Selasa, 21 November 2023

Senja dan Gemintang


Senja hari ini ... masih sama seperti biasa. Indah ... meneduhkan. Pancaran cahayanya seolah ingin mengirimkan getar kebahagiaan.
Langit malam ini pun masih terlihat sama. Terang rembulan dan penuh gemintang menghiasi. Sama seperti malam-malam kemarin saatku bersamamu.
Aku tahu ... liukan senja, serta gemerlip gemintang selalu mengirimkan pancaran suka cita melalui cahayanya. Namun sayang ... kali ini, cahaya itu tak mampu menembus dinding hatiku yang sedang kebas.  Kebas karena terlalu lama rindu bersemayam dalam dada. Ingin kugantungkan rindu ini pada mega-mega yang menari menemani senja, namun ternyata ... rindu ini tak ingin beranjak sedikitpun! Ia semakin terpaku pada hatiku yang semakin kelabu.
"Aku hanya butuh temu!!" Gema teriak rindu dalam dada mencipta luka. Dan aku hanya bisa tersenyum meringis, menahan perihnya rindu yang terus mengiris.
"Aku hanya ingin sebuah pelukan darinya..." lirihku dalam sepi yang menemani. Dengan gemintang yang menjadi saksi.
Sungguh, sejak perginya ... tidak ada satu hari pun ku lewati tanpa rindu yang membasahi setiap dinding hati.   Tidak ada satu menit pun kulalui tanpa tanya bagaimana kabarnya? Pertanyaan yang memenuhi isi kepala. Tak ada satu detikpun kujalani tanpa berharap dirinya baik-baik saja.
Hai, kamu ...
Senja yang begitu indah, juga taburan gemintang yang begitu menawan ... kali ini telah gagal membuatku bahagia. Mereka kalah dengan satu kata yang bertahta dalam jiwa; Rindu.
Jangan tanya untuk siapa rindu yang begitu berkuasa ini. Karena tentu ... jawabannya adalah; untuk kamu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar