Selasa, 01 Agustus 2023

Melepas dengan Ikhlas


Perjalanan panjang yang melelahkan bagiku, berhenti pada satu titik nama; dia. Entah karena apa dan mengapa harus dirinya karena pahamku saat bersamanya adalah ... aku bahagia akan sikapnya yang maratukanku. Hadirnya berhasil membuat goresan dengan warna yang berbeda. Tidak ada warna selain cerah dan ceria saat bersamanya.

Merapalkan namanya tak pernah henti kulakukan dalam diam … ketika sedang bersama Sang Pemilik Hati. Pintaku selalu dia yang ada sampai akhir perjalanan kisah kasih yang kumiliki.

Hingga tiba hari dimana aku merasa semua pintaku terpenuhi. Segenap suka cita memenuhi relung hati. Aku mencoba meyakini bahwa ia benar-benar akan menjadi yang terakhir menemaniku menitik jalan menuju surga-Nya. Aku merasa Tuhan sungguh berbaik hati padaku, karena pencarian panjang yang selama ini kujalani akan segera berakhir. Meski setelah hari itu … deburan ombak permasalahan diantara kami tak henti membentur hati

Setelah terpaan gelombang badai menghantam, ia yang ku kira paling rapuh, nyatanya paling teguh berpijak di sisi. Entah, apa yang ingin ia buktikan padaku selain kesungguhan dari singgahnya selama ini. Aku yang sempat meragu pun kemudian terketuk kembali untuk tetap bertahan di sampingnya. Hati yang sempat bimbang, kembali tegak dengan penuh keyakinan bahwa ia akan menjadi pelukis kebahagiaan paling handal dalam kehidupanku.

Namun … ternyata aku keliru!!

Dia yang paling banyak mencetak bahagia dalam hati, justru menjadi satu-satunya orang yang paling dalam menyakiti!

Singgahnya benar-benar tak sungguh!!

Setelah memberikan segenap bahagia dan secercah harap, ia menghempasku ke jurang kesedihan paling dalam. mematahkan segala impian ku tentang hidup bersamanya. Membiarkanku menggantungkan segala harap di batas asa.

Aku yang telah menjadi pendengar paling setia merekam setiap cerita suka dukanya, menjadi bahu tempatnya bersandar mengurai penat, menjadi rangkul paling hangat saat ia butuhkan, kini dihempaskan bak selembar kertas usang yang sungguh tak berharga.

Aku hancur berkeping! Terluka dengan ribuan sayatan yang tak terlihat!

Namun dia … tanpa beban dan rasa berdosa memilih berjalan menjauh, lalu mencipta kisah baru yang lebih indah dan bahagia bersama yang lain. Dia … dengan leluasa melukis senyum indah nan bahagia diatas goresan lukaku yang begitu perih!

Hai, kamu … terimakasih telah singgah dan mencipta luka sepedih ini! Setidaknya, aku tahu apa yang harus aku lakukan ketika bertemu kembali dengan orang tak punya hati seperti dirimu. Dan sungguh pergimu secara tiba-tiba seperti  ini mengajarkanku bagaimana harus melepas dengan ikhlas. Walau begitu sulit dan berat untuk kujalani. Walau sesak kerap kali menggelayuti… di kala namamu kembali hadir tanpa izin yang ku beri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar