Tidakkah kau ingat, Tuan? Ketika kau
menyebut namanya saja hatiku tergores. Lalu kemarin, dengan tanpa berdosa,
kamu dengan nyata menghadirkannya di hadapanku. Dengan wajah bahagia, kau
memperkenalkan ia kepada ku. Kau ini kenapa? Sedang menguji sedalam apa cintaku
padamu? Sedang mengejek kesetianku?? Atau apa?? Dari hari berganti minggu, aku menunggu dirimu yang dulu
kembali lagi. Namun sayangnya, yang kembali ke sisiku hanyalah jiwamu. Sedangkan
sebagian dari hatimu, masih terpaut padanya.
Bulan berganti tahun, ketika sikapmu menyatakan bahwa jiwa ragamu telah kau serahkan lagi seluruhnya untukku, aku menyambutmu dengan sangat hangat. Meski cintaku telah hancur, kepercayaanku telah tercerai berai, dan hatiku telah hilang rasa padamu. Mungkin kamu merasakan sedikit perubahan dari sikapku kali ini. Bukankah itu hal yang wajar? Ketika sebuah luka sengaja kau sayat pada hati yang utuh, walau telah kau obati sedemikian rupa, tentu bekasnya masih ada, bukan?
Bagiku, hanya ada satu cara yang
perlu kau lakukan untuk memudarkan bekas luka pada sayatan yang kau cipta.
Maaf. Ya, hanya kata maaf!
Satu kata yang terlalu lama ku
tunggu meluncur dari lisanmu. Namun hingga detik ini, tak juga kudapatkan. Kau
berlagak seolah badai itu tidak pernah terjadi. Dirimu seolah buta dan tak mau
tau tentang hatiku yang begitu hancur berantakan. Padahal, satu kata maaf dan
pengakuan atas khilafmu, aku rasa mampu membantuku merapihkan puing-puing hatiku
yang berserakan. Namun nyatanya, kata maaf itu tak juga terucapkan.
Aku masih di sini, menunggu kata
maaf darimu, berteman seseorang yang telah rela menghabiskan waktu, juga
mencurahkan perhatian serta cintanya untukku. Jika kelak kata maaf itu
kudapatkan, dan kau rela membantuku merapihkan serpihan cinta yang telah
berserakan, aku akan mempersilahkan ia untuk pergi. dan menggantikannya denganmu, menjadikanmu
satu-satunya yang akan menemaniku membunuh sepi, dan aku berjanji akan mengubur segala kenangan
pahit yang pernah tercipta.
Lekaslah sadar, Tuan. Aku masih
menunggu kata maaf darimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar