Kamis, 02 Mei 2024

Caramu Salah


Kau memintaku untuk tetap bahagia dan baik-baik saja. Memintaku melanjutkan langkah kehidupan ini dengan senyum yang selalu tersemat di wajah. Kau katakan, tak ingin melihat air mataku tumpah meruah. Dengan sebab apapun itu. Termasuk disebabkan olehmu.

Tidak kah kau sadar? Bahwa penyempurna bahagiaku adalah kamu! Alasan ku untuk tetap berdiri tegar dan berjalan mengarungi kehidupan ini adalah kamu! Penyebab senyumku seringkali terlukis di wajah pun kamu orangnya!

Lalu sekarang?

Kamu memilih pergi. Bahkan setelah salam perpisahan itu kamu berlagak seperti orang yang tak pernah mengenalku. Kita bertemu, tapi matamu serasa tak sudi melihatku. Meski hanya dengan sebuah lirikan. Kita berpapasan, tapi lidahmu kelu serasa tak rela mengucapkan satu katapun.

Jika dengan begini kamu pikir aku bahagia, kamu salah! Jika dengan sikapmu ini kamu berpikir aku baik-baik saja, kamu keliru! Jika dengan perlakuan ini kamu berpikir aku akan membencimu, kamu lupa dengan ucapanku! Bahwa Aku tak akan pernah membencimu, bahkan sebesar butir pasir pun!

 Silahkan bersikap yang kamu mau, namun ketahuilah, sikap dingin yang kau cipta hanya sedang melebarkan luka yang ku rasa atas perpisahan kita. Sikap asing yang selalu yang kau lakukan saat berjumpa, hanya menambah perih di atas luka yang ku derita.  Tak akan pernah ada benci yang ku cipta untuk mu meski hanya segaris. Hatiku terlalu berharga untuk ku nodai dengan memelihara kebencian kepadamu. Silahkan kau berjuang agar aku membenci, atau mungkin melupakanmu. Namun aku akan tetap berdiri di tempatku, di mana tak akan pernah ada benci untuk namamu yang ku izinkan masuk bahkan menetap. Silahkan bersikap yang kamu inginkan, namun dimataku, setiap caramu salah.

Tenanglah, aku akan tetap bahagia dengan jalan dan caraku. Tak perlu kamu membuang waktu untuk berpikir mencari cara agar aku bahagia serta mampu melupakanmu. Karena perihal membenci atau melupakan adalah urusanku, bukan lagi menjadi urusanmu. Bahkan tanpa kau minta, aku pun akan mencipta bahagiaku dengan lebih paripurna. Maaf, sekali lagi ku katakana, cara mu salah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar