Rabu, 01 Mei 2024

Surat Untukmu

5/01/2024 12:44:00 AM 0 Comments

 




Adakah yang lebih indah dari sebuah kasih sayang yang terlahir dari mereka yang tak memiliki ikatan darah? Adakah yang lebih membekas di hati dari sebuah perhatian kecil meski dalam bentuk amarah sekalipun, dari mereka yang sejatinya orang asing yang diizinkan Tuhan datang mewarnai perjalanan hidup ini? 

Adakah yang lebih abadi dalam meori dari sebuah kenangan dan cerita yang dicipta bersama mereka yang tanpa sengaja Tuhan pertemukan dengan cara yang tak terduga?

Jika ada, ceritakanlah padaku. Karena aku belum menemukan yang lebih dari itu semua. Dan kali ini, biarkan aku yang bercerita lebih dulu. 

Pena yang ku goreskan kali ini adalah untukmu. Penaku ingin berbisik padamu yang jauh di sana, yang belum mampu ku dekap dalam nyata, namun selalu ku rengkuh dalam do'a. 

Jika kemarin aku mungkin kehilangan orang yang menurutku baik dan peduli, maka hari ini Tuhan mendatang lebih banyak dari jumlah kehilangan yang aku rasakan kemarin. Dia mengganti perihku dengan rasa hangatnya dekapan penuh rasa kasih sayang. Dia mengganti sakitku dengan rasa bahagia penuh syukur yang tak mampu ku ukur.

Hai kamu, Tuhan baik sekali padaku, karena telah menghadirkanmu dalam jejak langkah perjalanan ini. Dia ingin mengajariku, bahwa cinta dan kasih sayang tak harus selamanya di sisi dalam bentuk nyata. Buktinya, meski jarak memisahkan kita, hangatnya kasih sayangmu masih selalu ku rasa. Khawatir, marah, atau bahkan diamnya kamu, sebagai bentuk penjagaan untuk diriku masih selalu kuterima. Hadirmu membuatku percaya, bahwa untuk merasa memiliki keluarga, meski tanpa ikatan darah memang nyata. Ya. Kamu yang sekarang adalah keluarga kedua bagiku. Kamu adalah rumah yang selalu membuatku hangat, nyaman dan bahagia saat bersamamu.

Hai kamu, Ini surat untukmu. Surat cinta yang ku tulis sebagai bentuk bahagiaku karena memilikimu; keluarga keduaku. Jangan lelah untuk membersamaiku ya. Meski dari jauh, tapi ku yakin rangkaian do'amu selalu dekat dan mendekap hangat.

Kamu tau? Harap tertinggi ku kali ini adalah, Tuhan mendekatkan jarak antara kita. Lalu Mengijinkan dekap hangatmu mampu ku rasa dengan begitu nyata. 


Jaga diri baik-baik ya. Jika ada suatu hal yang ingin kau bicarakan, jangan sungkan beritahu aku. Setiap cerita darimu selalu kutunggu. Kamu harus tau, aku ingin kamu selalu bahagia dengan versimu, dengan gayamu sendiri


Oh ya, boleh ya.. aku minta satu permintaan. Jika nanti kau berada dibarisan orang-orang yang memasuki surga dan kau tak mendapati aku ada, tolong cari dan tanyakan aku pada-Nya, ya. Karena aku ingin kau menjadi keluargaku hingga ke surga.

Ini surat untukmu. Simpan baik-baik yaa. Barangkali bisa menjadi obat rindumu suatu hari nanti.


Dari aku yang menyayangimu

Untukmu yang selalu di hatiku.

-Bogor, 30 April 2024-

<><><><>

bs: 

Selasa, 23 April 2024

Untukmu Puan

4/23/2024 09:04:00 PM 0 Comments


Hai, gimana kabarmu wahai puan yang selalu ku rindu? Apakah senyuman manja itu masih terpampang di wajah manismu? Apakah tatap matamu masih seteduh dulu?


Puan, masih ingatkah tentang cerita kita yang selalu yakin mampu melalui rintangan dan melawan semesta agar tetap bersama?  Masih ingatkan dengan janji-janji untuk tetap setiap yang sering kali kita rapalkan bersama? Sekarang kemana keyakinan yang dulu pernah kau tunjukkan? Kemana janji yang pernah kau ucapkan?

Sabtu, 20 April 2024

Antara Logika dan Hati

4/20/2024 09:44:00 PM 0 Comments

 


Antara logika dan hati. 

Seringkali menimbulkan tanya

Patutkah aku untuk di cintai? 

Mampukah aku mencintai kembali ? 

Adakah seseorang yang bisa ku percaya kembali? 

Adakah seseorang yang mampu menjaga hatiku lagi? 


Semua tanya itu tak dapat ku pastikan jawabannya

Semua tanya itu hanya menghadirkan lelah dalam setiap langkah

Sabtu, 13 April 2024

Caraku Bahagia

4/13/2024 06:23:00 PM 0 Comments



Kemarin saat aku terluka kamu kemana aja? Di saat sekarang aku berusaha menciptakan bahagia dengan caraku, kamu tiba-tiba datang sebagai benalu. Kamu mengukur kebahagiaan ku dengan versimu. Sikapmu seolah tak rela aku menjemput bahagia dengan caraku. Hei, kamu! Ketahuilah bahwa kadar bahagia setiap manusia itu berbeda.

Ini caraku untuk bahagia. Kalau kamu tidak suka, tutup saja mata dan telingamu. Tidak usah terlalu banyak komentar lagi tentang hidupku. Karena kini suaramu mulai samar-samar di telingaku. Dan kehadiranmu perlahan memudar dari pandanganku. Jika kamu berpikir peranmu masih sepenting dulu, maaf Nona, harus ku katakan bahwa posisimu bukan lagi prioritas ku. Kamu bukan lagi menjadi alasanku mencipta bahagia. 

Minggu, 07 April 2024

Biarkan Aku Mencintaimu Selamanya, Ra

4/07/2024 04:42:00 AM 0 Comments

"Jangan pergi dariku, Ra." Andai saja kalimat itu bisa ku ucapkan untuk menahan kepergianmu, mungkin malam ini aku tak sesak ini menahan rindu ke kamu, Ra. Hari-hari yang ku lalui semenjak gak ada kamu begitu sepi. Dan sebenarnya, bisa dibilang aku hancur banget dengan kepulanganmu ke sisi-Nya. Hidupku tentu terasa lebih indah penuh warna jika kamu masih di sini, Ra.
Aku tau, Ra, kita telah sama-sama berjuang. Kamu sudah berusaha sekeras mungkin untuk bertahan.Tapi ternyata takdir Tuhan berkata lain. Tuhan ingin kamu pulang, mungkin Dia sudah terlalu rindu denganmu. Saat kamu menutup mata dan mengembuskan napas terakhir, ketahuilah Ra, bahwa saat itu ada luka yang begitu dalam tercipta dalam dada. Dan kini, aku sedang berjuang sendirian untuk terus membalut luka itu. Semakin hari, semakin rindu, maka lukanya semakin menyakitkan, Ra. Habis sudah detik-detik yang ku lalui dengan menyebut namamu.

Jumat, 29 Maret 2024

Tetaplah Bersamaku

3/29/2024 09:37:00 PM 0 Comments


Langkah terseok menyusuri jalan panjang kehidupan

Lelah menggelayuti pundak yang seringkali merasa lemah

Dipeluk malam berselimut kesunyian

Didekap rindu akan hangatnya rumah


Allah... Engkau Dzat yang Maha Tahu

Betapa diriku rapuh! Duniaku runtuh!

Saat setengah jiwaku berpulang kembali ke sisi-Mu

Hilang sudah separuh rumah yang akan menghapus lelahku


Jalanku masih panjang

Banyak harapan dan impian yang terpampang

Walau dirinya tak lagi mampu ku dekap

Saat rindu begitu sesak menyekap

Tapi langkah kakiku harus selalu menderap

Dan kini, aku hanya memiliki-Mu

Agar pundakku selalu mampu untuk tetap tegap

Sajak Rasa Perempuan Gila

3/29/2024 11:08:00 AM 0 Comments

By; Ziiee Alabidin

~~~•••~~~

Semakin kesini semakin begini

Aku yang tak mengerti apa arti ini
Seperti layaknya orang yang mengagumi
Namun terkadang rasa ini berubah sendiri
Semaunya sendiri

Entah ini aku yang tertambat
Atau justru ini adalah rasa yang terlambat
Tapi nyatanya rasa ini jelas sangat kuat,
melekat dan memikat 

Laki laki yang tak rupawan, namun datang dengan banyak keistimewaan
Menghujani dengan banyak candaan
Yang lambat laun membuatku semakin nyaman

Kamis, 28 Maret 2024

Aku yang Merindukanmu

3/28/2024 04:20:00 AM 0 Comments

Semenjak kepergian mu

kini aku sering duduk terdiam, termenung melamun di bawah terangnya sinar rembulan malam dan bertanya tanya apa yang salah denganku? Apa yang kurang dariku?


Kenapa dia meninggalkanku? Padahal semua sudah aku berikan; hati, perasaan, jiwa, raga, dan juga harta, tapi kenapa?

Sebenarnya apa yang salah dengan diriku

Selasa, 26 Maret 2024

Ra, Aku Lelah

3/26/2024 11:55:00 PM 0 Comments

 Ra, boleh ya jika kali ini cerita yang ku bawa bukan tentang kebahagiaan, pecapaian, dan apapun itu yang terkait kesuksesanku? Boleh ya, jika kali ini cerita yang ku bawa hanya berisi keluhan dan air mata? Boleh ya Ra, kalau saat ini aku membayangkan erat dan hangatnya dekapanmu lagi? Karena jujur, kali ini aku cuma butuh kamu. Aku cuma mau ada kamu. Aku cuma butuh pelukan kamu, Ra. 

Maaf, Ra. Kalau kamu gak suka dengan apa yang aku katakan kali ini. Kalau kamu kecewa melihat kedatanganku kali ini. Maaf banget! Aku cuma lagi lelah, Ra. Lelah banget rasanya!

Semenjak kamu gak ada, terlalu banyak yang menuntut aku untuk sempurna. Terlalu banyak topeng yang bermain di hadapanku. Terlalu banyak cerita manipulatif yang harus ku dengar. Terlalu banyak senyum palsu yang harus ku saksikan. Dan aku tau, mereka hanya sedang mengincar apa yang kumiliki saat ini. Mereka yang mengejarku, bukan krena mereka benar-benar cinta aku, Ra. Tidak ada seseorang yang benar-benar tulus mencintaiku seperti kamu. Kalau aku bicara seperti ini, pasti kamu sudah siap dengan kalimat, "halah, gombal!" hahaha. Tapi kali ini gombalanku benar, Ra. Tidak ada seseorang yang mampu mencintaiku seperti kamu. 

Ra, aku lelah! Di kantor kerjaanku sangat menyita waktu dan pikiran! Di luar kantor, aku harus menghadapi mereka yang tanpa jengah terus berjuang mencoba merebut perhatianku, menghadapi tuntutan orang-orang di sekitar untuk mencari pegantimu. Padahal, sekeras apapun usaha mereka tidak akan pernah berhasil. Karena segala perhatian, rasa sayang dan cintaku sudah ikut terkubur bersama jasadmu. Sulit untukku mencari peganti kamu, Ra.

Hari ini, boleh ya aku lebih lama di sini. Di rumah barumu yang begitu sunyi, tapi menenangkan untukku. Karena dengan begini, aku merasa kita begitu dekat. Aku merasa kamu benar-benar ada di sampingku.

 Temani aku sebentar ya, Ra. Maaf jika kedatanganku ke sini hanya untuk melepas lelah dan penat. Tidak ada cerita bahagia seperti biasa. Karena aku benar-benar lelah tanpa kamu. Aku butuh kamu, Ra. Karena rasa cinta ini selalu ada hanya untuk kamu. 

~~~^^^~~~

Minggu, 03 Maret 2024

Bukan Salah Dunia

3/03/2024 09:20:00 PM 1 Comments

 


Sering kali aku berada pada titik tanya, dunia yang terlalu keras atau aku yang terlalu rapuh? Dunia yang terlalu pahit atau aku yang terlalu mendambakan hal-hal manis duniawi? Dunia yang terlalu jahat atau aku yang terlalu manja? Dunia yang terlalu tak bersahabat atau aku yang terlalu beharap tinggi? Ah. Ada apa dengan duniaku?

Semenjak kepergiannya aku seperti orang yang melangkah sambil meraba jalan. Aku tak tahu harus bagaimana. Langkah berikutnya harus ke arah mana. Setelah ini aku harus berbuat apa? Argh!! Aku yang terbiasa dibimbingnya kini limbung tak memiliki pegangan.