Kamis, 02 November 2023

Praduga

 
Dadaku kembali sesak. Saat seseorang yang berdiri di dekatku dengan lantang memanggil namamu. Sesaat kumenoleh, memastikan apakah memang kamu yang dipanggil, ataukah seseorang yang hanya memiliki kemiripan nama denganmu.

Ternyata itu memang kamu!

Sekilas kulihat senyuman termanismu yang tertuju kepadanya. Lalu ... sesak itu semakin mencekat napasku. Aku tau kau tak beranjak walau selangkahpun dari tempatmu berpijak. Kamu menunggu ia yang menghampirimu. Entah ... mungkin karena kamu melihat ada aku, sehingga kamu enggan mendekat. Hhhh, semoga itu hanya prasangka burukku.
Karena ... kamu telah berjanji padaku, tidak akan pernah membenci apalagi mengabaikanku.  Kamu pun telah berjanji, bahwa kita akan tetap saling sapa, meski takdir membuat kita tak lagi bersama. Bukankah kamu adalah orang yang selalu menepati janji? Lalu ... mengapa saat ini aku merasa janji itu hanya omong kosong belaka?
Apakah ketiadaanku suatu hal yang memang kau harapkan? Apakah bibit kebencian itu mulai tumbuh dalam hatimu? Apakah aku orang yang tak lagi pantas untuk kau tatap juga kau sapa? Ataukah kau memang sengaja mencipta keadaan untukku membencimu??
Aaargh!! Terlalu banyak praduga yang hadir dalam pikiranku! Bicaralah ... bicarakan semua hal yang ingin kau ungkapkan! Agar aku tak sibuk bermain dengan praduga tak berdasar ini. Agar aku tak sesak sebab prasangka ku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar