Kesalahan Paling Dicintai
Aku permah, menjadi bagian dari gemintang di langit malam, untuk sekadar menemani rembulan yang kesepian dan sendiri
Kau tahu?Lembaran demi lembaran telah tergores sempurna
Tersusun sesuai urutan dengan berdaftar pustaka
Menjadikan sebuah alur kehidupan berisi tentang cinta
Kau mungkin tidak ingat dengan kata pengantar yang tersimpan
Itu adalah dengan sang pemilik hak cipta tentang perjanjian
Kemudian dimulai dengan pendahuluan bertemunya sepasang insan
Termanifestasi dalam orientasi berisi doa-doa dalam harapan
Alunan rindu berdesir lirih mengiris, menyayat hati yang perih
Mendendangkan sebuah tembang tentang air mata yang menggenang
Irama lagu di atas pasir menyisakan nada elegi sang kekasih
Selendang kasih timbul tenggelam dihantam ganasnya gelombang
Aku terus bernyanyi tentang kekasih hati yang telah pergi
Menyanjungnya seolah putri dari negeri dewa-dewi
Meneriakan namanya hingga parau suara dalam hati
Walaupun aku tahu, aku hanyalah karang kecil yang berdiri
Hai ... apa yang sedang kaupikirkan? Kenapa aku melihat banyak banget benang kusut dalam dirimu?
Hhh ... sebelum kujawab, boleh gak kubertanya? Bagaimana perasaanmu sebenarnya? Bisakah kamu jujur dengan perasaanmu sendiri?
Ah ... pertanyaan apa ini?
Hahaha ... jujur? Terhadap rasa yang hadir pada diriku? Bagaimana kumampu jujur atas rasa yang tercipta ini, sedang dia, sebagai logika, sering kali mencekalnya! Hhf ... bagaimana aku harus mengatakannya? Tiap kali detak rasa ini hadir, aku selalu 'tak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan logika. Aku ... dan logika ... seringkali berada pada persimpangan jalan untuk memilih. Tidak jarang, pilihan kami 'tak searah.
Aku terjebak …
Pada pusara rasa yang kuciptakan sendiri
Aku terbelenggu pada rasa cinta yang begitu semu
Hai, kamu!
Seseorang yang telah banyak berperan menciptakan rasa terlarang ini
Tidakkah kau iba melihatku di sini?
Aku ... yang masih setia menunggu barisan kata indah nan manis darimu
Aku ... yang masih dengan sabar menunggu dentingan paling merdu; menandakan sebuah pesan darimu telah kuterima
Dalam
sepi ... dan sendiri ... pada masa itu…
Aku
menemukanmu—pada potret yang pernah kurekam
Memikat
... sempurna ... itulah yang hadir dalam pikiranku
Aku
mencoba menampikkan kalimat, "jatuh cinta, pada pandangan pertama"
Namun
sayangnya, hatiku selalu bergetar tatkala menatap paras cantikmu, mendengar
merdu suaramu; serta
Langkah
kakiku 'tak mampu untuk menjauhi dirimu
Aku
mencari cara untuk tetap melangkah, hingga akhirnya … cinta yang kupendam membawaku
sampai padamu