Jumat, 31 Mei 2024

Ayah, Bisakah Kita Bertemu?

5/31/2024 01:15:00 PM 0 Comments


Ayah, bisakah kita bertemu? Banyak hal yang ingin ku tanyakan dan bicarakan denganmu. Banyak sekali misteri yang terungkap setelah pergimu. Banyak sekali cerita tentangmu, bahkan tentang perasaanm kepadaku yang selama ini ku tak tau.

Apakah yang mereka ceritakan benar? Sebahagia itukah kau memiliki aku? Setakut itukah kau kehilangan ku? Di saat dokter memvonis ku mengidap salah satu penyakit yang tak akan bisa sembuh. Serapuh itukah kau menghadapi kenyataan bahwa gadis kecilmu tak baik-baik saja? Kenapa kau tak pernah memperlihatkan air mata lukamu di hadapanku? Bahkan, kau pun tak pernah membantah saat aku membawa seseorang yang menjadi pilihanku, sedangkan kau sebenarnya sudah menyiapkan pilihan untukku.

Ayah, bisakah kita ketemu? Sebentar saja. Kita bicara banyak hal. Tentang aku, tentang dirimu, juga tentang perasaanmu yang tak pernah terungkap selama ini. Aku hanya ingin mendengar semua cerita itu langsung dari mulutmu, Ayah. Karena aku sedang merindukan momen kebersamaan kita. Jika dulu kau selalu mencipta momen bahagia penuh tawa saat bersamaku, kenapa kau tak juga meninggalkan momen dimana kau membagi dukamu kepadaku. Kenapa tak kau tunjukkan sedih dan rapuhnya dirimu saat melihatku jatuh sakit tak berdaya? Kenapa aku harus selalu kau pandang sebagai gadis kecilmu yang tak boleh merasakan kerasnya dunia, serta sedikit mengetahui beratnya beban perasaan yang kau pikul. Oh ya, aku lupa. Kau pantang dilihat lemah, apalagi di depanku yang sedang butuh kekuatan darimu. Kau pantang menyeka air mata, apalagi di hadapanku yang selalu ingin melihat senyummu.

Kau tau, Ayah? Kini keadaan yang membentur serta mendidikku untuk menjadi kuat. Untuk menjadi putrimu yang  tak lagi mudah rapuh. Menjadi seseorang yang terlihat setegar batu karang. Walau pada kenyataannya, kali ini aku sangatlah lemah tanpamu.

Ayah, bisakah bertemu? Sebentar saja. Banyak sekali hal yang ingin ku dengar darimu. Yang ingin ku ceritakan serta yang ingin ku pastikan padamu. Aku bingung, Yah. Kali ini aku tak punya tempat untuk bercerita atau sekadar mendapatkan pelukan hangat.

Inikah makna air matamu di saat dulu kau melepasku kepada orang lain? Adakah ketakutan yang kau rasa juga kau pikirkan tentang kebahagiaanku? Jika memang benar, Ayah tenang aja, aku bahagia. Hanya saja, kali ini aku sedang merasa tidak baik-baik saja. dan aku hanya butuh pelukmu, Ayah.

Ayah, datanglah sebentar. Beritahu aku segala hal yang selama ini aku tak tau. Beri aku penjelasan tentang segala hal yang selama ini aku tak paham. Bisakah kita bertemu, Ayah? Walau hanya melalui dunia mimpi. Aku butuh dirimu, Ayah.

~~~~

Bogor, 31 Mei 2024

Selasa, 28 Mei 2024

Lelaki Bermental Baja

5/28/2024 09:12:00 PM 0 Comments

Lelaki bermental baja. Ku sebut dirinya seperti itu. Karena telah banyak cerita perjuangan yang ku yakini bahwa akupun tak akan pernah sanggup menjalani hari-hari seperti apa yang telah dilewatinya; kehilangan ayah di usia yang masih sangat belia, membantu ibu yang harus menghidupi keluarga, di saat yang sama pula dirinya harus berjuang untuk tetap melanjutkan pendidikan demi menggapai impiannya. Impiannya tergapai, namun perjuangannya tak berhenti di sana. Dirinya terus berjalan di atas koridor yang menyuarakan kebaikan. Hari-harinya selalu bising dengan rencana, target, juga aksi penyiaran kebaikan. Detak waktunya selalu sibuk memikirkan orang lain, memikirkan pendidikan anak-anak negeri yang tak mampu melanjutkan karena terhimpit ekonomi. Hingga pernah aku begitu cemburu dengan sikapnya. Dan ia hanya berkata, "kamu belum paham. Akan tiba waktunya kau mengerti kenapa semua ini harus dilakukan." Lalu aku hanya bisa terbungkam mendengar kalimat yang meluncur darinya.

Semangatnya selalu ku apresiasi sekaligus membuatku iri. Namun ku cukup sadar diri, bahwa mentalku belum sebaja miliknya. Lelaki bermental baja itu, ku panggil dengan sebutan; Ayah.
Ya. Setiap kali ada yang bertanya seperti apa ayahku, maka akan ku jawab, bahwa dia adalah manusia bermental baja. Tak mudah rapuh! Tak mudah goyah, apalagi menyerah.
Ayah, mirisnya anakmu ini ternyata tak bisa mengikuti jejak langkahmu. Padahal berkali-kali kau berpesan bahwa aku tak boleh menjadi seseorang yang mudah menyerah. Sayangnya, di saat aku begitu rapuh dan membutuhkan peluk semangat darimu, saat aku butuh pelajarn hidup agar mampu sekuat dirimu, kau telah tertidur berselimut tanah. Mungkin sedang menikmati hasil kebaikan-kebaikan yang selama ini kau tanamkan. Mungkin kau sedang menikmati tempat peristirahatan mu yang menjelma menjadi taman surga.
Ayah, padahal kau belum sempurna membangun mentalku untuk kuat sepertimu. Dan aku kini harus memaksa langkahku untuk tetap tegap walau tanpamu. Meski mentalku tak sebaja milikmu. Maafkan aku, jika sekali waktu aku lelah dan merasa ingin menyerah. Karena sungguh, aku tak bisa seperti mu, Ayah, lelaki bermental baja yang selalu ku rindu.

Senin, 27 Mei 2024

Kamulah Rumahku

5/27/2024 11:57:00 AM 1 Comments


Kau pernah mengatakan padaku, "dalam sendirimu, bayangkan jika tiba masa dimana aku pergi dan tak akan pernah pulang lagi."

Kau tau? Seketika rintik air mataku menderas tanpa ku pinta. Ada sesak yang menyapa dan memelukku erat. Ku tahu, pergi mu sementara. Tapi sepi dan sendiri yang kurasa menyiksaku dengan begitu hebatnya! Sepi tanpamu menghujamku dengan begitu menyakitkan. Pijakan ku yang begitu kuat saat bersama denganmu, mendadak goyah. Aku tak mampu membayangkan lebih jauh bagaimana sepinya aku dalam kesendirian tanpa kamu.

Kau harus tau, bahwa sapaan selamat pagi di awal hari, ucapan selamat tidur menjelang rehat di malam sunyi, serta sederet pertanyaan tentang kegiatanmu seharian, adalah caraku mendekatkan jarak antara kita.  Adalah cara agar aku merasa kau memang selalu ada di sisiku. Adalah caraku membunuh rindu. Karena kamu adalah rumahku, tempat ternyamanku untuk mendapatkan pelukan terhangat yang menenangkan. Tempat berlindungku dari segala keburukan yang akan datang merempuhku kapan saja tanpa ku tau. Karena kamulah rumah, separuh nyawa, juga hidupku.

Sendiri, membuatku merasa betapa kamu sangatlah ku butuhkan. Membuatku menyadari bahwa selemah ini aku tanpa kamu. Sesepi ini rumah kita yang selalu penuh cerita dan warna. Rumah kita layaknya kendaraan yang kehilangan satu roda, tak bisa berjalan dengan selazimnya. Ternyata, sepayah ini aku tanpa kamu yang membersamai. Ku pikir, aku adalah seseorang yang memiliki mental setegar karang. Mampu menghadapi ujian apapun itu seorang diri. Nyatanya tidak! Aku butuh topangan, butuh pegangan, dan butuh sandaran. Dan kamu lah orangnya yang bisa menjadi itu semua untukku.

Kesendirian tanpamu membawaku tenggelam dalam sepi dan kesunyian yang begitu menikam! Cepatlah pulang... Aku butuh kamu. Aku rindu rumahku yang hidup dan ceria dengan hadirmu. Karena rumah yang sesungguhnya untukku adalah kamu.

Setelah ini, boleh ya, ku rapalkan kembali permintaan paling egoisku pada-Nya. Bahwa aku tak ingin kamu yang pergi lebih dulu meninggalkan dunia dan aku sendiri di sini. Izinkan aku yang lebih dulu meninggalkan dunia ini. Karena ku pastikan, dunia serta rumahku akan hancur tanpa kamu di sisi.

Sekali lagi, cepatlah kembali duhai rumahku, tempatku bersandar paling nyaman dan menenangkan, tempatku mencipta tawa bahagia nan ceria. Aku rindu...

Minggu, 26 Mei 2024

Permaisuri yang Beriman

5/26/2024 01:34:00 PM 0 Comments

 


Permaisuri itu hidup di istana, terbiasa menjalani kehidupan prokoler kerajaan, melihat kekuatan kelaliman yang luar biasa, kesombongan penguasa, ketaatan para pengikut dan rakyat, tetapi iman menerangi hatinya, menyinari penglihatannya. Dia bosan menjalani kehidupan yang penuh kesesatan, lalu bernaung di bawah naungan iman, berdoa kepada Rabbnya agar berkenan menyelamatkannya dari kehidupan ini. Allah menjawab doanya dan menjadikannya sebagai teladan bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana firman-Nya:

"Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang orang yang beriman, ketika ia berkata, 'Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim,'" (QS. AT-Tahrim: 11)

Rasulullah saw. bersabda:

          "Sebaik-baik wanita penghuni surga itu adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah binti Muzahim istri Firaun, dan Maryam binti Imran." (HR. Ahmad 2720, berderajat shahih)

    Dia adalah Asiyah binti Muzahim, istri Firaun, yang menjadi teladan yang dikekalkan oleh Al-QUran untuk wanita beriman yang jujur kepada Rabbnya. Ketika mengetahui jalan kebenaran, dia mengikutinya tanpa takut terhadap kebatilan dan kezaliman para pelakunya/. Dia benar-benar beriman kepada Allah dengan iman yang tek terguncang dan tidak dapat dilemahkan. Berbagai ancaman Firaun dan beragam intimidasinya tak berhasil menggoyahkan dirinya dari keimanannya, atau menjauhkan dia dari jalan kebenaran dan hidayah. Dia bertransaksi dagang dengan Allah, maka perdagangan pasti meraih laba. Dia menjual gengsi, istana, dan pelayanan first class sebagai permaisuri, untuk dibayar dengan harga yang mahal, yakni sebuah rumah di surga.

    Kisah ibu Asiyah ra., disebutkan dalam kisah Musa as., manakala Allah memberi ilham kepada ibunya agar menempatkan Musa di dalam peti, kemudian menghanyutkan peti yang di dalamnya ada bayi Musa itu ke sungai. Aliran arus sungai menuju ke pantai yang di sana berdiri kukus istana Firaun. Dayang-dayang memungut peti itu dan membawanya masuk ke istana. Tatkala istri Firaun melihat bayi yang terdapat di dalam peti, Allah mengaruniakan cinta kepada Musa ke dalam hatinya sehingga dia menjadi sangat mencintai Musa.

    Firaun datang untuk membunuhnya, sebagaimana yang dia lakukan terhadap semua anak laki-laki yang dilahirkan dari rahim Bani Israil, tetapi seketika itu juga istrinya meminta dia untuk membiarkan hidup, karena bayi itu akan menjadi ganti ketidakmampuan dirinya melahirkan anak. Demikianlah, Allah menempatkan Musa untuk hidup di istana Firaun. Allah Ta`ala berfirman: 

    "Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; 'Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke suangi (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan jangan pula bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para Rasul.'  Maka dipungutlah ia oleh keluarga Firaun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Firaun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah. Dan berkatalah istri Firaun, 'Ia adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak.' Sedang mereka tiada menyadari." (QS al-Qashash: 7-9)

    Ibu Asiyah memiliki fitrah yang sehat, akal yang paham, hati yang penyayang. Dia mengingkari kegilaan yang menjangkiti akal suaminya, dia tidak memercayai klaim suaminya bahwa dirinya adalah Tuhan dan anak dari Tuhan-Tuhan yang ada. 

    Ketika Musa beranjak remaja dan dewasa, dia berpindah ke negeri Madyan, karena melarikan diri dari kekejaman Firaun dan bala tentaranya. Kemudian beberapa tahun berselang, dia pulang kembali ke Mesir, sesudah Allah mengutusnya sebagai Rasul maka istri Firaun adalah orang pertama yang memercayai dakwah Nabi Musa as. Keimanan yang kokoh kepada Allah itu diketahui oleh suaminya, Firaun. Firaun menjadi kalap dan marah besar. Bagaimana mungkin istri yang menjadi teman hidupnya sekian lama mau beriman kepada Musa. Firaun mengingkari. Dia menyiksa istrinya agar istrinya itu mau keluar dari keyakinannya dan mau meninggalkan ketaatan kepda musuhnya. Dia memerintahkan para algojonya untuk menimpakan berbagai jenis siksaan terhadap sang istri sampai dia mau kembali kepada keyakinannya yang lama. Akan tetapi, ternyata dia tetap teguh dalam beriman kepada Allah dan siap memikul pedihnya berbagai siksaan di jalan Allah.

    Firaun memerintahkan pasukannya untuk mencampakkan Asiyah ke tanah lalu mengikatnya di antara empat tiang yang kuat. Algojo mulai menyayat tubuhnya dengan cemeti tetapi dia tetap sabar dan mengharapkan pahala dari kepedihan siksa yang dia rasakan. Akhirnya Firaun memerintahkan agar diletakkan gerinda pada dadanya lantas dilemparkan sebongkah batu besar terhadap tubuhnya. Tetapi dia terlebih dahulu berdoa kepada Allah agar dirinya diselamatkan dari Firaun dan perbuatannya.

    Allah mengijabah doanya. Ruhnya naik tinggi menuju Penciptanya. Malaikat menaunginya dengan sayapnya, agar dia dapat segera menempati surga. Dia beriman kepada Rabbnya dan sudah menjalani beragam siksa akibat keimanannya. Dia layak menjadi wanita surga yang kekal.

    Benarlah Rasulullah saw. manakala beliau bersadba:

    "Banyak lelaki yang sempurna, tetapi tiada wanita yang sempurna kecuali Asiyah istri Firaun dan Maryam binti Imran. Sesungguhnya keutamaan Asiyah dibandingkan sekalian wanita adalah sebagaimana keutamaan bubur roti gandum dibandingkan dengan makanan lainnya." (Sahih al-Bukhari no 3411)

~~^^~~^^~~^^~~^^~~

Dinukil dari buku "Keistimewaan 62 Muslimah Pilihan" Karya Ali bin Nayif asy-Syuhud, hal 30-32


Sabtu, 25 Mei 2024

Hujan

5/25/2024 06:08:00 PM 1 Comments

Hujan, satu hal yang pernah menjadi momen indah yang selalu ku tunggu. Setiap rintiknya yang membentur bumi, menghadirkan wangi petrikor, hingga mencipta genangan yang seketika dapat dijadikan teman bermain untuk anak-anak. Termasuk aku saat itu. Selalu ada kebahagiaan tersendiri di kala rintiknya berlomba menghujani tubuh mungilku yang dengan bahagia memainkan setiap genangan yang tercipta.

Hujan, satu momen yang pernah tanpa sengaja mempertemukan aku dengan seseorang yang mampu membuatku merasakan getar cinta. Menjadikanku berani untuk jatuh cinta, dan melangitkan harap akan kebahagiaan-kebahagiaan bersamanya. Menyebabkanku tak berhenti menyebut namanya di setiap sujud panjangku. Mengaminkan segala rapalan doa tentang ceritaku bersamanya untuk abadi hingga berakhir dengan kata bahagia.

Namun hujan pula, yang telah mencipta duka paling mengenaskan dalam hidupku! Segala yang ku semogakan bersamanya tak pernah menjadi nyata! Di balik tirai hujan, dia meregang nyawa. Tubuhnya yang bersimbah darah terguyur deras dengan derasnya bulir hujan yang membentur bumi. Di depan mataku, ia mengembuskan napas terakhirnya! Aku hancur! sehancur-hancurnya! Duniaku mendadak gelap dan runtuh! Segala semogaku tak akan pernah menjadi nyata! Rintik Hujan menjadi saksi betapa ambruk nan remuk nya aku. Kehilangan seseorang yang aku cinta. Seseorang yang padanya ku gantungkan harapan tentang kehidupan di masa depan. Yang dengannya aku yakin akan selalu tercipta bahagia meski sekali waktu kecewa datang menyapa. 

Dan hujan yang menyapa kali ini, telah mencipta getir kerinduanku pada dia yang tak akan pernah kembali, yang tak akan pernah bisa ku dekap lagi. 

~~~~

bs: akustik mengenangmu-sammy

Senin, 20 Mei 2024

Rindu Sahabat

5/20/2024 09:00:00 AM 0 Comments



Waktu yang
  perlahan lahan kita lalui tak pernah terasa putarannya. Tanpa disadari kita telah banyak mencipta cerita. Waktu yang bergulir membawa kembali ingatan semua kisah yang pernah kita lalui bersama. Seolah ingin mencipta beribu kenangan ketika kita bertemu dengan kata pisah.

 Kamu, adalah orang asing yang tiba - tiba hadir dengan tawa dan canda penuh ceria. Menghadirkan warna baru dalam kisah hidupku. Meski pada akhirnya, kenyataan pahit tentangmu harus kuterima; ada satu penyakit bersarang terlalu lama pada dirimu, yang aku pun tak tau semenjak kapan. Namun yang aku tau, kamu lelah. Kamu sudah tak sanggup melawan setiap sakit yang kau derita. Hingga akhirnya, sakit yang kau derita merenggut nyawa. Dan hal yang paling membuatku miris juga sangat menyesal adalah saat kau mengucapkan salam perpisahan pada dunia, aku tak tau. Aku tak ada. Aku tak mengerti selelah apa kamu selama ini menghadapi kesakitan itu. hanya kabar duka perihal dirimu yang tiba-tiba saja ku terima.

Aku hancur! hatiku remuk!

Saat ku datang ke rumahmu dan ku temui kau tak lagi seperti dulu, dengan berjuta senyum ceriamu. Tak ada lagi kebersamaan yang pernah kita lalui bersama. Yang kudapati hanyalah kau yang terdiam, terbujur kaku tak bergerak, tak lagi bersuara, tak lagi seperti dulu. Membuat aku merasa kenyataan ini adalah mimpi buruk! Duniaku terasa runtuh! Karena harus kehilangan sahabat rasa saudara sepertimu.

Sekarang, di kala getar rindu padamu menyapa, aku hanya bisa menatap langit malam berteman gemintang, berharap kau juga melihat ku dari kejauhan untuk  menjawab rindu yang selalu ku panjatkan. Mungkin terkesan lemah untuk aku yang selalu tertawa dan membuat semua serius mu dulu menjadi canda. Hanya saja aku tidak bisa menyembunyikan kerinduan yang seakan membuat ku begitu lemah.

Untuk mu yang sudah tenang disisi-Nya, cerita kita tidak pernah aku lupa meski hanya celotehan kecil yang terlontar untuk sebuah canda tawa. Aku rindu masa itu meskipun sesekali kau menghampiri lewat mimpi, namun semua sudah tidak sama seperti saat kita yang seakan tak bisa terpisah. Aku rindu dengan semua tawa bahkan keluh mu di saat kau terluka, semoga kerinduan yang telah kutitipkan lewat sang pencipta tersampaikan kepadamu yang berada disisi-Nya. Bahagialah di sana tanpa ada lagi rasa sakit yang kau derita, sahabatku.  

 

<><><><> 

16 Mei 2024, (bs, instrument seventeen; kemarin)

Sabtu, 18 Mei 2024

Hancur

5/18/2024 08:43:00 PM 0 Comments


Aku pernah merasa, bahwa kau akan menjadi satu-satunya rumah ternyaman untukku pulang. Kau akan menjadi peluk terhangat kapanpun aku butuhkan. Kau akan menjadi sandaran paling kuat di saat aku rapuh. Kau pun menjadi satu-satunya yang paling setia mendengarkan segala cerita atau bahkan hanya sebuah keluhan.

 Saat itu, aku begitu percaya, bahwa kita tidak akan pernah menemukan alasan untuk sebuah salam perpisahan, kecuali hanya kematian. Aku begitu yakin tidak akan pernah ku temukan rasa sakit karena sebuah kehilangan.

 Miris, semua itu hanyalah harapan yang tidak pernah menjadi nyata!

 Segala mimpi untuk mencipta bahagia dan menghadapi duka bersamamu hancur berantakan dihantam kenyataan hadirnya orang ketiga di antara kita. Kebahagiaan yang pernah ku rasa bersamamu ternyata hanya tersisa di batas kenangan. Tak akan pernah menjadi cerita untuk masa depan hingga ku tutup usia.

Kau harus tau, saat dia kau bawa hadir, duniaku mendadak hancur! Bahagiaku pecah berkeping! Tempat bersandar bahkan untuk sekadar berkeluh kesahpun patah berserakan!

Jika kau melihatku masih bisa berdiri, berjalan, bahkan masih terlihat ada sisa senyumku, mungkin itu tak lebih dari seonggok daging yang bernyawa namun tak lagi ada rasa!

Bahkan air mataku lelah dan mengering menangisi kehancuranku sendiri. Tersebab orang yang paling ku cinta dengan begitu teganya menghancurkan segala mimpi, harapan, juga dunia ku yang penuh bahagia!

Setelah ini, aku harap tak ada lagi harapan dan dunia seseorang yang kau hancurkan. Cukuplah aku yang pertama dan terakhir merasakan sakit atas keegoanmu. Ku lepas kau untuknya. Berbahagialah kamu dengannya. Biarkan aku di sini dengan rasa hancur yang harus ku benahi seorang diri.

<><><><><><>

18 Mei 2024

-bs;lara lagi piano-

Kamis, 16 Mei 2024

Maaf Aku Tak Bisa Kembali

5/16/2024 11:23:00 AM 0 Comments



Harapan ku yang kau patahkan, sakit yang kau torehkan, bahkan langkahmu untuk meninggalkan, tanpa tau bagaimana aku mengiba agar kau bertahan, telah mencipta luka yang begitu dalam.


Aku sudah mencoba meruntuhkan rasa malu, agar kita tetap bersama. Namun semua menjadi sia-sia ketika dia datang memberi harapan yang baru untuk mu.

Semenjak kau pergi bersamanya, semua tentang kita sudah menjadi cerita yang telah ku kubur begitu lama. Tentang semua rasa yang ku punya sudah ku lupakan seiring kau menjauh dariku. Cita, cinta, dan harapan bersamamu, aku jadikan sebuah catatan usang yang tak mungkin lagi ku lanjutkan ceritanya.

Ya. Mungkin dulu aku terlalu bodoh untuk mengiba perihal cinta kepadamu, terlalu lemah dengan sikap baik dan juga kata manis yang engkau lantunkan. Namun kini aku mengerti, mencintai tanpa dicintai itu telalu menyakitkan!

Tenanglah, Nona. Sekarang aku sudah baik baik saja. Semua tentang mu sudah ku lupa. Karena kini aku sudah ditemani oleh seseorang yang selalu menghargai keberadaanku. Yang selalu ingin aku berada di dekatnya.

Lucunya, kini kau datang meminta ku kembali dan meninggalkan dia yang telah setia menemani.

Maaf aku tidak bisa kembali, karena saat ini aku telah bahagia bersama dia yang menggantikan posisimu.

Maaf aku tidak bisa kembali. Seandainya aku masih sendiri tanpa dia pun, aku tidak ingin mengulangi kesalahan seperti dulu dengan mencintai wanita yang tak tau diri dan pandai menjaga hati seperti mu.

Terimakasih atas cerita lama yang pernah kita ukir bersama. Dan kini, maafkan aku karena memilih untuk tidak akan pernah kembali bersamamu lagi.

<><><><><>

Karya; Jufa, Tulisan Rahmi

16 Mei 2024


Sabtu, 11 Mei 2024

Cinta Sahabat

5/11/2024 11:12:00 PM 0 Comments

 


Banyak orang mengatakan, antara kita tak mungkin selamanya menjadi sahabat. Tak mungkin rasa yang kita punya hanya berhenti di batas rasa sayang. Tak mungkin jika di antara kita tak ada percikan cinta. Lalu aku, dengan segala ego dan atas nama harga diri, berjuang ingin membuktikan bahwa ucapan mereka salah. Aku selau berusaha membuktikan bahwa kita memanglah sepasang sahabat yang saling menyayangi, dan tak akan pernah ada percikan api cinta yang merusak ikatan persahabatan kita.

Namun, seiring waktu berputar egoku mereda, harga diri ku pertaruhkan. Hatiku lelah untuk terus berpura-pura menyayangimu hanya sebagai sahabat. Aku letih dengan terus menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. Aku pun jengah dengan selalu memadamkan percikan api cinta yang selalu hadir saat sedang bersamamu.

Jujur, aku terlena dengan segala perhatianmu. Aku terbuai dengan segala sikap bergantungnya kamu. Aku merasa menjadi satu-satunya orang yang selalu bisa kau tuju kapanpun kau mau, dan butuhkan. Maka, aku berpikir, mustahil jika bibit cinta itu tak tumbuh dalam hatimu.

Dengan rasa percaya diri yang membuncah, ku datang menghampirimu dengan membawa sebuket cinta dalam hati, beserta pernyataan cinta yang telah ku susun rapih di balik lisanku yang kelu saat berhadapan denganmu. Lalu dengan beraninya, ku suarakan pernyataan cinta yang telah ku susun dan ku simpan selama ini untukmu. Berharap, kau menjawab dengan rasa yang sama.

Ternyata harapanku salah! Aku terlalu tinggi bermimpi bahwa cinta sebagai sahabat dalam hatimu akan berubah sepertiku. Pernyataanku dijawab olehmu dengan menghadirkan seseorang yang kemudian kamu perkenalkan sebagai kekasih. Kamu berlagak bahwa selama ini orang yang paling mengerti dan selalu ada untukmu adalah dia yang kau sebut pujaan hatimu. Sikapmu seolah memaksa langkahku untuk kembali mundur agar tak melebihi batas kata sahabat.

Mungkinkah percikan api cinta ini hanya hadir padaku saja? Ataukah sesungguhnya percikan itu kau rasakan juga, namun kau hanya takut mengungkapkan apa yang sebenarnya dirasa? 

Argh!! Bermacam pertanyaan konyol mulai bermain dalam benak. Mencipta tawa getir di balik air mata yang tersembunyi pada aliran hujan yang mengguyur sekujur badan. Hingga kemudian membuatku tersadar bahwa semua rasa cinta yang hadir telah mendatangkan kecewa juga rasa bersalah pada persahabatan yang telah kita bangun bertahun lamanya. 

Salahkah cinta sahabat yang telah tumbuh merekah dalam hati ini? Salahkah jika aku harus jatuh cinta pada sahabatku sendiri??

Terlepas benar atau salah dari rasa yang tercipta ini, aku hanya ingin kamu memaafkanku. Tetap menerimaku dalam kehidupanmu. Tetap menjadikan aku tempat kembalimu, ketika kamu sudah tidak lagi bersamanya, atau di saat kamu ingin bercerita tentang suka duka saat kamu bersamanya. Karena sebenarnya aku tak ingin kamu pergi dengan membawa benci padaku, dan kemudian melupakan persahabatan kita yang telah terbina bertahun lamanya. Sedangkan aku di sini, terkoyak oleh perasaan cinta kepada sahabat yang tak akan pernah kunjung terbalas.

<><><><>

bs; menepi, instrumen

Kamis, 09 Mei 2024

Imam Para Wanita Di Zamannya

5/09/2024 05:00:00 PM 0 Comments

 


Ini adalah kisah tentang seorang wanita yang menjadi Imam para wanita di zamannya. Siapakah dia?

Ia adalah putri Abdullah bin al-Harits bin Uwaimar bin Naufal al-Anshariyah. Ia dikenal dengan gelar yang diawali dengan kata abu atau ummu. Beliau adalah Ummu Waraqah binti Abdullah atau dikenal dengan Ummu Waraqah binti Naufal, dinisbahkan kepada kakeknya.

Ia termasuk wanita yang paling mulia di zamnnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengunjungi beliau beberapa kali dan beliau menjulukinya dengan gelar asy-Syahidah.

Ummu Waraqah aadalah seorang wanita yang memiliki semangat tinggi terhadap Islam dan bercita-cita untuk mati syahid di jalan Allah untuyk meninggikan kalimat Allah. Karena itu, ia tidak terhalang untuk berjihad bersama kaum Muslimin dan mendapatkan pahala mujahidin. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak berangkat Perang Badar, Ummu Waraqah berkata kepada Rasulullah 'alaihi wa sallam, "Ya Rasulullah, izinkanlah aku berangkat bersama Anda sehingga aku dapat mengobati orang-orang yang terluka di antara kalian, merawat orang yang sakit di antara kalian, dan agar Allah mengaruniai diriku syahadah (mati syahid)."

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Sesungguhnya Allah akan mengaruniaimu syahadah. Akan tetapi tingallah kamu di rumahmu karena sesungguhnya engkau adalah syahidah."

Ummu Waraqah turut mengumpulkan al-Quran dan ahli membacanya. Karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya agar menjadi imam bagi para wanita di daerahnya. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyiapkan seorang mu'adzdzin bagi mereka

Disebutkan dalam al-Musnad dan as-Sunan dari hadits Abdurrahman bin Khalad dari Ummu Waraqah; ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengunjungi dia di rumahnya, kemudian memberikan seorang mua'dzdzin untuknya. Abduraahman berkata, "Aku melihat mu'adzdzin tersebut seorang laki-laki yang sudah tua."

Jadilah rumah Ummu Waraqah radhiyallahu'anha, rumah Allah yang di dalamnya ditegakkan shalat lima waktu. Alangkah terhormatnya seorang wanita yang menduduki posisi sebagimana seorang wanita Mukm inah seperti Ummu Waraqah radhiyallahu'anha.

Ummu Waraqah senantiasa istiqomah dengan keadaannya, yakni menjaga syari'at-syari'at Allah hingga pada suatu ketika budak dan jariyahnya- yang telah dijanjikan oleh beliau. Tatkala pagi Umar bin Khaththab berkata, "Demi Allah, aku tidak mendengar suara bacaan al-Quran dari bibiku semalam."

Kemudian beliau memasuki rumahnya, namun tidak melihat suatu apapun, kemudian beliau memasuki kamarnya, ternyata beliau telah terbungkus dengan kain di samping rumah. Umar berkata, "Alangkah benar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika bersabda, 'Marilah pergi bersama kami untuk mengunjungi wanita yang syahid."

Selanjutnya, Umar radhiyallahu'anhu naik mimbar dan menyampaikan berita tersebut lantas berkata, "Hadapkanlah dua budak tersebut kepadaku." Maka datanglah dua orang budak tersebut dan Ummar menanyai keduanya dan mereka mengakui bahwa mereka telah membunuhnya. Umar pun perintahkan agar kedua budak tersebut disalib. Mereka berdualah orang yang pertamakali disalib dalam sejarah Islam.

Semoga Allah merahmati Ummu Waraqah, semoga Allah membalas semua kebaikannya dalam keistiqomahannya membaca al-Quran serta mengumpulkannya. Beliau adalah imam bagi para wanita di zamannya yang amat sangat rindu untuyk berjihad dengan haerapan mendapat pahala mujahidin. Akhirnya, Allah pun mengabulkan permohonannya dan beliau mendapatkan pahala mujahidin. 

-----------

Dikutip dari buku berjudul 101 Wanita Teladan di Masa Rasulullah, Karya Hepi Andi Bastoni

Rabu, 08 Mei 2024

Dibatalkan

5/08/2024 08:36:00 PM 0 Comments

 

Sebuah pesan mengejutkan baru saja ku terima. Kakiku yang sejak tadi sudah terasa begitu lelah dan tak bertenaga semakin lemas rasanya. Tubuhku ambruk seketika di atas sofa yang berada di belakangku. Pikiranku mendadak beku. Tak tahu apa yang harus ku lakukan setelah ini.

“La, tadi orang catering telepon Mama. Untuk konfirmasi lagi soal lauk dan makanan yang akan ada di gubukan nanti.” Ucap Mama yang tanpa babibu duduk di sampingku. Dan aku hanya mampu menjawab satu kata singkat, “ya.” Setelah itu aku beranjak ke kamar dengan langkah yang begitu gontai. Berharap pesan yang tadi ku baca adalah sebuah prank atau mungkin sebuah mimpi buruk di detik-detik menjelang hari pernikahanku.

Dengan kepala yang terasa berdenyut, kembali ku buka sebuah pesan di chat teratas.

Maaf, dek. Dengan sangat terpaksa mas harus katakan ke kamu, Mas gak bisa melanjutkan pernikahan ini. Maaf Mas gak bisa jelaskan alasan detilnya ke kamu saat ini. Segala biaya yang sudah dikeluarkan oleh keluargamu untuck persiapan acara kita, nanti Mas ganti. Sekali lagi Maafkan Mas, Dek. Kamu jaga diri baik-baik, ya. Kalau kamu ingin tau apa alasannya, nanti kita atur waktu untuk membahas ini, tapi untuk sekarang, tolong jangan cari aku dulu, ya. Dan terakhir, hal yang harus kamu tau, Dek. Meski pernikahan ini harus dibatalkan, Mas masih sayang banget sama kamu.”

Sesaat setelah aku membaca pesan itu, rintik air mataku deras membasahi wajah. Sesak di dada yang sejak tadi memeluk ku lepaskan dengan tangisku yang pecah. Satu minggu lagi, seharusnya menjadi hari berbahagiaku. Segala persiapan bisa dikatakan sudah nyaris sempurna. Namun semua harus dibatalkan begitu saja.

Terimakasih, Mas. Sudah menjadi orang paling hebat mencintaiku, namun kamu juga orang yang paling hebat mencipta luka sedalam ini.

 


Menjamu Madu

5/08/2024 05:44:00 PM 0 Comments

Malam ini untuk kesekian kalinya ia memberi kabar pulang terlambat dari kantornya. Aku tahu alasan sesungguhnya mengapa ia akhir-akhir ini terlambat pulang ke rumah. Bahkan tak jarang ia kembali ke rumah saat malam sudah semakin larut. Namun begitu, alasan yang ia berikan masih sama, ada rapat mendadak di kantor, yang tidak bisa aku tinggal. Walau aku tahu ia sedang berbohong, dan selalu mencari-cari alasan, aku hanya tersenyum menerima alasannya. Aku tetap bersikap sebagai istri yang berbakti kepada suami.

Sudah mendekati tahun ke dua sikapnya sedikit berubah, serta pulang larut malam yang semakin sering. Rasanya, aku semakin lelah dengan kepura-puraan ini. Hingga akhirnya aku mendapati waktu yang tepat untuk mengatakan apa yang selama ini aku tahu. Bahwa ada seorang madu di belakangku yang ia sembunyikan. “Temui aku dengan dia, kamu tidak perlu lagi menyembunyikan dia seperti ini. Aku sudah tahu semuanya, Mas.” Aku tahu ia sangat terkejut dengan ucapanku. Tentu ia tidak akan mengira bahwa aku mengetahui kebohongannya selama ini.

Dua hari setelah permintaanku, ia benar-benar membawa wanita itu ke rumah kami. Rumah yang sederhana penuh cinta dan bahagia ketika wanita itu belum memasuki hati suamiku. Tentu saja aku menjamu maduku ini dengan sangat baik. Sebaik dulu saat ia hanya bertamu dengan status sahabat terbaikku.

-------

Naskah yang lolos seleksi dalam event menulis antologi pentigraf pada tahun 2022

Senin, 06 Mei 2024

Apa Kabar Senja?

5/06/2024 10:11:00 PM 0 Comments


Kali ini aku mengulang lagi menatap langit sore yang tampak begitu indah. Teringat lagi semua kisah yang telah dilewati saat kita bersama. Langit senja yang terlihat tak asing, seperti saat kita masih bersama, menatapnya sambil menunggu datangnya malam dengan penuh canda tawa ceria.


Apa kabar Senja?

Sejak pergimu, senjaku tak lagi sama. Ia indah, namun tak sempurna. Sama dengan segala impianku. Tersusun sempurna namun harus berhenti di batas asa. Segala rencana dan mimpi tentang kita kini hanya menjadi sebuah cerita yang tak bisa ku lupakan begitu saja.


Banyak sekali cerita indah tentang kita. Segala cerita suka dukaku, kamu selalu menjadi saksinya. Saat kau bersandar sembari melantunkan kata cinta dan enggan untuk berpisah, semburat senjapun mendengarnya.


Masih ingatkah kau tentang janji yang pernah kita cipta? Seperti apapun keadaannya, kita akan tetap bersama, dan mungkin hanya maut yang bisa menjadi pemisahnya. Lalu Tuhan, menjadikannya nyata.


Apa kabar Senja?

Mungkinkah kau merindukanku? Seperti aku yang selalu ingin bertemu dan memelukmu lagi? Namun hal itu tak mungkin lagicmenjadi nyata. Karena takdir Tuhan tidak pernah bisa kita hindarkan. Senja, apakah aku salah karena belum bisa menerima keadaan atas kepergianmu? Apakah aku salah jika sampai saat ini aku belum bisa mengikhlaskan kepulanganmu?


Apa kabar Senja?

Kau tak perlu khawatir, ya. Sekarang aku masih terus berjuang untuk tetap baik baik saja. Meski hatiku masih begitu mencintaimu dan belum sepenuhnya bisa melepaskanmu. Buktinya, air mata ku selalu berderai, hanya karena teringat tentang dirimu. Lukisan senja di langit petang pun selalu setia menemaniku menghapus setiap bulir air mata kerinduan untukmu.


Senja, tirai malam mulai turun. Dan aku akan sendiri lagi menikmati malam yang begitu menikam dengan kerinduanku untukmu. Tak apa ya, jika langit senja yang dulu selalu menjadi saksi kebahagiaan kita, kini ia harus menjadi saksi atas duka ku yang begitu nestapa.


Hai Senjaku, apa kabar kamu disana? Aku rindu kamu. Aku rindu segala cerita saat bersamamu. Aku rindu. Apa kabar Senjaku?


~~~••••~~~

bs: cinta sejati instrumental bcl


Minggu, 05 Mei 2024

Engkau Juga Manusia

5/05/2024 01:11:00 AM 0 Comments


Tutur katamu begitu indah, hingga membuat banyak pasang telinga merasa nyaman bahkan jatuh cinta. Alunan suaramu dalam mengekstrakan logika,  membuat setiap hati merasa memiliki tempat untuk bersandar dan berkeluh kesah. 


Wahai engkau sang pemberi ketenangan untuk mereka yang sedang dilanda gundah gulana, apakah kau baik-baik saja? Ketika hari bahkan hatimu sebenarnya banyak luka yang harus kau simpan dan kau tutupi dengan canda tawa. 


Hilang arah, bahkan kecewa terhadap dunia sering kau sembunyikan di balik kata-kata mu yang indah, seakan sakit yang engkau alami tidak pernah terjadi. Bahkan engkau masih terlihat baik baik saja, seolah satu masalah pun enggan menghampirimu. Padahal nyatanya, rintik air mata sering kau usap di kala sedang terdiam dan tertegun saat sang senja sudah mulai hilang cahanya. 


Sekarang tidak apa, luapkanlah segala rasa sakit,  bersalah, kecewa, bahkan air matamu. Tumpahkanlah segala rasamu agar kau merasa tenang seperti ketenangan yang pernah kau beri untuk banyak manusia. Tidak apa kau menangis,  karena itu bukanlah suatu kelemahan. Tapi percayalah, itu adalah kekuatan untukmu agar tetap bisa memberi ketenangan kepada mereka. 


Bersikap dewasa dalam menghadapi masalah mereka adalah suatu keharusan, tapi jangan pernah kau lupakan bahwa luka di hatimu juga perlu kau hadapi dengan ketenangan. Tetaplah menjadi penenang buat hati yang resah tanpa mengabaikan apa yang sesungguhnya sedang kau rasa. Ingatlah, bahwa kau juga manusia seperti mereka. Tak apa jika sekali waktu kau menangis, melepas topeng kedewasaanmu, dan memilih untuk rehat sejenak. Tak apa jika kau butuh waktu untuk sendiri dulu. Karena kau, juga manusia. 


~~••~~••~~••~~

Created by:  Jufa

4 Mei 2024

~~••~~••~~

bs; imran ajmain-seribu tahun instrumen piano

Sabtu, 04 Mei 2024

Peran Sang Waktu

5/04/2024 09:27:00 AM 0 Comments


Setiap detik kehidupan yang berlalu, selalu menyimpan berjuta misteri dan teka teki. Terkadang, kita bisa menebak alurnya. Namun sering kali kita tak mampu menerka arahnya.
Seperti halnya pertemuanku denganmu. Siapa yang merencanakan ini semua? Aku? atau kah kamu? Tak ada satupun diantara kita! Ini adalah bagian dari misteri yang Tuhan simpan untuk kita.
Tuhan telah menuliskannya dengan begitu rapih, dan sang waktu diminta untuk berperan andil dalam setiap kejadian yang kita lalui. Waktulah yang berperan, membuat kita merasa saling terpaut, membutuhkan, memahami, dan juga saling mencintai.
Tapi siapa mengira, peran sang waktu yang kemudian mengenalkan ku pada rasa sakit dan patah dari mencintai. Sang waktu pula yang menjadi saksi atas derai air mata kesakitanku karena harus kehilanganmu. Aku pernah begitu takut berada di keadaan dimana aku harus melepas dan kehilanganmu di saat aku masih begitu menyayangi serta mencintaimu. Namun akhirnya sang waktu membawa ku kepada keadaan yang selalu ku takutkan itu.
Lalu aku yang sendiri bisa apa? Selain meminta Tuhan menguatkan aku, dan sang waktu mendampingiku menyembuhkan setiap kesakitan itu. 
Kepada sang waktu ku merintih kesakitan, menahan sepi dan rindu yang seringkali tertuju padamu. Pada sang waktu, ku meminta untuk mematikan rasaku padamu, dan menghilangkan segala tanya serta khawatir tentang dirimu. Karena memang itu yang kau mau, bukan?
Aku pun tak ingin selalu tersiksa dengan bayang-bayang tentangmu. Sebab itu, ku meminta dengan sangat peran sang waktu untuk mewujudkan keinginan ku itu.
Lalu, di sinilah aku sekarang. Di hari-hari yang sudah sangat berdamai dengan keadaan dimana kamu tak lagi ada untukku. Di hari-hari saat disebut namamu tak lagi ada getar sedikitpun dalam hati. Segala rasa yang pernah ada untukmu hilang sudah tak bersisa. Apapun yang terjadi denganmu bukan lagi menjadi urusanku, dan tak lagi mengundang rasa khawatirku.
Seseorang yang pernah mengingatkanku benar, jika suatu saat aku kehilangan, aku hanya butuh ditemani oleh waktu untuk membantuku agar terbiasa dengan rasa kehilangan itu.
Memang peran sang waktu itu nyata. Aku hanya butuh bersabar lebih lama untuk menyadari peran dan tugasnya. Terimakasih untukmu, sang waktu. Karena kini aku telah mampu berdamai dan terbiasa tanpanya.

~~~
By; Tulisan Rahmi
Bogor, 4 Mei 2024

Jumat, 03 Mei 2024

Realita Tak Sejalan Harap

5/03/2024 08:40:00 AM 0 Comments




Semua begitu cepat berlalu, keadaan seolah selalu memaksa untuk menerima realita yang sudah tidak bisa diterima oleh logika. Sakit dan hancur datang beriringan seakan tidak memberi kesempatan untuk tenang.


Sudah mencoba untuk menerima, dan berpikir mungkin semua adalah ujian untuk seorang hamba, tapi apa daya rasa takut dan gelisah menjadikan sampai di titik terendahnya manusia.

Tuhan, seperti apakah dosa masa lalu yang pernah aku buat? Hingga begitu beratnya keadaan yang harus ku terima. Ujiankah atau musibah yang sedang Engkau datangkan kepada seorang hamba sepertiku. Engkau tentu tau bagaimana mentalku saat ini

Wahai Sang Penguasa semesta, apakah kesalahanku terlalu besar? Tidak adakah celah untukku yang lemah ini menjadi lebih baik dari realita yang sudah Kau tetapkan?

Kini rasa hancur, kecewa, takut bahkan tidak percaya mulai hadir. Bahkan perasaan ditinggalkan oleh-Mu tidak bisa dihilangkan dari kepala. Bukan ingin untuk berburuk sangka, tapi kenyataan yang membuat rasa tidak percaya itu tumbuh merekah.

Tuhan, mungkin selama ini aku lalai menangkap peringatan dari Mu. Hingga yang kurasakan hanyalah hukuman Mu yang begitu berat untuk ku pikul. Aku harus menyeret langkah meski tertatih.
Tuhan, jika memang semua ini harus terjadi maka aku hanya bisa menerima kenyataan dari Mu. Meski terkadang realita yang memeluk jiwa sulit sekali untuk ku pahami makna tersiratnya. Meski seringkali realita tak sejalan harap membuat mentalku kembali hancur untuk sekian kali. Tolong bantu kuatkan aku, Tuhan. Bantu yakinkanku bahwa realita pemberian-Mu jauh lebih baik dari sebatas keingianku yang egois.

Kamis, 02 Mei 2024

Tak Berarah

5/02/2024 05:35:00 PM 0 Comments




Langit mulai menurunkan tirai gelapnya, menyelimuti sepi dan heningnya malam yang penuh kegundahan pada isi kepala yang begitu ributnya. Runtuh! Gelap! Tak tau arah! Itulah yang ku rasa sejak hati dan harapanku dihancurkan oleh realita. Terengah aku melangkah tak berarah. Mencari sandaran demi mendapatkan tenang. Namun tak juga ku dapatkan.

Logikaku telah menekan segala perasaan yang datang mengacaukan isi kepala. Ia telah berteriak menyadarkan bahwa ini adalah dunia dengan penuh tipu daya. Memintaku menyadari bahwa seringkali kenyataan tak sejalan dengan harapan. Namun rasa kecewa ini begitu menusuk dinding hati, menggores luka dengan begitu perih. Seakan membuatku hancur tak berdaya untuk menghadapi sebuah kenyataan.

Wahai sang penenang di kala duka, dimanakah kamu? Tertidur atau tertawakah kamu melihat keadaan ku saat ini?

Dimanapun dan apapun yang kamu lakukan di sana, kupastikan kamu sedang melihatku dari kejauhan. Kau sedang menyaksikan bagaimana aku dicabik dan dihancurkan oleh pengharapanku sendiri. Namun kau lebih memilih diam, berlagak tak melihat aku yang begitu patah dan hancur. Tak peduli dengan apa yang kini sedang ku hadapi. Kau berlagak seolah aku bukanlah bagian darimu. Padahal dirimu begitu ku butuhkan. Meski untuk sekedar mendengarkan keluh kesah emosi dan rasa penyesalanku.

Biarlah, kini ku berjalan tak berarah. Menikmati sakitnya dihancurkan oleh pengharapan. Meski ku tahu, kelak segala cerita hari ini akan menjadi kenangan yang bahkan dapat ditertawakan. Setidaknya, saat ini aku mampu mendapat hikmat dari setiap apa yang telah terpahat dari-Nya. Meski ku harus berjalan dengan langkah tak berarah. 

~~~

Created by: Jufa&Rahmi

Caramu Salah

5/02/2024 12:19:00 PM 0 Comments


Kau memintaku untuk tetap bahagia dan baik-baik saja. Memintaku melanjutkan langkah kehidupan ini dengan senyum yang selalu tersemat di wajah. Kau katakan, tak ingin melihat air mataku tumpah meruah. Dengan sebab apapun itu. Termasuk disebabkan olehmu.

Tidak kah kau sadar? Bahwa penyempurna bahagiaku adalah kamu! Alasan ku untuk tetap berdiri tegar dan berjalan mengarungi kehidupan ini adalah kamu! Penyebab senyumku seringkali terlukis di wajah pun kamu orangnya!

Lalu sekarang?

Kamu memilih pergi. Bahkan setelah salam perpisahan itu kamu berlagak seperti orang yang tak pernah mengenalku. Kita bertemu, tapi matamu serasa tak sudi melihatku. Meski hanya dengan sebuah lirikan. Kita berpapasan, tapi lidahmu kelu serasa tak rela mengucapkan satu katapun.

Jika dengan begini kamu pikir aku bahagia, kamu salah! Jika dengan sikapmu ini kamu berpikir aku baik-baik saja, kamu keliru! Jika dengan perlakuan ini kamu berpikir aku akan membencimu, kamu lupa dengan ucapanku! Bahwa Aku tak akan pernah membencimu, bahkan sebesar butir pasir pun!

 Silahkan bersikap yang kamu mau, namun ketahuilah, sikap dingin yang kau cipta hanya sedang melebarkan luka yang ku rasa atas perpisahan kita. Sikap asing yang selalu yang kau lakukan saat berjumpa, hanya menambah perih di atas luka yang ku derita.  Tak akan pernah ada benci yang ku cipta untuk mu meski hanya segaris. Hatiku terlalu berharga untuk ku nodai dengan memelihara kebencian kepadamu. Silahkan kau berjuang agar aku membenci, atau mungkin melupakanmu. Namun aku akan tetap berdiri di tempatku, di mana tak akan pernah ada benci untuk namamu yang ku izinkan masuk bahkan menetap. Silahkan bersikap yang kamu inginkan, namun dimataku, setiap caramu salah.

Tenanglah, aku akan tetap bahagia dengan jalan dan caraku. Tak perlu kamu membuang waktu untuk berpikir mencari cara agar aku bahagia serta mampu melupakanmu. Karena perihal membenci atau melupakan adalah urusanku, bukan lagi menjadi urusanmu. Bahkan tanpa kau minta, aku pun akan mencipta bahagiaku dengan lebih paripurna. Maaf, sekali lagi ku katakana, cara mu salah.

 

Rabu, 01 Mei 2024

Jangan Tinggalkan Aku

5/01/2024 08:31:00 PM 0 Comments


Hangat dekapan darinya, di kala kita sedang tidak baik-baik saja, seakan membuat tentang kita tidak pernah ada. Dia datang di saat kita sedang dirudung badai yang begitu hebatnya.


Ya. Memang aku laki laki yang tidak bisa mengerti dengan keadaan dan keinginan mu. Tapi, apakah kau tidak tau sedalam mana rasa ku ingin selalu bersamamu? Hingga bagaimana pun keadaan memporak porandakan kita, aku mencoba untuk betahan dan memperbaiki keadaan, agar kita tidak terpisahkah.


Aku mengerti, di kala harimu buruk dan mental mu ambruk karena ku, dia selalu mencoba memberi perhatian bahkan menenangkan mu. Tapi, tidakkah kamu mengerti saat itu sebenarnya aku ingin memeluk bahkan mendekapmu agar besar cintaku disampaikan oleh hangatnya pelukan ku. Namun, apalah daya ku yang sudah tak mampu untuk membujuk apalagi mengatakan bahwa amarahku karena bentuk sayang kepadamu dan ingin kau mengerti itu.


Aku mencoba memahami, mungkin dia selalu jadi yang terbaik dalam menenangkan mu, tapi percayalah rasa cintaku tidak akan pernah kalah olehnya yang hanya memberimu ketenangan di saat kau terluka.


Jangan kau meminta agar aku meninggalkan mu. Karena sungguh, tak ada lagi ruang untuk orang lain di hatiku. Jangan tinggalkan aku, hanya karena engkau berpikir dia yang menenangkan mu lebih mencintaimu. Jangan tinggalkan aku, karena kamu adalah dunia ku, serta separuh jiwaku. Seperti apapun kesalahan yang pernah tercipta, aku akan tetap memafkan mu. Sebab itu aku meminta, jangan tinggalkan aku. Karena hanya kamu yang ku mau hingga akhir detak nadiku.

~~••~~••~~

Karya: Jufa

Surat Untukmu

5/01/2024 12:44:00 AM 0 Comments

 




Adakah yang lebih indah dari sebuah kasih sayang yang terlahir dari mereka yang tak memiliki ikatan darah? Adakah yang lebih membekas di hati dari sebuah perhatian kecil meski dalam bentuk amarah sekalipun, dari mereka yang sejatinya orang asing yang diizinkan Tuhan datang mewarnai perjalanan hidup ini? 

Adakah yang lebih abadi dalam meori dari sebuah kenangan dan cerita yang dicipta bersama mereka yang tanpa sengaja Tuhan pertemukan dengan cara yang tak terduga?

Jika ada, ceritakanlah padaku. Karena aku belum menemukan yang lebih dari itu semua. Dan kali ini, biarkan aku yang bercerita lebih dulu. 

Pena yang ku goreskan kali ini adalah untukmu. Penaku ingin berbisik padamu yang jauh di sana, yang belum mampu ku dekap dalam nyata, namun selalu ku rengkuh dalam do'a. 

Jika kemarin aku mungkin kehilangan orang yang menurutku baik dan peduli, maka hari ini Tuhan mendatang lebih banyak dari jumlah kehilangan yang aku rasakan kemarin. Dia mengganti perihku dengan rasa hangatnya dekapan penuh rasa kasih sayang. Dia mengganti sakitku dengan rasa bahagia penuh syukur yang tak mampu ku ukur.

Hai kamu, Tuhan baik sekali padaku, karena telah menghadirkanmu dalam jejak langkah perjalanan ini. Dia ingin mengajariku, bahwa cinta dan kasih sayang tak harus selamanya di sisi dalam bentuk nyata. Buktinya, meski jarak memisahkan kita, hangatnya kasih sayangmu masih selalu ku rasa. Khawatir, marah, atau bahkan diamnya kamu, sebagai bentuk penjagaan untuk diriku masih selalu kuterima. Hadirmu membuatku percaya, bahwa untuk merasa memiliki keluarga, meski tanpa ikatan darah memang nyata. Ya. Kamu yang sekarang adalah keluarga kedua bagiku. Kamu adalah rumah yang selalu membuatku hangat, nyaman dan bahagia saat bersamamu.

Hai kamu, Ini surat untukmu. Surat cinta yang ku tulis sebagai bentuk bahagiaku karena memilikimu; keluarga keduaku. Jangan lelah untuk membersamaiku ya. Meski dari jauh, tapi ku yakin rangkaian do'amu selalu dekat dan mendekap hangat.

Kamu tau? Harap tertinggi ku kali ini adalah, Tuhan mendekatkan jarak antara kita. Lalu Mengijinkan dekap hangatmu mampu ku rasa dengan begitu nyata. 


Jaga diri baik-baik ya. Jika ada suatu hal yang ingin kau bicarakan, jangan sungkan beritahu aku. Setiap cerita darimu selalu kutunggu. Kamu harus tau, aku ingin kamu selalu bahagia dengan versimu, dengan gayamu sendiri


Oh ya, boleh ya.. aku minta satu permintaan. Jika nanti kau berada dibarisan orang-orang yang memasuki surga dan kau tak mendapati aku ada, tolong cari dan tanyakan aku pada-Nya, ya. Karena aku ingin kau menjadi keluargaku hingga ke surga.

Ini surat untukmu. Simpan baik-baik yaa. Barangkali bisa menjadi obat rindumu suatu hari nanti.


Dari aku yang menyayangimu

Untukmu yang selalu di hatiku.

-Bogor, 30 April 2024-

<><><><>

bs: