Siapa kira.. lelaki itu akan menjadi imam ku... akan menjadi mataku..tangan ku..kaki ku,,, bahkan nafas ku.. Siapa kira...Dia..seorang lelaki biasa di mata setiap orang yang melihatnya... namun ia memiliki keberanian yang luar biasa... Mengapa?? Karena dia,,tak hanya berani mengajak ku berkenalan,, berkawan,, dan bersahabat.. tapi lebih dari itu... Dia berani menghadapi ayah ku...sendiri..dan menyatakan akan berserius denganku,,ia mengutarakan niat dan rencana kedepannya dengan ku..ia meminta kepada Ayah ku untuk menjadikan ku istrinya...dan bagiku,, itulah sikap seorang lelaki dewasa yang seharusnya.. bukan hanya bisa mengumbar janji,,namun,, bagaimana ia bisa membuktikan setiap perkataannya.. dan itulah dia..lelaki sederhana namun begitu istimewa..

 Siapa kira? 13 hari lagi.. hari berbahagia itu akan datang... hari dimana ia akan resmi menjadi pangeran ku...resmi menjadi imam ku.. resmi menjadi bagian dari kehidupanku.. 

Dan rasanya..semakin hari semakin dekat...dan aku masih sedikit tidak bisa mempercayai ini... betapa ini sangat di luar dugaan... :)

"Ya Rabb... lancarkan lah niat baik ini... Ridhoi kami selamannya.. " _Amiiiiiin..._

Sayang mu yang tulus .... membuat ku tidak pernah bisa terpisah dari mu..

Kasih mu yang halus .... membuat ku tidak pernah bisa meninggalkan mu...
Senyummu yang mendamaikan...membuat ku selalu merindukanmu saat kita terpisah..

Karena kau adalah wanita terhebat...

wanita terhebat yang melahirkan anak-anak yang hebat..

karena kau adalah wanita terkuat..

yang melahirkan anak-anak yang tegar...

Karena kau adalah wanita yang berpendidikan..

yang melahirkan anak-anak gemilang..

Dan..

Karena kau adalah wanita terbaik sepanjang hayat...

yang telah melahirkan aku untuk terus mencintai mu..

yang telah memperkenalkan ku dengan rasa kasih..dan sayang..serta cinta yang tak pernah padam..

Dan karena kau..

Aku mencintai mu.. dan selalu mencintai mu,, my Mom.. 

Kadang, diri dan pikiran ini merasa terlalu lelah dan jengah dengan segala aktifitas dan tanggung jawab yang ada. Semuanya seolah berteriak meminta perhatian ku. Bertanya dimana tanggung jawab ku terhadap mereka. Menuntut ku untuk segera menyelesaikan mereka. Dan semua rasa lelah ini membuat ku ingin meninggalkan segala tanggung jawab ini. Namun ku sadar, itu bukanlah jiwa seorang pejuang. itu bukanlah jiwa seorang muslim yang tegar dan kuat, yang menyerah begitu saja sebelum berjuang.

Ketika rasa lelah ini menyelimuti diri, pikiran, dan hati, aku hanya mampu meyakinkan diri, akan ada keberkahan dan hikmah dibalik semua yang aku lakukan saat ini. Dan Hanya Dia yang Maha Tahu hadiah apa yang akan ku terima untuk membayar segala rasa lelah ini.

Mengorbankan beberapa target ku di bidang pendidikan, mengorbankan beberapa rencana kehidupan yang ku rancang, demi mereka, anak-anak yatim dan dhuafa yang menjadi amanah ku,membuat ku banyak belajar arti kesabaran dan keikhlasan. Belajar sabar dan ikhlas di kala apa yang kita harapkan tak menjadi nyata. Seperti kata pepatah arab الإنسان بالتفكير و الله بالتدبير (manusia dengan rencana, dan Allah dengan keputusannya),  dan meyakinkan diri bahwa Allah telah menyiapkan segala sesuatu yang lebih baik yang gak akan pernah kita sangka sebagai hadiah dari rasa ikhlas dan sabar yang telah kita lakukan.. Semuanya hanya Dia yang Maha Tau..