dalam pikiran
dan hati mereka.
Perkenalkan, aku adalah seseorang
yang akan selalu ada di rumah barumu ini.
Di saat kamu butuh sepasang telinga
untuk mendengar segala keluh kesahmu, aku di sini.
Di saat kamu butuh bahu untuk sekadar
bersandar, aku ada.
Di saat kamu butuh sebuah pelukan
hangat demi meredakan pelukan kampung halaman, tenanglah! Aku siap!
Aku bisa menjadi kakakmu, ibumu, atau
bahkan sekadar teman ceritamu.
Begitulah jawabku dari sebuah pertanyaan yang bahkan belum terlontar dari mulut mereka yang masih kelu. Dan mereka hanya menatapku dengan segaris senyuman.
Jumat, 30 Juni 2023
Hanya Lelah
Ribuan jarak dan langkah telah bersama terlewati
Mengukir cerita bukan hanya tentang bahagia.Ada duka dan air mata yang telah bersama kita rasa
Namun percayakah?
Setelah ratusan purnama kita nikmati bersama, ada satu malam dimana asing kembali menyapa.
Tanya mengapa kita? Ingin apa kita? Kemana lagi kita akan melangkah? Masihkan searah? Terkadang kembali menyapa pada dinding kesunyian malam.
Selasa, 27 Juni 2023
Sesak yang Menyakitkan
Aku tak pernah tau arti sesak dalam
merindu. Sebelum kehilangan itu datang menyapa, membelai hingga memelukku erat.
Ini adalah sesak yang menyakitkan ketigakalinya dalam hidupku. Setelah aku
merasakan sesak karena kehilangan mereka, salah satu penyebab keridhoan Allah
turun padaku, kini aku merasa bertambah sesak karena kehilanganmu, sebab pintu
surgaku terbuka lebar.
Semua terlalu cepat bagiku.
Kebersamaan bersamamu di balik angka 28 tahun terasa baru hitungan hari bagiku.
Aku tahu, kau tak pernah suka melihatku rapuh. Tapi kepergianmu dalam pelukku
adalah pencipta kerapuhanku yang paling utuh.
Ku tahu, jiwa dan ragaku harus kuat. Karena ada dua permata hidupmu yang juga kau tinggalkan bersamaku. Tapi maaf, sesak yang kau tinggalkan begitu menyakitkan, Tuan.
Ingin Temu
Jika saja batas ruang dan waktu ini bisa ku tembus, ingin sekali aku menembusnya. Bertemu denganmu sejenak. Memelukmu dengan begitu erat. Bercerita banyak hal yang mungkin kamu tidak tahu. Namun yang pasti aku ingin berkata bahwa aku meridukanmu. Setiap waktu berg ulir rindu ini semakin menderu. Sesak rasanya. Karena aku terlalu terbiasa dengan adanya dirimu. Banyak orang menilai aku adalah gadis kecilmu yang manja. Tanpa mereka tahu seberapa kuat aku berjuang untuk menjadi gadis kecilmu yang tangguh, saat kau ditakdirkan untuk pulang ke negeri abadi.