Senin, 27 Mei 2024

Kamulah Rumahku


Kau pernah mengatakan padaku, "dalam sendirimu, bayangkan jika tiba masa dimana aku pergi dan tak akan pernah pulang lagi."

Kau tau? Seketika rintik air mataku menderas tanpa ku pinta. Ada sesak yang menyapa dan memelukku erat. Ku tahu, pergi mu sementara. Tapi sepi dan sendiri yang kurasa menyiksaku dengan begitu hebatnya! Sepi tanpamu menghujamku dengan begitu menyakitkan. Pijakan ku yang begitu kuat saat bersama denganmu, mendadak goyah. Aku tak mampu membayangkan lebih jauh bagaimana sepinya aku dalam kesendirian tanpa kamu.

Kau harus tau, bahwa sapaan selamat pagi di awal hari, ucapan selamat tidur menjelang rehat di malam sunyi, serta sederet pertanyaan tentang kegiatanmu seharian, adalah caraku mendekatkan jarak antara kita.  Adalah cara agar aku merasa kau memang selalu ada di sisiku. Adalah caraku membunuh rindu. Karena kamu adalah rumahku, tempat ternyamanku untuk mendapatkan pelukan terhangat yang menenangkan. Tempat berlindungku dari segala keburukan yang akan datang merempuhku kapan saja tanpa ku tau. Karena kamulah rumah, separuh nyawa, juga hidupku.

Sendiri, membuatku merasa betapa kamu sangatlah ku butuhkan. Membuatku menyadari bahwa selemah ini aku tanpa kamu. Sesepi ini rumah kita yang selalu penuh cerita dan warna. Rumah kita layaknya kendaraan yang kehilangan satu roda, tak bisa berjalan dengan selazimnya. Ternyata, sepayah ini aku tanpa kamu yang membersamai. Ku pikir, aku adalah seseorang yang memiliki mental setegar karang. Mampu menghadapi ujian apapun itu seorang diri. Nyatanya tidak! Aku butuh topangan, butuh pegangan, dan butuh sandaran. Dan kamu lah orangnya yang bisa menjadi itu semua untukku.

Kesendirian tanpamu membawaku tenggelam dalam sepi dan kesunyian yang begitu menikam! Cepatlah pulang... Aku butuh kamu. Aku rindu rumahku yang hidup dan ceria dengan hadirmu. Karena rumah yang sesungguhnya untukku adalah kamu.

Setelah ini, boleh ya, ku rapalkan kembali permintaan paling egoisku pada-Nya. Bahwa aku tak ingin kamu yang pergi lebih dulu meninggalkan dunia dan aku sendiri di sini. Izinkan aku yang lebih dulu meninggalkan dunia ini. Karena ku pastikan, dunia serta rumahku akan hancur tanpa kamu di sisi.

Sekali lagi, cepatlah kembali duhai rumahku, tempatku bersandar paling nyaman dan menenangkan, tempatku mencipta tawa bahagia nan ceria. Aku rindu...

1 komentar: