Adakah yang lebih indah dari sebuah kasih sayang yang terlahir dari mereka yang tak memiliki ikatan darah? Adakah yang lebih membekas di hati dari sebuah perhatian kecil meski dalam bentuk amarah sekalipun, dari mereka yang sejatinya orang asing yang diizinkan Tuhan datang mewarnai perjalanan hidup ini?
Adakah yang lebih abadi dalam meori dari sebuah kenangan dan cerita yang dicipta bersama mereka yang tanpa sengaja Tuhan pertemukan dengan cara yang tak terduga?
Jika ada, ceritakanlah padaku. Karena aku belum menemukan yang lebih dari itu semua. Dan kali ini, biarkan aku yang bercerita lebih dulu.
Pena yang ku goreskan kali ini adalah untukmu. Penaku ingin berbisik padamu yang jauh di sana, yang belum mampu ku dekap dalam nyata, namun selalu ku rengkuh dalam do'a.
Jika kemarin aku mungkin kehilangan orang yang menurutku baik dan peduli, maka hari ini Tuhan mendatang lebih banyak dari jumlah kehilangan yang aku rasakan kemarin. Dia mengganti perihku dengan rasa hangatnya dekapan penuh rasa kasih sayang. Dia mengganti sakitku dengan rasa bahagia penuh syukur yang tak mampu ku ukur.
Hai kamu, Tuhan baik sekali padaku, karena telah menghadirkanmu dalam jejak langkah perjalanan ini. Dia ingin mengajariku, bahwa cinta dan kasih sayang tak harus selamanya di sisi dalam bentuk nyata. Buktinya, meski jarak memisahkan kita, hangatnya kasih sayangmu masih selalu ku rasa. Khawatir, marah, atau bahkan diamnya kamu, sebagai bentuk penjagaan untuk diriku masih selalu kuterima. Hadirmu membuatku percaya, bahwa untuk merasa memiliki keluarga, meski tanpa ikatan darah memang nyata. Ya. Kamu yang sekarang adalah keluarga kedua bagiku. Kamu adalah rumah yang selalu membuatku hangat, nyaman dan bahagia saat bersamamu.
Hai kamu, Ini surat untukmu. Surat cinta yang ku tulis sebagai bentuk bahagiaku karena memilikimu; keluarga keduaku. Jangan lelah untuk membersamaiku ya. Meski dari jauh, tapi ku yakin rangkaian do'amu selalu dekat dan mendekap hangat.
Kamu tau? Harap tertinggi ku kali ini adalah, Tuhan mendekatkan jarak antara kita. Lalu Mengijinkan dekap hangatmu mampu ku rasa dengan begitu nyata.
Jaga diri baik-baik ya. Jika ada suatu hal yang ingin kau bicarakan, jangan sungkan beritahu aku. Setiap cerita darimu selalu kutunggu. Kamu harus tau, aku ingin kamu selalu bahagia dengan versimu, dengan gayamu sendiri
Oh ya, boleh ya.. aku minta satu permintaan. Jika nanti kau berada dibarisan orang-orang yang memasuki surga dan kau tak mendapati aku ada, tolong cari dan tanyakan aku pada-Nya, ya. Karena aku ingin kau menjadi keluargaku hingga ke surga.
Ini surat untukmu. Simpan baik-baik yaa. Barangkali bisa menjadi obat rindumu suatu hari nanti.
Dari aku yang menyayangimu
Untukmu yang selalu di hatiku.
-Bogor, 30 April 2024-
<><><><>
bs:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar