Sabtu, 27 Januari 2024

Denial

 

Aku tak pernah menyayanginya! Apalagi jatuh cinta padanya! Tidak!! Tidak akan pernah!!
Kalimat itu selalu ku bisikkan pada malam sepi berteman sendiri. Untuk sekadar denial pada diri sendiri, juga menyadarkan hati bahwa aku tak berhak menjatuhkan perasaan apapun padanya.
Dia memiliki dunianya sendiri. Bahagia di sana bersama para sahabatnya. Sedangkan aku? Hanya orang baru yang tak sengaja lewat di depan beranda rumahnya. Dipersilahkan mampir untukku melepas penat dan lelah. Dia menyuguhkan ku kebahagiaan dan perlakuan yang tak pernah ku dapatkan sebelumnya. Setelah dirasa waktu istirahatku sudah cukup, maka sudah semestinya ku pamit bukan? 
Karena ku tau, ia sebagai tuan rumah yang mempersilahkan ku mampir, tak akan sampai hati mengusir ku dengan tidak terhormat.
Aku pamit melanjutkan perjalanan ku. Seiring jarak yang semakin jauh, waktu yang terus berputar, aku merasa ada sesuatu yang tertinggal di rumahnya, separuh hatiku.
Ya. Separuh hatiku tertinggal karena rasa nyaman dan bahagia yang kurasa begitu genap saat bersamanya.
Bukan!! Ini bukan karena aku terlanjur sayang apalagi cinta kepadanya!!
Isi kepalaku terus menyangkal setiap perasaan yang hadir dalam hati. Karena bagaimanapun aku tak boleh menjatuhkan perasaan apapun pada seseorang yang tak akan mungkin kumiliki seumur hidup.
Hai, kamu. Terimakasih sudah mempersilahkan aku mampir. Maaf sudah pernah membuatmu repot karena kehadiranku. Tak perlu khawatir, sampai saat ini aku tidak jatuh cinta padamu. Jangan tanyakan soal sayangku untukmu, ya! Karena apapun jawabannya kamu pasti akan berkata bahwa aku adalah si ratu denial.

1 komentar: