Rabu, 13 Maret 2019

Bersyukur Di Saat Tersungkur, Mampukah?


Seringkali kita hanya melihat satu waktu saat kita sakit dan melupakan 99 kali saat kita sehat. Kapan saja kita kehilangan rasa syukur, maka kita akan kehilangan sifat iman kita
-Sheikh Kamaluddin Ahmed-

Bersyukur di Saat Tersungkur, Mampukah? Jika bersyukur pada sebuah keadaan yang dirasa membahagiakan, saat diberikan kenikmatan, terwujudnya apa yang diimpikan, mungkin bukanlah perkara yang sulit. Setiap orang tentu dengan mudah akan melantunkan kalimat syukur kepada-Nya.

Namun, ketika sebuah keadaan datang tak sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika harapan tak menjadi kenyataan. Ketika apa yang diimpikan tak kunjung menjadi nyata. Dan ketika kita dihadapkan dengan situasi yang begitu menyesakkan dada, begitu pelik. Masih mampukah kita berterimakasih kepada Allah? Masih mampukah kita menemukan kenikmatan dan kasih sayang-Nya di antara serpihan rasa sakit yang begitu menyiksa? Tentu tak semua orang mampu untuk itu.

Sungguh tidak ada alasan untuk kita tak bersyukur. Sepahit apapun kehidupan yang sedang kita jalani, tentu ada satu hal yang begitu manis dan indah yang dapat kita syukuri.

 Bahkan Ibn Qayyim Al-Jauziyah pernah berkata bahwa iman terdiri dari dua bagian : setengahnya adalah kesabaran (Sabr) dan setengahnya lagi adalah bersyukur (Shukr). Maka sudah selayaknya kita harus bersyukur di kondisi apapun. Bahkan di kondisi yang menurut kita itu sangatlah menghimpit.

Namun hal yang seringkali terjadi dan menjadi sebuah kesalahan adalah, ketika kita berkata, “Aku bersyukur dengan keadaan ini.” Tetapi di belakang kalimat itu disertakan sebuah ungkapan keluhan. Padahal sesungguhnya bersyukur itu tak mengenal kata mengeluh. Tak mengenal kata tapi.

Cobalah latih hati ini untuk bersyukur di kondisi sesusah apapun. Walau pada kenyataannya hal ini tak semudah yang diucapkan, dan tak semua orang mampu untuk melakukannya.

Bagaimana bisa bersyukur di tengah rasa pahit yang sedang menghujam?

Bisa! Jika kita mau menyadari bahwa nikmat Allah begitu banyak telah diberikan kepada kita. Mencoba menyadari bahwa ternyata masih banyak orang yang lebih tidak beruntung dibandingkan kita. Dan mencoba membuka setiap penghalang dari rasa bersyukur itu. 

Lihatlah apa yang difirmankan Allah dalam al-Quran 
surah Al-Mulk ayat 23: "Katakanlah, Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur." 
Al-Quran seringkali menyebutkan tiga hal yang sering tertutup dan membuat manusia terhalang dari rasa bersyukur. Yaitu penglihatan, pendengaran, dan hati nurani. Ini berarti menandakan bahwa tiga hal tersebut memiliki posisi penting untuk membantu kita bersyukur di kala tersungkur.

Cobalah lakukan ketiga hal berikut ini untuk membantu kita mengucap terimakasih kepada-Nya walau keadaan tak seindah yang diharapkan.

Pertama, Membuka Mata

Membuka mata, menjadi tips pertama untuk mempertahankan rasa syukur di kondisi sesulit apapun. Bukalah matamu! Lihatlah sekelilingmu! Sadari betapa banyak nikmat Allah yang tercurahkan untuk kita, dan lihatlah bahwa ternyata masih banyak di luar sana orang-orang yang lebih menderita dari kita. 

Misalnya, jika saat ini kita merasa hidup begitu sulit dari segi ekonomi. Tempat tinggal terasa cuma sepetak karena berada di sebuah kontrakan. Mau masak makanan bingung karena harus cari bahan makanan termurah untuk bisa dimasak. 

Maka, bukalah matamu dan lihat betapa di luar sana masih ada orang yang tak punya penghasilan yang pasti. Masih ada orang yang tempat tinggalnya beratapkan jembatan berdinding selembar papan. Lihatlah! Ternyata di luar sana masih ada orang yang terpaksa berpuasa karena tak memiliki bahan makanan untuk dimasak dan dimakan. 

Bukalah matamu dan bersyukurlah lebih banyak. Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan janganlah melihat orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar engkau sekalian tak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu."

Kedua, Membuka Telinga

Setelah membuka mata, kita juga mesti membuka telinga untuk bisa selalu bersyukur. Membuka telinga artinya mendengarkan secara jernih berbagai masukan, nasihat, dan informasi dari siapapun.

Sebagai contoh, ketika kita menghadapi suatu masalah dan ujian hidup dengan berat hati, lalu orangtua, sahabat, atau mungkin pasangan kita memberikan masukan, memberikan solusi dari masalah kita. Maka seharusnya tak ada alasan untuk kita mengingkari nikmat-Nya.


Ketiga, Membuka Hati

Tips terakhir agar selalu bersyukur di kala sesulit apapun adalah membuka hati nurani. Artinya berjiwa besar terhadap apa yang terjadi dan selalu berpikir positif. Apapun yang terjadi pada diri kita, baik maupun buruk adalah nikmat pemberian Allah untuk menguji kita apakah tambah bersyukur atau mengingkari nikmat tersebut.

Berjiwa besar artinya memahami bahwa jika mendapatkan suatu keadaan yang pahit menurut hati kita, hal itu bukanlah akhir dari segalanya. Karena ternyata keadaan pahit itu bisa jadi menyadarkan kita bahwa selama ini kita terlalu banyak mengabaikan hal-hal manis yang telah Allah berikan.

Ibaratnya saja, saat kita kehilangan kedua orangtua, atau orang-orang terkasih.  Kita baru menyadari betapa mereka sangatlah penting dan berharga dalam hidup kita. Sedangkan saat mereka masih ada, kita seringkali dibuai oleh kesibukan kita hingga jarang menghadirkan quality time bersama mereka yang pada akhirnya hal ini menjadi penyesalan tiada akhir.

Kesadaran hati dan pikiran kita akan betapa pentingnya kehadiran mereka itulah yang patut kita syukuri. Karena kita akan belajar untuk lebih mengharga setiap waktu kebersamaan.

Yuk! Buka mata, telinga, dan hati kita agar bisa selalu bersyukur di kondisi sepelik apapun. Tak perlu merasa paling menderita. Jika ternyata masih banyak hal yang bisa kita syukuri sekalipun berada di tengah rasa sakit.


~~~~^^^~~~~

11 komentar:

  1. Keren ambu, bismillah mencoba sabar dan syukur..

    BalasHapus
  2. Masyaa Allaah.
    Insyaa Allaah dilaksanakan bun

    BalasHapus
  3. Hidup bahagia dgn syukur..
    Bismillah

    BalasHapus
  4. Rapi kak kata-katanya.. menginspirasi juga 😊

    BalasHapus
  5. Kata2nya selalu ngena..

    Barokallah ambuh😘

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Luar biasaaahhhh, maa syaa Alloh, nice artikel

    BalasHapus
  8. Semoga kt senantiasa jd manusia yg selalu bersyukur,keren mba

    BalasHapus
  9. Intinya tetap bersyukur dlmdko disidi apapun dari hal terkecil yaitu dengan diberi nafas oleh allah swt.

    BalasHapus
  10. Semoga bisa menjalani hidup ini dg sabar dan syukur

    BalasHapus