Sabtu, 16 Desember 2023

Surat Untuk Awan



Hai, Wan. Kamu apa kabar hari ini?

Aku ingin, kamu baik-baik saja, Wan. Walau aku tau hatimu pasti tidak bisa baik-baik saja. Apalagi, setelah aku memutuskan sepihak untuk mengakhiri segala hal tentang kita.

Wan, maaf harus aku katakan, aku tidak bisa kembali lagi bersamamu. Meski berulang kali kamu menyatakan mencintaiku. Berulang kali kamu mencoba mencari dan memintaku untuk tidak pernah pergi darimu. Maaf, aku tidak bisa, Wan.

Aku tau, perpisahan ini tentu menyakitkan untukmu. Tentu ini juga menyesakkan untukku. Namun, aku rasa ini yang terbaik untuk kita. Agar kamu tak semakin sakit, dan agar aku tak semakin dalam melukaimu.

Dinding pembeda antara kita terlalu tinggi membentang di hadapan. Sulit bagiku meruntuhkannya demi keegoisan yang bersembunyi di balik kata cinta. Lebih baik kita terluka sekarang, sebelum kita hancur berkeping hanya karena memaksakan kehendak.

Wan, seseorang pernah mengatakan kepadaku satu pesan, "ketika perpisahan terjadi, yang menyakitkan untukmu sebenarnya bukanlah kehilangan orangnya, tapi kehilangan kebiasaan ketika bersamanya. Dan kamu, hanya butuh waktu untuk kembali terbiasa tanpanya." 

Apa yang ia katakan benar, Wan. Dan bagiku, proses untuk kembali terbiasa itu yang seringkali terasa berat dan menyakitkan. Aku yakin kamu pun merasakan hal itu, kan?

Tidak apa. Jalani saja, Wan. Cepat atau lambat kita akan sama-sama terbiasa dengan rasa kehilangan ini.

Aku tau, kamu rindu. Aku pun rindu. Terlebih, seseorang yang biasa mengalihkan rasa juga perhatianku dari rindu dan sakitnya berpisah denganmu sudah tak ada. Aku sedang berjuang sendirian di sini, Wan. Berjuang untuk terbiasa tanpamu, juga tanpanya. Kamu pun harus berjuang, ya! Setelah ini, tolong jangan mencari tau apapun tentangku lagi, Wan. Sekalipun hanya kabarku. Fokuslah pada dunia dan impian mu.

Terimakasih sudah pernah singgah di pelataran rumahku. Aku harap, kamu bisa menemukan bahagiamu. Bersama seseorang yang terlahir dan besar di tempat yang sama dengan kebangsaanmu. 

Sekali lagi, maaf jika aku begitu dalam melukaimu, Awan. Semoga kamu lekas bahagia. Dan begitu juga aku.

2 komentar:

  1. Kenapa harus kisahku yg kau ceritakan 😂😂😂

    BalasHapus