Berada dalam kondisi yang sama bertahun lamanya sungguh melelahkan. Perasaan putus asa dan ingin menyerah sering kali menyapa. Tapi aku tau, bahwa tidak akan ada perubahan jika bukan diri ini yang bergerak melakukan sesuatu untuk sebuah perubahan.
Aku si paling enggan pergi untuk bertemu banyak orang, kini harus mulai mendobrak keberanian untuk bisa tetap tersenyum manis di hadapan banyak orang meski raga begitu lelah, meski energi dalam jiwa seolah ditarik begitu banyak.
Aku tahu, dan aku sadari, bahwa inilah caraku merayu Allah. Mustahil jika Allah tak tau seberapa besar kebutuhanku, seberapa besar harapanku untuk melanjutkan perjuangan nilai-nilai luhur yang telah terbangun lama, tapi tentu Allah pun tak ingin melihatku hanya berdiam diri.
Allah tentu ingin melihat hamba-Nya bergerak. Melakukan satu dua hal untuk mengundang sebuah perubahan menjadi lebih baik. Bukankah Allah tidak akan merubah suatu kaum, kecuali kaum tersebut merubah sesuatu yang ada pada dirinya?
Maka hari ini, semaksimal mungkin ku bergerak. Menyusuri jalan demi jalan. Melawan rintik hujan yang mengiringi. Demi merayu Allah untuk terwujudnya sebuah perubahan.
Aku meyakini Allah selalu melihat setiap jerih payah yang diusahakan, Allah selalu mendengar setiap harapan yang dirapalkan dalam barisan doa, dan hanya Allah yang Maha Tau kapan hasilnya akan diberikan. Tugasku saat ini adalah merayu-Nya sesering mungkin ku mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar