Jumat, 05 Januari 2024
Kamis, 04 Januari 2024
Suara Hati
Malam sunyi Kali ini,
membawaku pada kekecewaan bertubi
Dan merayakan ego yang silih berganti
Pastikan jiwamu punya mental yang cukup untuk terus menghiasi
Lelah terikat akan bayangan semu yang tak ada akhir
Kepahitan ini mulai merajai kedengkian yang berakar
Angkara mengambil kendali tubuhku
Merajut amarah dalam setiap ragaku
Aku tidak sedikitpun membencimu
Aku tidak mengutuk semua kalimat indah yang pernah kau ucap padaku
Mari kita menjadi sepasang asing
Setelah rasa dan sakit yang selalu bersanding
Hilangkan pedih yang berkeping – keping
Rasanya, ingin ku gantungkan tentang mimpi – mimpi yang mulai membentang
Pada setiap keinginan yang kian menghilang
Diamku
Karya; Sang Angin
~~~••~~~••~~~••~~
Tiada bersua bukan berarti tak ada
Apa yang harus kau banggakan senja
Sedangkan hadirmu atas kehendak semesta
Tiada mengapa atas angkuhmu
Karena banyak yang mencintaimu
Sedang dunia tak selamanya
Layang anganmu boleh meninggi pada awan
Banggalah karena banyak pengagum, hahaha
Jika hanya dengan kata-kata kau mudah percaya begitu saja
Lantas bagaimana dengan langit yang tak pernah menjelaskan
Bahwa selain indah ia juga tinggi
Rabu, 03 Januari 2024
Membangun Cinta
Pada setapak kesakitan
Ku seret langkah membawa sisa cinta
Mengobati luka sendirian
Berharap kau mengerti sedalam apa luka yang telah kau cipta
Mengapa harus kamu?
Tanya itu menggema dalam tangis tersembunyi
Menjadi saksi atas rasa tak percayaku
Dirimu yang begitu ku puja, kini berubah menjadi bukan kamu
Mengapa harus kamu?
Satu-satunya kekuatan yang kupunya
Menjadi alasan mengapa aku bertahan di dunia
Satu-satunya pegangan terkuatku di kala badai menyapa
Delusi
Pada awal pertemuan
kau menarikku dari kotornya lumpur kehidupan
Kau tunjukan aku mata air yang di dalamnya terpancar kesucianDekap lembutmu membuatku merasa utuh
Kau menjadi penopang di saat aku merasa rapuh
Tutur katamu membelaiku dengan hangat
Hingga aku mampu mencintaimu dengan begitu hebat
Pagi hari, kau sajikan senyum yang terpatri dalam sanubari
Beranjak siang, kau menjelma awan teduh di tengah terik matahari yang membakar diri
Ketika malam tiba, kau selimuti aku dengan kasih sayang, hingga mampu membuatku merasa sempurna
Selasa, 02 Januari 2024
Hai, Januariku
Jumat, 29 Desember 2023
Terimakasih 2023
Kamis, 28 Desember 2023
Aku Kehilangannya
Aku yang telah sangat menyayangi seseorang, yang begitu bahagia di saat ia hadir dan membuka pintu rumahnya untukku ternyamankan dengan caranya, yang selalu tersenyum penuh suka cita di kala sambutan hangatnya memeluk hati, kini harus berjuang untuk tetap berdiri di atas kepingan bahagia yang tersisa, diiringi denting kerinduan tersebab sebuah kehilangan dirinya.
Aku, yang telah menemukan rumah singgah untuk melepas lelah dan mengisi ulang keceriaan, yang telah menemukan ruang untukku berdiam sesaat melukis senyuman, sekarang harus menerima kenyataan bahwa rumah singgahku telah terkunci dan tak lagi dapat menerima kehadiran ku. Tak akan ada lagi tawaku tercipta karenanya. Tak akan ada lagi sedihku tertumpah padanya. Dan aku, kembali kehilangannya.
Senin, 25 Desember 2023
Memilih Pergi
Saat kau datang meminang, kebahagianku begitu terasa sempurna. Kita saling berjanji untuk berjuang bersama memperjuangkan ikatan cinta di antara kita. Meskipun sebuah restu menjadi salah satu bagian dari kerikil yang harus kita lalui. Bersamamu aku merasa yakin, apapun bentuk kerikil yang menguji perjalanan panjang ini tentu kita bisa melaluinya.
Namun ternyata keyakinanku tak bertahan lama. Belum genap enampuluh hari, aku melihat dirimu yang tak lagi ku kenal. Langkah kita mulai tak seiring sejalan. Aku mulai tak mengerti bagaimana bentuk sayang dan cinta yang sesungguhnya kau miliki untukku. Tangan kekarmu mulai tak jarang melukai ragaku dengan sengaja. Lebam biru yang membekas menjadi bukti dari hilangnya perlakuan manismu kepadaku. Di saat buah hati kita masih berjuang untuk tumbuh dalam rahimku, kamu belum juga berhenti untuk mencetak memar pada setiap sisi sariraku. Hingga akhirnya kita harus kehilangan buah hati yang bahkan ia pun belum ku lahirkan. Namun semua itu masih bisa ku maafkan.
Sabtu, 23 Desember 2023
Menunggu Kata Maaf
Tidakkah kau ingat, Tuan? Ketika kau
menyebut namanya saja hatiku tergores. Lalu kemarin, dengan tanpa berdosa,
kamu dengan nyata menghadirkannya di hadapanku. Dengan wajah bahagia, kau
memperkenalkan ia kepada ku. Kau ini kenapa? Sedang menguji sedalam apa cintaku
padamu? Sedang mengejek kesetianku?? Atau apa?? Dari hari berganti minggu, aku menunggu dirimu yang dulu
kembali lagi. Namun sayangnya, yang kembali ke sisiku hanyalah jiwamu. Sedangkan
sebagian dari hatimu, masih terpaut padanya.
Bulan berganti tahun, ketika sikapmu menyatakan bahwa jiwa ragamu telah kau serahkan lagi seluruhnya untukku, aku menyambutmu dengan sangat hangat. Meski cintaku telah hancur, kepercayaanku telah tercerai berai, dan hatiku telah hilang rasa padamu. Mungkin kamu merasakan sedikit perubahan dari sikapku kali ini. Bukankah itu hal yang wajar? Ketika sebuah luka sengaja kau sayat pada hati yang utuh, walau telah kau obati sedemikian rupa, tentu bekasnya masih ada, bukan?