Sesak yang Menyakitkan
Aku tak pernah tau arti sesak dalam
merindu. Sebelum kehilangan itu datang menyapa, membelai hingga memelukku erat.
Ini adalah sesak yang menyakitkan ketigakalinya dalam hidupku. Setelah aku
merasakan sesak karena kehilangan mereka, salah satu penyebab keridhoan Allah
turun padaku, kini aku merasa bertambah sesak karena kehilanganmu, sebab pintu
surgaku terbuka lebar.
Semua terlalu cepat bagiku.
Kebersamaan bersamamu di balik angka 28 tahun terasa baru hitungan hari bagiku.
Aku tahu, kau tak pernah suka melihatku rapuh. Tapi kepergianmu dalam pelukku
adalah pencipta kerapuhanku yang paling utuh.
Ku tahu, jiwa dan ragaku harus kuat. Karena ada dua permata hidupmu yang juga kau tinggalkan bersamaku. Tapi maaf, sesak yang kau tinggalkan begitu menyakitkan, Tuan.