Cinta Dalam Netra
Sudah dua tahun perpisahan itu terjadi. Tapi bagi Aksa kejadian itu seperti baru kemarin. Semua masih terlihat begitu jelas dan nyata. Tatapan mata, raut wajah, serta rasa kecewa dari gadis itu masih bisa ia lihat dengan jelas. Seandainya saja kesalahan itu tidak pernah terjadi, pasti dia masih bersama gue di sini. Bisik hati Aksa begitu lirih sambil menatap langit-langit kamarnya.
Fany, gadis cantik nan mungil serta pintar. Dialah yang tidak pernah bisa menghilang dari pikirannya, ataukah memang Aksa yang tidak berani menghilangkannya? Entahlah, yang pasti Aksa masih merasa begitu kehilangan sejak perpisahan itu.
Perempuan yang ia kira tidak akan pernah membawa pengaruh besar dalam hidupnya itu ternyata telah menyihirnya tanpa sadar. Perempuan yang ia pikir sama dengan perempuan-perempuan lainnya, ternyata berbeda. Aksa pun baru menyadarinya sejak malam itu, malam perpisahan yang tidak pernah ia duga sebelumnya.