Rabu, 20 Desember 2023

Terimakasih Telah Mencintaiku

Terimakasih, ya. Kamu telah mencintaiku sejauh ini. Sudah ribuan hari ku melangkah mengarungi perjalanan hidup ini, dan kamu, masih bertahan membersamai. Padahal, diantara hari-hari yang telah kita lewati, bukan saja bahagia yang kupersembahkan untukmu. Namun juga ada luka yang dengan sengaja atau tidak telah begitu dalam kugoreskan dalam relung kalbumu.

Terimakasih, ya. Telah mencintaiku sampai hari ini. Meskipun kamu harus melalui berbagai macam badai yang menguji kekuatan cintamu, hingga akhirnya kamu bisa bertahan sampai detik ini. Kamu hebat! Kamu adalah seseorang yang paling luar biasa dalam hidupku.

Angin topan yang datang bahkan nyaris mengehempaskan bahtera yang telah kita bangun pun mampu kau halau. Patahan dan puing-puing rasa kecewa perlahan kau bersihkan. Kau bangun kembali segala sesuatu yang telah dibuat hancur oleh terpaan angin topan itu. Kau coba bangun lagi, agar kembali utuh seperti dulu. Meskipun, tidak akan sekokoh bangunan pertama, namun setidaknya, pondasi cinta yang kau punya mampu menguatkannya.

Terimakasih, ya. Kamu yang telah mencintaiku sedalam ini. Cinta yang mampu menghapus air mata luka, memberi kekuatan untuk tidak pernah pergi dan saling meninggalkan. Padahal jika dilihat dari kacamata keegoisan, aku sudah layak untuk kau abaikan, pantas untuk kau tinggalkan. Mungkin paling tidak, sudah layak kau caci maki. Namun, cinta yang menguasai hatimu mampu menghadirkan kembali peluk dan juga kecup hangat yang meyakinkanku, bahwa aku tak akan pernah kehilanganmu. Katamu, biarkan kita berpisah karena memang waktu yang Tuhan berikan telah habis, bukan karena keegoisan yang mengalahkan cinta.

Terkadang, aku merasa malu padamu yang begitu tulus dan tanpa lelah mencintaiku; seorang yang begitu berlimpah kekurangan, aku yang sering kali lupa caranya bersyukur karena memiliki seseorang sepertimu. 

Hadirmu, bukan saja menyempurnakan setiap sisi kekuranganku, tapi kamu pun telah mampu berjuang memperbaiki segala ketidaksempurnaanku. Kau memberikan pelajaran kepadaku dengan penuh cinta. Aku tau dan paham betul apa tujuanmu melakukan itu. Bukan karena dirimu tidak menerima kekuranganku, tapi karena kamu ingin aku menjadi manusia terbaik yang mampu menebar kebaikan, dan berguna bagi orang-orang di sekitar ku. 

Terimakasih, ya. Karena telah mencintaiku tanpa kata lelah. karena telah mencintaiku tanpa kata menyerah, dan terimakasih karena telah berjanji untuk mencintaiku hingga titik akhir perjalanan ini. 

Terimakasih, ya ... sudah mencintaiku dengan cara seindah ini.

Untukmu yang kucinta.

Dari aku, yang mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar