Sabtu, 20 April 2024

Kembali Asing

4/20/2024 12:28:00 AM 1 Comments

Bagaimana rasanya menjadi asing setelah kita pernah menjadi saling? Kata orang rasanya sakit. Tapi bagiku ini adalah siksa yang teramat pahit!

Apakah kamu merasakan hal ini juga? Atau mungkin, kamu ternyata sudah bahagia dengan dia yang kini bisa kau ajak untuk menjadi saling? Dia yang telah mampu membuat hatimu berpaling. Dia yang kini telah membuatku menjadi asing di matamu. Bolehkah aku sedikit iri padanya?


Dulu, aku dan kamu selaksa sepasang sayap menjelajah mega-mega di angkasa. Dengan saling bertukar segala cerita suka maupun duka. Kita saling memberikan perhatian, tak canggung untuk saling mengingatkan, bahkan kita tak pernah menemukan celah untuk saling menyalahkan. 


Dan kau tau? Kebahagianku adalah melihat ceria yang tersemat di wajahmu, begitupun dirimu kepadaku. Tak ada satupun hal yang membuat kita meragu bahkan bertemu dengan kata untuk saling meninggalkan. Kita selalu saling memahami dengan semua keadaan dan kegiatan yang dilakukan. Saling mencintai dan menyayangi tanpa ada kata menuntut. Kita layaknya jemari yang saling bertaut, saling mengisi setiap kekurangan. Bahkan, kita pernah saling takut kehilangan. Ingatkah kamu setiap kenangan itu?

Tapi memang, kehidupan tak selalu sejalan dengan apa yang menjadi harapku. Semesta tak selalu memberi apa yang menjadi pintaku

Kini, aku seolah dibawa oleh kereta masa lalu yang mengantarkan ke titik dimana aku belum pernah mengenalmu. Kamu yang sekarang berubah, entah karena alasan apa. Kamu pun pergi meninggalkan, entah karena siapa penyebabnya. Namun yang aku tahu, kini kita kembali asing. Ya. Kita kembali asing.

Setelah sebelumnya kita mencipta rekam jejak dengan segala cerita, kita harus berlagak seolah tak pernah terjadi apa-apa. Kamu tahu? Hal itu sangat menyiksa dan menyakitkan!! Karena ada rahasia di dirimu yang harus ku simpan dan kujaga baik-baik. Terutama, ada rindu tertuju untukmu yang harus ku tekan setiap hari agar tak membuncah. Sampai detik ini, aku masih merindukanmu. Itulah yang semakin menyiksaku.

Kembali asing denganmu sangatlah menyiksa dan menyakitkan untukku, juga mimpi terburuk sepanjang hidupku. Karena ternyata, aku terlalu nyaman dan menaruh harapan besar padamu. Aku ingin kita selalu menjadi saling, bukan kembali asing. Dan ternyata, ada rindu tertuju padamu yang tidak pernah hilang. Setiap hari namamu ku sebut berulang ulang. Ya, berulang-ulang kali.

Kini kau harus tau, aku begitu tersiksa di balik rasa rindu yang terus menggebu dengan keadaan kita kembali asing seperti dulu.


-17 apr 2024-

Sabtu, 13 April 2024

Caraku Bahagia

4/13/2024 06:23:00 PM 0 Comments



Kemarin saat aku terluka kamu kemana aja? Di saat sekarang aku berusaha menciptakan bahagia dengan caraku, kamu tiba-tiba datang sebagai benalu. Kamu mengukur kebahagiaan ku dengan versimu. Sikapmu seolah tak rela aku menjemput bahagia dengan caraku. Hei, kamu! Ketahuilah bahwa kadar bahagia setiap manusia itu berbeda.

Ini caraku untuk bahagia. Kalau kamu tidak suka, tutup saja mata dan telingamu. Tidak usah terlalu banyak komentar lagi tentang hidupku. Karena kini suaramu mulai samar-samar di telingaku. Dan kehadiranmu perlahan memudar dari pandanganku. Jika kamu berpikir peranmu masih sepenting dulu, maaf Nona, harus ku katakan bahwa posisimu bukan lagi prioritas ku. Kamu bukan lagi menjadi alasanku mencipta bahagia. 

Minggu, 07 April 2024

Biarkan Aku Mencintaimu Selamanya, Ra

4/07/2024 04:42:00 AM 0 Comments

"Jangan pergi dariku, Ra." Andai saja kalimat itu bisa ku ucapkan untuk menahan kepergianmu, mungkin malam ini aku tak sesak ini menahan rindu ke kamu, Ra. Hari-hari yang ku lalui semenjak gak ada kamu begitu sepi. Dan sebenarnya, bisa dibilang aku hancur banget dengan kepulanganmu ke sisi-Nya. Hidupku tentu terasa lebih indah penuh warna jika kamu masih di sini, Ra.
Aku tau, Ra, kita telah sama-sama berjuang. Kamu sudah berusaha sekeras mungkin untuk bertahan.Tapi ternyata takdir Tuhan berkata lain. Tuhan ingin kamu pulang, mungkin Dia sudah terlalu rindu denganmu. Saat kamu menutup mata dan mengembuskan napas terakhir, ketahuilah Ra, bahwa saat itu ada luka yang begitu dalam tercipta dalam dada. Dan kini, aku sedang berjuang sendirian untuk terus membalut luka itu. Semakin hari, semakin rindu, maka lukanya semakin menyakitkan, Ra. Habis sudah detik-detik yang ku lalui dengan menyebut namamu.

Sabtu, 30 Maret 2024

Derita di Balik Canda

3/30/2024 02:45:00 AM 1 Comments

 


Siapa yang dulu begitu penasarannya hingga tak kenal lelah untuk terus mengejar?

Kamu!

Siapa yang dulu begitu kuatnya meyakinkan bahwa cinta itu telah hadir sempurna?

Kamu!

Siapa yang dulu begitu yakinnya berjanji untuk tidak pergi dan meninggalkan?

Kamu!

Siapa yang dulu begitu takut dan khawtair aku tiba-tiba pergi menghilang?

Kamu!

Ya. Kamu yang mati-matian terus meyakinkan aku di setiap hari, setiap waktu, bahwa cinta itu utuh untukku. Rasa penasaranmu telah berubah dengan rasa cinta yang takut akan kehilangan. 

Jumat, 29 Maret 2024

Tetaplah Bersamaku

3/29/2024 09:37:00 PM 0 Comments


Langkah terseok menyusuri jalan panjang kehidupan

Lelah menggelayuti pundak yang seringkali merasa lemah

Dipeluk malam berselimut kesunyian

Didekap rindu akan hangatnya rumah


Allah... Engkau Dzat yang Maha Tahu

Betapa diriku rapuh! Duniaku runtuh!

Saat setengah jiwaku berpulang kembali ke sisi-Mu

Hilang sudah separuh rumah yang akan menghapus lelahku


Jalanku masih panjang

Banyak harapan dan impian yang terpampang

Walau dirinya tak lagi mampu ku dekap

Saat rindu begitu sesak menyekap

Tapi langkah kakiku harus selalu menderap

Dan kini, aku hanya memiliki-Mu

Agar pundakku selalu mampu untuk tetap tegap

Sajak Rasa Perempuan Gila

3/29/2024 11:08:00 AM 0 Comments

By; Ziiee Alabidin

~~~•••~~~

Semakin kesini semakin begini

Aku yang tak mengerti apa arti ini
Seperti layaknya orang yang mengagumi
Namun terkadang rasa ini berubah sendiri
Semaunya sendiri

Entah ini aku yang tertambat
Atau justru ini adalah rasa yang terlambat
Tapi nyatanya rasa ini jelas sangat kuat,
melekat dan memikat 

Laki laki yang tak rupawan, namun datang dengan banyak keistimewaan
Menghujani dengan banyak candaan
Yang lambat laun membuatku semakin nyaman

Kamis, 28 Maret 2024

Aku yang Merindukanmu

3/28/2024 04:20:00 AM 0 Comments

Semenjak kepergian mu

kini aku sering duduk terdiam, termenung melamun di bawah terangnya sinar rembulan malam dan bertanya tanya apa yang salah denganku? Apa yang kurang dariku?


Kenapa dia meninggalkanku? Padahal semua sudah aku berikan; hati, perasaan, jiwa, raga, dan juga harta, tapi kenapa?

Sebenarnya apa yang salah dengan diriku

Selasa, 26 Maret 2024

Ra, Aku Lelah

3/26/2024 11:55:00 PM 0 Comments

 Ra, boleh ya jika kali ini cerita yang ku bawa bukan tentang kebahagiaan, pecapaian, dan apapun itu yang terkait kesuksesanku? Boleh ya, jika kali ini cerita yang ku bawa hanya berisi keluhan dan air mata? Boleh ya Ra, kalau saat ini aku membayangkan erat dan hangatnya dekapanmu lagi? Karena jujur, kali ini aku cuma butuh kamu. Aku cuma mau ada kamu. Aku cuma butuh pelukan kamu, Ra. 

Maaf, Ra. Kalau kamu gak suka dengan apa yang aku katakan kali ini. Kalau kamu kecewa melihat kedatanganku kali ini. Maaf banget! Aku cuma lagi lelah, Ra. Lelah banget rasanya!

Semenjak kamu gak ada, terlalu banyak yang menuntut aku untuk sempurna. Terlalu banyak topeng yang bermain di hadapanku. Terlalu banyak cerita manipulatif yang harus ku dengar. Terlalu banyak senyum palsu yang harus ku saksikan. Dan aku tau, mereka hanya sedang mengincar apa yang kumiliki saat ini. Mereka yang mengejarku, bukan krena mereka benar-benar cinta aku, Ra. Tidak ada seseorang yang benar-benar tulus mencintaiku seperti kamu. Kalau aku bicara seperti ini, pasti kamu sudah siap dengan kalimat, "halah, gombal!" hahaha. Tapi kali ini gombalanku benar, Ra. Tidak ada seseorang yang mampu mencintaiku seperti kamu. 

Ra, aku lelah! Di kantor kerjaanku sangat menyita waktu dan pikiran! Di luar kantor, aku harus menghadapi mereka yang tanpa jengah terus berjuang mencoba merebut perhatianku, menghadapi tuntutan orang-orang di sekitar untuk mencari pegantimu. Padahal, sekeras apapun usaha mereka tidak akan pernah berhasil. Karena segala perhatian, rasa sayang dan cintaku sudah ikut terkubur bersama jasadmu. Sulit untukku mencari peganti kamu, Ra.

Hari ini, boleh ya aku lebih lama di sini. Di rumah barumu yang begitu sunyi, tapi menenangkan untukku. Karena dengan begini, aku merasa kita begitu dekat. Aku merasa kamu benar-benar ada di sampingku.

 Temani aku sebentar ya, Ra. Maaf jika kedatanganku ke sini hanya untuk melepas lelah dan penat. Tidak ada cerita bahagia seperti biasa. Karena aku benar-benar lelah tanpa kamu. Aku butuh kamu, Ra. Karena rasa cinta ini selalu ada hanya untuk kamu. 

~~~^^^~~~

Sepi

3/26/2024 01:31:00 PM 0 Comments


 Aku pernah melewati hari-hari yang begitu sepi. Meskipun ku berdiri di tengah suasana yang ramai, ikut tertawa bersama kawan-kawan, menyembunyikan tangis dalam senyuman. Selalu mencoba untuk terlihat tegar dan baik-baik saja, meski nyatanya hatiku begitu kosong dan sepi.

Tak ada orang yang tau. Bagaimana hancurnya perasaanku ketika menghadapi sebuah pengkhianatan, dan aku harus merapihkan kepingan yang hancur itu sendiri. Bagaimana berantakannya mentalku ketika orang yang paling dekat dan ku percaya melukai dengan tanpa iba. Lalu perlahan ku bangkit dan berdamai dari luka-luka itu. Entah, sudah berapa banyak air mata serta senyum bahagia yang ku lalui berselimut sepi, sebelum dirimu hadir menemani.

Sepi yang setia menemani perlahan terusir saat kamu datang menyapa. Bahkan saat kamu memilih singgah, sepi yang kerap kali bersamaku semakin pergi menjauh hingga benar-benar tak terasa lagi sedikitpun. Air mata luka yang sering kali menyapa pun tak lagi ku temui. Kedatanganmu seolah menjadi penawar dari segala sakit yang ku rasa selama ini. Kehadiranmu seolah membunuh semua rasa sepi yang menggelayuti. Aku hanya mengenal bahagia dan ramainya waktu yang ku lalui saat bersamamu. Dan tentu kamu tau, harapan untuk selalu bisa bersamamu selalu ku langitkan.

Namun ternyata harapanku tak pernah menjadi nyata. Kita yang pernah menjadi saling, kini harus kembali menjadi asing. Sepi yang sempat terbunuh oleh hadirmu kini seolah bangkit lagi. Bahkan memelukku lebih erat dari sebelumnya. Aku tak pernah kira, kalau kepergianmu justru mencipta sepi yang lebih menyakitkan dari yang sebelumnya pernah ku rasa. Kebahagiaan dan keceriaan yang ku rasa saat bersamamu meredup seketika. Hari-hariku saat ini hanya ada sepi berteman air mata dan kerinduan. Ya, sesepi ini sekarang aku tanpa kamu.

~~~•••~~

Minggu, 03 Maret 2024

Bukan Salah Dunia

3/03/2024 09:20:00 PM 1 Comments

 


Sering kali aku berada pada titik tanya, dunia yang terlalu keras atau aku yang terlalu rapuh? Dunia yang terlalu pahit atau aku yang terlalu mendambakan hal-hal manis duniawi? Dunia yang terlalu jahat atau aku yang terlalu manja? Dunia yang terlalu tak bersahabat atau aku yang terlalu beharap tinggi? Ah. Ada apa dengan duniaku?

Semenjak kepergiannya aku seperti orang yang melangkah sambil meraba jalan. Aku tak tahu harus bagaimana. Langkah berikutnya harus ke arah mana. Setelah ini aku harus berbuat apa? Argh!! Aku yang terbiasa dibimbingnya kini limbung tak memiliki pegangan.