Pikiran yang Terlalu Ribut
Pikiranku ribut sekali sejak pagi.
Hei, kamu kenapa?
Tajam sekali pradugamu atasku. Sampai hati kau menuduhku serendah itu. Aku hanya ingin sedikit melangkah keluar. Menghirup udara segar demi menjadikan hati serta pikiranku lapang dan tetap waras. Tak bolehkah aku merasakan itu?
Pikiranku ribut sekali sejak pagi!
Semua mendadak rumit!
Salahku memang ... ketika batas ruang yang ada kuhalau perlahan. Bukan untuk kuhapuskan, bukan pula untukku meninggalkan tempatku sekarang. Aku hanya ingin tempat ini menjadi lebih luas.
Hei, bolehkah aku bicara?