Selasa, 28 November 2023

Firasat


Pikiranku sesak sekali olehmu sejak kemarin. Bayang wajahmu ... senyum manismu ... menari begitu nyata di pelupuk mata. Getar suaramu yang memanggil namaku, serta gelak tawamu yang begitu renyah mengetuk gendang telinga dengan begitu jelasnya. Bahkan, sentuhan hangatmu, serta aroma tubuhmu tiba-tiba saja bisa kurasakan walau hanya sekilas. Entah ... ada apa sebenarnya denganmu? Mengapa mendadak isi kepalaku hanya penuh dengan namamu. Bahkan rindu yang telah kuredam, kini mencuat ke permukaan, memanggil setiap memori tentang kebersamaan kita yang pernah tercipta.

Kamu tau? Hadirmu dalam pikiranku mengacaukan segala fokusku! Memecah perhatianku terhadap target tanggung jawab yang menuntut untuk segera kuselesaikan. Layar di hadapanku yang menampilkan sederet tugas yang sedang melambai memanggilku, menuntut untuk segera kutuntaskan, tak juga digubris. Mereka kalah dengan segala perihal tentangmu. Kamu telah membuat hatiku tak tenang dan terus bertanya-tanya; ada apa sebenarnya denganmu? 

Aku mencoba mencari jalan untuk dapat menemuimu. Kuayunkan langkah kakiku menyusuri setiap tempat demi mencari kamu. Tak ada maksud lain, aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja. Aku hanya ingin memastikan bahwa firasat tak baikku ini bukanlah pertanda sesuatu yang buruk sedang terjadi menimpamu. Namun setiap jalan yang ku lalui buntu! Aku tak tahu harus kemana lagi melangkah dan mencarimu dimana. Bertanya kepada sahabatmu ... kurasa bukan pilihan yang tepat. Aku cukup sadar diri bahwa kini aku bukanlah siapa-siapa lagi bagimu. Aku hanyalah bagian dari masa lalu. Bukankah begitu?

Tapi sungguh ... firasat buruk ini sangat menggangguku! Meski pernah terucap dari lisan bahwa kita bukanlah apa-apa lagi, tapi untuk benar-benar berhenti memikirkanmu ... dan mematikan sayangku kepadamu ... aku sungguh tidak mampu!

Aku harap ... firasat ini hanyalah angin lalu yang berembus meniup dinding hati untuk membangunkan kembali rinduku padamu yang telah lama kusenyapkan. Semoga firasat ini bukanlah pertanda bahwa suatu hal yang buruk sedang memelukmu erat, dan ... kuharap ... ada keajaiban Tuhan yang mengirimkan kabar tentang keadaanmu kepadaku. Agar aku bisa mematahkan firasatku ini, sekaligus dapat bernapas lega karena tahu kau baik-baik saja. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar