Sabtu, 04 Mei 2024

Peran Sang Waktu



Setiap detik kehidupan yang berlalu, selalu menyimpan berjuta misteri dan teka teki. Terkadang, kita bisa menebak alurnya. Namun sering kali kita tak mampu menerka arahnya.
Seperti halnya pertemuanku denganmu. Siapa yang merencanakan ini semua? Aku? atau kah kamu? Tak ada satupun diantara kita! Ini adalah bagian dari misteri yang Tuhan simpan untuk kita.
Tuhan telah menuliskannya dengan begitu rapih, dan sang waktu diminta untuk berperan andil dalam setiap kejadian yang kita lalui. Waktulah yang berperan, membuat kita merasa saling terpaut, membutuhkan, memahami, dan juga saling mencintai.
Tapi siapa mengira, peran sang waktu yang kemudian mengenalkan ku pada rasa sakit dan patah dari mencintai. Sang waktu pula yang menjadi saksi atas derai air mata kesakitanku karena harus kehilanganmu. Aku pernah begitu takut berada di keadaan dimana aku harus melepas dan kehilanganmu di saat aku masih begitu menyayangi serta mencintaimu. Namun akhirnya sang waktu membawa ku kepada keadaan yang selalu ku takutkan itu.
Lalu aku yang sendiri bisa apa? Selain meminta Tuhan menguatkan aku, dan sang waktu mendampingiku menyembuhkan setiap kesakitan itu. 
Kepada sang waktu ku merintih kesakitan, menahan sepi dan rindu yang seringkali tertuju padamu. Pada sang waktu, ku meminta untuk mematikan rasaku padamu, dan menghilangkan segala tanya serta khawatir tentang dirimu. Karena memang itu yang kau mau, bukan?
Aku pun tak ingin selalu tersiksa dengan bayang-bayang tentangmu. Sebab itu, ku meminta dengan sangat peran sang waktu untuk mewujudkan keinginan ku itu.
Lalu, di sinilah aku sekarang. Di hari-hari yang sudah sangat berdamai dengan keadaan dimana kamu tak lagi ada untukku. Di hari-hari saat disebut namamu tak lagi ada getar sedikitpun dalam hati. Segala rasa yang pernah ada untukmu hilang sudah tak bersisa. Apapun yang terjadi denganmu bukan lagi menjadi urusanku, dan tak lagi mengundang rasa khawatirku.
Seseorang yang pernah mengingatkanku benar, jika suatu saat aku kehilangan, aku hanya butuh ditemani oleh waktu untuk membantuku agar terbiasa dengan rasa kehilangan itu.
Memang peran sang waktu itu nyata. Aku hanya butuh bersabar lebih lama untuk menyadari peran dan tugasnya. Terimakasih untukmu, sang waktu. Karena kini aku telah mampu berdamai dan terbiasa tanpanya.

~~~
By; Tulisan Rahmi
Bogor, 4 Mei 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar