Jumat, 31 Mei 2024

Ayah, Bisakah Kita Bertemu?


Ayah, bisakah kita bertemu? Banyak hal yang ingin ku tanyakan dan bicarakan denganmu. Banyak sekali misteri yang terungkap setelah pergimu. Banyak sekali cerita tentangmu, bahkan tentang perasaanm kepadaku yang selama ini ku tak tau.

Apakah yang mereka ceritakan benar? Sebahagia itukah kau memiliki aku? Setakut itukah kau kehilangan ku? Di saat dokter memvonis ku mengidap salah satu penyakit yang tak akan bisa sembuh. Serapuh itukah kau menghadapi kenyataan bahwa gadis kecilmu tak baik-baik saja? Kenapa kau tak pernah memperlihatkan air mata lukamu di hadapanku? Bahkan, kau pun tak pernah membantah saat aku membawa seseorang yang menjadi pilihanku, sedangkan kau sebenarnya sudah menyiapkan pilihan untukku.

Ayah, bisakah kita ketemu? Sebentar saja. Kita bicara banyak hal. Tentang aku, tentang dirimu, juga tentang perasaanmu yang tak pernah terungkap selama ini. Aku hanya ingin mendengar semua cerita itu langsung dari mulutmu, Ayah. Karena aku sedang merindukan momen kebersamaan kita. Jika dulu kau selalu mencipta momen bahagia penuh tawa saat bersamaku, kenapa kau tak juga meninggalkan momen dimana kau membagi dukamu kepadaku. Kenapa tak kau tunjukkan sedih dan rapuhnya dirimu saat melihatku jatuh sakit tak berdaya? Kenapa aku harus selalu kau pandang sebagai gadis kecilmu yang tak boleh merasakan kerasnya dunia, serta sedikit mengetahui beratnya beban perasaan yang kau pikul. Oh ya, aku lupa. Kau pantang dilihat lemah, apalagi di depanku yang sedang butuh kekuatan darimu. Kau pantang menyeka air mata, apalagi di hadapanku yang selalu ingin melihat senyummu.

Kau tau, Ayah? Kini keadaan yang membentur serta mendidikku untuk menjadi kuat. Untuk menjadi putrimu yang  tak lagi mudah rapuh. Menjadi seseorang yang terlihat setegar batu karang. Walau pada kenyataannya, kali ini aku sangatlah lemah tanpamu.

Ayah, bisakah bertemu? Sebentar saja. Banyak sekali hal yang ingin ku dengar darimu. Yang ingin ku ceritakan serta yang ingin ku pastikan padamu. Aku bingung, Yah. Kali ini aku tak punya tempat untuk bercerita atau sekadar mendapatkan pelukan hangat.

Inikah makna air matamu di saat dulu kau melepasku kepada orang lain? Adakah ketakutan yang kau rasa juga kau pikirkan tentang kebahagiaanku? Jika memang benar, Ayah tenang aja, aku bahagia. Hanya saja, kali ini aku sedang merasa tidak baik-baik saja. dan aku hanya butuh pelukmu, Ayah.

Ayah, datanglah sebentar. Beritahu aku segala hal yang selama ini aku tak tau. Beri aku penjelasan tentang segala hal yang selama ini aku tak paham. Bisakah kita bertemu, Ayah? Walau hanya melalui dunia mimpi. Aku butuh dirimu, Ayah.

~~~~

Bogor, 31 Mei 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar