Kamis, 04 Januari 2024

Suara Hati

1/04/2024 12:40:00 PM 0 Comments


Malam sunyi Kali ini, 

membawaku pada kekecewaan bertubi

Dan merayakan ego yang silih berganti 

Pastikan jiwamu punya mental yang cukup untuk terus menghiasi


Lelah terikat akan bayangan semu yang tak ada akhir

Kepahitan ini mulai merajai kedengkian yang berakar

Angkara mengambil kendali tubuhku

Merajut amarah dalam setiap ragaku

Aku tidak sedikitpun membencimu 

Aku tidak mengutuk semua kalimat indah yang pernah kau ucap padaku


Mari kita menjadi sepasang asing

Setelah rasa dan sakit yang selalu bersanding

Hilangkan pedih yang berkeping – keping

Rasanya, ingin ku gantungkan tentang mimpi – mimpi yang mulai membentang

Pada setiap keinginan yang kian menghilang

Diamku

1/04/2024 09:53:00 AM 0 Comments


Karya; Sang Angin

~~~••~~~••~~~••~~

Tiada bersua bukan berarti tak ada

Apa yang harus kau banggakan senja 

Sedangkan hadirmu atas kehendak semesta

Tiada mengapa atas angkuhmu 

Karena banyak yang mencintaimu

Sedang dunia tak selamanya 


Layang anganmu boleh meninggi pada awan

Banggalah karena banyak pengagum, hahaha

Jika hanya dengan kata-kata kau mudah percaya begitu saja

Lantas bagaimana dengan langit yang tak pernah menjelaskan

Bahwa selain indah ia juga tinggi 

Rabu, 03 Januari 2024

Membangun Cinta

1/03/2024 12:26:00 PM 1 Comments


Pada setapak kesakitan

Ku seret langkah membawa sisa cinta

Mengobati luka sendirian

Berharap kau mengerti sedalam apa luka yang telah kau cipta


Mengapa harus kamu?

Tanya itu menggema dalam tangis tersembunyi

Menjadi saksi atas rasa tak percayaku

Dirimu yang begitu ku puja, kini berubah menjadi bukan kamu


Mengapa harus kamu?

Satu-satunya kekuatan yang kupunya

Menjadi alasan mengapa aku bertahan di dunia

Satu-satunya pegangan terkuatku di kala badai menyapa

Delusi

1/03/2024 09:43:00 AM 0 Comments

Pada awal pertemuan

kau menarikku dari kotornya lumpur kehidupan

Kau tunjukan aku mata air yang di dalamnya terpancar kesucian

Dekap lembutmu membuatku merasa utuh
Kau menjadi penopang di saat aku merasa rapuh
Tutur katamu membelaiku dengan hangat
Hingga aku mampu mencintaimu dengan begitu hebat

Pagi hari, kau sajikan senyum yang terpatri dalam sanubari
Beranjak siang, kau menjelma awan teduh di tengah terik matahari yang membakar diri
Ketika malam tiba, kau selimuti aku dengan kasih sayang, hingga mampu membuatku merasa sempurna 

Selasa, 02 Januari 2024

Hai, Januariku

1/02/2024 09:14:00 AM 0 Comments


Hai, Januariku. Selamat datang dan berjumpa lagi di tahun yang berbeda.

Kali ini, aku ingin bercerita padamu.

Sejak kepergianmu di tahun lalu, banyak sekali hal-hal tak terduga yang datang menyapa hari-hariku. Banyak sekali derai air mata yang menjadi saksi atas kejutan dari cerita yang disajikan oleh kawan-kawanmu.
Aku nyaris menyerah, dan putus asa. Aku nyaris gagal mempertahankan apa yang telah menemaniku belasan tahun lamanya. Aku nyaris kehilangan harta-harta berharga dan terbaikku.
Sejak kepergianmu di tahun lalu, tawa dan tangisku sungguh tak seimbang. Hatiku sering kali sesak dan sakit. Dan penyebabnya adalah karena kebodohanku sendiri. Tawa yang tercipta karena kedatanganmu di tahun lalu, lebih banyak berteman dengan rintikan air mata, hingga penghujung tahun menyapa. 

Jumat, 29 Desember 2023

Terimakasih 2023

12/29/2023 06:26:00 AM 0 Comments

 


Hai, 2023.
Gak kerasa, ya. Kita udah berada di detik-detik perpisahan. Terimakasih, ya... telah menemaniku setahun ini. Telah menjadi saksi atas berlikunya kehidupanku. Bahkan, di lima bulan terakhir sudah banyak air mata yang tumpah dan kau saksikan dalam diam.

Hai, 2023.
Aku tidak pernah mengira, bahwa dirimu akan membawa banyak sekali kejutan dalam perjalanan panjangku. Banyak sekali orang asing yang kau bawa dan perkenalkan kepadaku. Semata-mata untukku banyak belajar dan melakukan perbaikan diri atas apa yang telah terjadi.

Kamis, 28 Desember 2023

Aku Kehilangannya

12/28/2023 05:16:00 AM 0 Comments

 


Aku yang telah sangat menyayangi seseorang, yang begitu bahagia di saat ia hadir dan membuka pintu rumahnya untukku ternyamankan dengan caranya, yang selalu tersenyum penuh suka cita di kala sambutan hangatnya memeluk hati, kini harus berjuang untuk tetap berdiri di atas kepingan bahagia yang tersisa, diiringi denting kerinduan tersebab sebuah kehilangan dirinya.

Aku, yang telah menemukan rumah singgah untuk melepas lelah dan mengisi ulang keceriaan, yang telah menemukan ruang untukku berdiam sesaat melukis senyuman, sekarang harus menerima kenyataan bahwa rumah singgahku telah terkunci dan tak lagi dapat menerima kehadiran ku. Tak akan ada lagi tawaku tercipta karenanya. Tak akan ada lagi sedihku tertumpah padanya. Dan aku, kembali kehilangannya.

Senin, 25 Desember 2023

Memilih Pergi

12/25/2023 08:38:00 AM 0 Comments


Saat kau datang meminang, kebahagianku begitu terasa sempurna. Kita saling berjanji untuk berjuang bersama memperjuangkan ikatan cinta di antara kita. Meskipun sebuah restu menjadi salah satu bagian dari kerikil yang harus kita lalui. Bersamamu aku merasa yakin, apapun bentuk kerikil yang menguji perjalanan panjang ini tentu kita bisa melaluinya.

Namun ternyata keyakinanku tak bertahan lama. Belum genap enampuluh hari, aku melihat dirimu yang tak lagi ku kenal. Langkah kita mulai tak seiring sejalan. Aku mulai tak mengerti bagaimana bentuk sayang dan cinta yang sesungguhnya kau miliki untukku. Tangan kekarmu mulai tak jarang melukai ragaku dengan sengaja. Lebam biru yang membekas menjadi bukti dari hilangnya perlakuan manismu kepadaku. Di saat buah hati kita masih berjuang untuk tumbuh dalam rahimku, kamu belum juga berhenti untuk mencetak memar pada setiap sisi sariraku. Hingga akhirnya kita harus kehilangan buah hati yang bahkan ia pun belum ku lahirkan. Namun semua itu masih bisa ku maafkan.

Sabtu, 23 Desember 2023

Menunggu Kata Maaf

12/23/2023 10:55:00 PM 0 Comments


Tidakkah kau ingat, Tuan? Ketika kau menyebut namanya saja hatiku tergores. Lalu kemarin, dengan tanpa berdosa, kamu dengan nyata menghadirkannya di hadapanku. Dengan wajah bahagia, kau memperkenalkan ia kepada ku. Kau ini kenapa? Sedang menguji sedalam apa cintaku padamu? Sedang mengejek kesetianku?? Atau apa?? Dari hari berganti minggu, aku menunggu dirimu yang dulu kembali lagi. Namun sayangnya, yang kembali ke sisiku hanyalah jiwamu. Sedangkan sebagian dari hatimu, masih terpaut padanya.

Bulan berganti tahun, ketika sikapmu menyatakan bahwa jiwa ragamu telah kau serahkan lagi seluruhnya untukku, aku menyambutmu dengan sangat hangat. Meski cintaku telah hancur, kepercayaanku telah tercerai berai, dan hatiku telah hilang rasa padamu. Mungkin kamu merasakan sedikit perubahan dari sikapku kali ini. Bukankah itu hal yang wajar? Ketika sebuah luka sengaja kau sayat pada hati yang utuh, walau telah kau obati sedemikian rupa, tentu bekasnya masih ada, bukan?

Jumat, 22 Desember 2023

Hilang Rasa

12/22/2023 11:52:00 AM 0 Comments


Ratusan bulan bersama kita melangkah. Melewati hari-hari yang penuh tawa juga air mata. Saling menguatkan dan menjaga ikatan suci yang telah kita bina bersama. Semua begitu indah dan ringan ketika kuhadapi bersamamu.
Hingga kemudian, ia yang berasal dari masa lalumu tiba. Mencuri perhatianmu. Merenggut bahagiaku. Menghancurkan kebahagiaan yang selama ini tercipta diantara kita.

Kamu si paling lembut dan memuliakanku, si paling tak mampu menyakitiku secara lahir dan batin, kini menjadi si paling tak ku kenal.