Untuk kita yang masih rezeki yang lebih dari cukup..
Pernahkah kita berpikir bahwa kita jauh lebih beruntung dari mereka
yang tidak memiliki Ayah. Pernahkah kita berpikir bahwa kita ternyata masih
jauh lebih beruntung dari mereka yang tidak memiliki apa yang kita miliki saat
ini.
Kasih sayang, perhatian, cinta, pelukan hangat, kecupan sayang
dari ayah dan ibu.. rumah yang nyaman, megah, fasilitas yang serba memadai,
uang yang lebih dari cukup.. sudahkah kita bersyukur atas semua itu?? Sudahkan kita
berterimakasih kepada ALLAH yang telah memberikan itu semua??
Lagi baca-baca.. eh,, ketemu niyh mahfudzat untuk wanita.... kalau dilihat dari arti-artinya dalem banget maknanya... yuk,,, yang Wanita, di baca niyh Mahfudzatnya,, dan kita resapi bersama maknanya,, lalu kalau bisa kita terapkan,, ya kita terapkan di kehidupan sehari-hari... ini dia kata-kata Mutiaranya :
Dulu gue adalah orang yang paling membenci kucing!! Tapi setelah ada beberapa kucing "meminta paksa" untuk tinggala dirumah gue, akhirnya gue pun mulai menyukainya.. awalnya cuma tiga ekor,,sekarang malah tambah banyak.. Ada salah satu kucing yang gue sayang banget,, namanya "CIKA" nama ini pun gue rasa gak tepat buat si jantan itu. Nama itu gue berikan krna dulu, saat ni kucing ,masih balita, terlihat kaya betina,, eh,, ternyata dia si jantan yang cakeeeeeppp bgt!! Hahahahahha...
Seiring berjalannya waktu, dan perkembangan badannya yang semakin gemuk, kita pun memanggil dia dengan nama "GEMBIL"
Gembil salah satu kucing kesayangan gue dan keluarga.. karna memang, mungkin, dari zaman Rasul sampe sekarang tugasnya kucing itu menghibur orang.. hehehehe... makanya kenapa dulu Rasul juga mencintai kucing..karena kucing tuuuh luuuccuuuu banget!! menggemaskan dan sangat menghibur...
Nah, si gembil ini salah satu kucing yang lucu dan menggemaskan banget di rumah. Bahkan gembil sering menjadi penghuni rumah yang setia.. dia sering menyambut kita di depan pintu kalau kita baru pulang dari mana ajah.. gembil sering rewek kalau kita telat ngasih dia makan.. dan lucunya lagi,, gembil juga sering berisik kalau tempat tidur kesayangannya (kasur gue sebelah kiri) gue tidurin.. bisa dibilang gue selalu diusir kalau gue tidur di kasur bagian kiri. Walaupun itu kasur milik gue!! hahahahay... gembil emank ngegemesin banget!! Kalau ada ummi, dia lebih milih tidur di samping ummi,, kalau lagi tidur, dan gue bilang "gembil, ummi kan mao pergi lhoo!!" secara spontan dia membuka matanya dan ngegerakin kepalanya ke arah ummi, memastikan ummi jadi pergi atau enggak... hahahahahy... sumpah,, kalau kalian ketemu kucing gue yang namanya gembil ini, gue jamin kalian bakal ketawa ngeliat tingkahnya..
Tapi gue sedih banget sekarang,, lebih tepatnya siyh gue takut gembil diambil orang atau ketabrak orang... :(
Coz, gak kaya biasanya,, udah 4hari gembil keluar rumah dan belom balik-balik juga.. biasanya gembil itu pergi paling lama cuma 2hari,, tapi ini gembil belom pulang juga....
gue, dan orang rumah udah coba cari,,tapi belom ketemu juga... :(
Gue dan orang rumah sayang banget sama gembil,,dan kangen banget sama gembil... gembil dan kucing-kucing gue bagaikan anggota baru yang selalu bisa membuat kita tertawa melihat tingkah mereka.. Dan sekarang gembil belom pulng juga,,, rasanya ada yg kurang dari rumah ini...
Jangan pernah takut miskin disaat kita banyak memberi.. apalagi
memberi kepada anak yatim dan dhuafa. Kalo kata abi “kalau kita mau mendapatkan
keberkahan dari Allah, jangan pake hitungan matematika dunia, yang kalau 1-1=0
tapi pakailah hitungan matematika Allah. Kalau 1-1=10.”
Pendidikan yang paling penting dan utama memang berada pada
orangtua. Karena ini lah yang aku rasakan. Coba kita lihat dan berfikir,,
berapa seringnya orangtua kita membagikan pengalaman pahitnya untuk dijadikan
pelajaran bagi kita. Ya kan??
Itulah yang dilakukan ummi dan abi. Betapa seringnya mereka
membagikan cerita masa susahnya mereka yang berjuang untuk berjaya. Dari mulai
jalan, rumah ngontrak, ampe punya rumah sendiri, sampe akhirnya bisa membangun
pesantren untuk yatim dan dhuafa. Dari cerita-cerita mereka lah akhirnya aku
belajar. Belajar tentang banyak hal yang enggak pernah diajarkan oleh guruku di
sekolah.
Dan yang sampe saat ini yang sering mereka katakan adalah “Jangan
pernah takut miskin, kalau kita banyak memberi. Apalagi memberi kepada anak
yatim dan dhuafa. Liat tuh orang, dari rumah ngontrak, enggak punya apa-apa, hanya
karena dia merawat anak yatim, akhirnya orang itu punya rumah bertingkat dan
punya toko sendiri, itulah hasil keberkahan yang Allah berikan. Berhitunglah dengan
matematika Allah, saat kita punya uang hanya seribu, dan kita berikan uang itu
untuk yang membutuhkan, kamu lihat, dalam sekejap Allah gantikan uang seribu
kamu dengan uang sepuluh ribu.”
Dan itu aku terapkan dan aku buktikan sendiri..!
Kenapa sih kita masih takut untuk memberi? Untuk menolong? Untuk
menjadi orang yang Baik?? Tho Allah gak buta kan? Saat kita merasa orang-orang
di sekitar kita buta dengan kebaikan kita, kenapa kita harus marah? Padahal ada
Allah yang melihat kebaikan kita dan membalas setiap kebaikan kita.
Ayolah kawan.. enggak usah takut untuk memberi. Ingat,,
kehidupan kita, umur kita, rezeki kita, selalu ada dalam Genggaman ALLAH SWT..
so,, enggak usah takut untuk kehilangan semuanya.. Allah yang Maha Mengatur,,
dan Allah Maha Menepati Janji.. Allah gak akan membiarkan kita mati kelaparan
lantaran kita menolong dan membantu anak yatim.
Buat kawan-kawan yang sedang berjuang mendidik dan membina
anak-anak yatim dan dhuafa,, berbahagialah,,, karena Allah tidak akan
membiarkan kawan-kawan semua mati dalam kelaparan dan kesusahan, sebaliknya,,
Allah akan menghidupkan kawan-kawan semua dalam limpahan keberkahannya.
Ingat,, jangan pernah menggunakan hitungan matematika dunia saat
kita ingin berbagi dan memberi, tapi gunakanlah hitungan matematika Allah,, 1-1=10,
10-10=100, …..
Bermimpilah kamu,, menjadi seorang
pemimpin yang baik.. dan tetap menjadi seorang pemenang!!
Ya! Karena pada dasarnya kita ini
adalah pemimpin bukan? Minimal, pemimpin bagi diri kita sendiri. Banyak hal
yang terjadi beberapa hari ini. Dan aku selalu mencoba mengambil hikmah dan
pelajaran dari setiap yang terjadi. Dari setiap apa yang aku lihat, aku dengar,
aku rasakan. Semua menjadi pelajaran penting untuk ku. Dan saat ini, aku mulai
belajar bagaimana menjadi orang yang melakukan pekerjaan yang melelahkan, namun
tak terasa lelah. Dan aku belajar dari ummi dan abi. Mereka adalah dua orang
terhebat dalam hidupku. Mereka adalah dua orang terbaik yang aku miliki di
dunia ini. Dari mereka aku banyak belajar tentang hidup ini. Tentang rasa
kepedulian terhadap anak-anak yatim yang membutuhkan kasih sayang serta
pendidikan. Dari mereka pula aku belajar untuk kuat menjalani hidup yang penuh
cobaan dan ujian.
Dan pada akhirnya, sekarang aku
sadar.. apa yang mereka lakukan semuanya adalah demi kebaikan aku. Mereka telah
membangun sebuah pesantren untuk anak yatim. Dan perlahan mereka mulai
melibatkan aku. Mulai dari sebagai guru hingga sekarang aku menjadi kepala pesantren
serta calon WAKUR (wakil kepala sekolah bidang kurikulum). “kalau bukan
anak-anak abi, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan ini?” jawab abi waktu
aku tanya kenapa harus aku??
Aku merenung, aku mencoba
mengingat-ingat lagi apa yang telh aku minta kepada Allah Dzat yang Maha Agung,
Yang Maha Kaya. Dan ternyata, semua ini, yang aku rasakan saat ini, amah dan
tanggung jawab yang aku pikul kini, merupakan jawaban atas doa dan mimpiku
5tahun yang lalu. Dulu aku pernah berdoa dan bermimpi menjadi seorang guru dan
menjadi seperti abi, orang yang bermanfaat bagi orang banyak. dulu pun aku
bermimpi, ingin membangun sebuah sekolah bagi anak-anak yang tidak mampu. Dan sekarang,
Allah menjawab semua doa, keinginan, dan mimpi ku dulu. Kekuatan doa itu memang
ada. Dan akan selalu ada..
Aku semakin percaya, bahwa Allah tidak akan
pernah melepaskan uluran tangan-Nya untuk hamba-Nya yang memiliki niat baik. Aku
semakin yakin, bahwa Allah sesungguhnya TIDAK PERNAH mengabaikan do`a-do`a
hamba-Nya. Allah akan selalu mendengar setiap keluhan kita, dan Allah akan
menyimpan setiap kata permintaan, permohonan, harapan, dan mimpi kita. Dan di
saat yang tepat, di saat Allah melihat kesiapan kita, maka Allah akan
menurunkan jawaban dari setiap permintaan, permohonan, harapan, dan mimpi kita…
Terimakasih ya Allah untuk semua
pemberian Mu melalui kedua orangtua ku… J
Salah satu matakuliah yang ane sukain
disemester ini adalah telaah sastra. Dan awal-awal pembelajaran matakuliah ini
adalah materi tentang puisi. Dan yang lebih menyenangkannya lagi adalah saat
membacakan dan mengekspresikan puisi tersebut. Nah, salah satu puisi yang ane sukain
di antara beberapa puisi yang dikasih dosen adalah puisi yang dibawah ini. Puisi
ini pun akan ane tampilkan saat di acara haflah tanggal 30 Juni mendatang. Dan insya
allah yang akan membacakannya adalah beberapa santri ane.
Jika ada yang mengerti dan bisa
menterjemahkan puisi ini ke dalam bahasa Indonesia dengan bahasa yang lebih
sastra,,silahkan di pos ke ane… J
شكوي
يتيم صغير
للشاعرة
توتي علوية
الترجمة
لذريتي
ها
أنا يتيم صغير..
تركتني
ماما و بابا وليس لي مال وفير
ودعتني
ماما و بابا وليس لي مأوى و مسير
ها
أنا مسكين حقير
أخطو
هزيلا تحت ظلال خطير
لم
أفهم حقيقة الحياة لسبب صفر التفكير
ها أنا جريح صغير
يكسر قوايا سهام التقدير
كم يئست في صمت مثقل بالهموم المرير
كم غرقت في صرخات الأمل المنتظر
دون جواب
في
صمت الليل وسكون النهار
كم
بكيت وأبكيت كل ركن من الدار
كيف
أنجلي سدود الظلام والستار
كيف
أقول: إليك!!! إلى سدود الغمام يغطيني بالأخطار
في
سجن الحياة و في مرّ طفولتي و في نعومة عمري
ها
أنا أناديك... يا الله يا رب النصير
دون جواب
أين لي المفر والبساط مثل البحار؟؟
إلى الوادي أو إلى صمت الحفار؟؟
إلى زحمة الكابوس أو إلىى شدة الكدر؟؟
أين المفر؟؟؟؟
طريقي..
ويا طوله من طريق أسلك و أسير
أين
طريق أسلكه لقضاء السن و القدر طالبا النصير
هل
سأفترش الرصيف لقاء خبز صغير؟؟
ههل
سأمد نحو هم فارغ اليد المغبر؟؟
وأتنفس
مهلا مهلا و في قلبي زوبعات الضجر
و
هناك أجلس و أنام فوق مهترئ الحصير
ياربي أكبر!!
ألست
تفتح لي الصراط بما تخلد بما فيك من الآيات؟؟
يسألنك عن اليتامى
قل إصلاح لهم خير
أنت
يا محمد إذا سئلت عن الأخيار
عن
اليتيم ينتقل من جسر إلى جسر
قل
إصلاح لهم برّ من الأبرار
يا ربّ غفار!!
ألست
أرسلت لي الوصايا مثل نور
الأموال
يفنى بها الإنسان الغرور
بعضها
أعطاها لليتيم الفقير
للمديد الود, و المحبة ... لكن
دفاعا
عنهم شبه طريق طويل لا نهاية و لا أخير
متعب و مهمل مثقيل إلا لمن
يخاف النار
يرتقي و يصعد نحو ذروة النضال
لا يزورها أحد إلا نادر
Andre langsung beralih ke kamar tidurnya dari ruang TV. Terdiam seorang
diri di atas kasurnya yang cukup besar nan empuk itu. Kesendiriannya seperti
membawa ia ke dalam kehidupannya beberapa tahun yang lalu. Ia pun tergerak untuk mengambil kotak yang menyimpan banyak kenangan di masa lalunya. Andre seperti sedang
menyaksikan film yang memutar kisah pertemuannya dengan sang pujaan hati yang
kemudian memberikannya harta terindah, Aira.
^^^
Andre sudah mulai menyukai Anita saat pertama kali mereka bertemu
di kampus dan sedang menjalankan Masa Perkenalan Mahasiswa Baru. Hari pertama
MPMB menjadi hari pertama Andre kenal dengan sosok Anita. Sosok perempuan yang
anggun, cantik, terlihat pintar dan baik. Andre semakin mengenal Anita saat
mereka tahu bahwa mereka satu fakultas, satu jurusan, dan bahkan satu kelas!
Suatu kebetulan yang sangat Andre sukai. Pendekatan pun mulai gencar Andre
lakukan. Perlahan, namun tepat pada sasaran. Itulah prinsip Andre. Ia tidak
ingin terlihat dan terlalu terburu-buru mendekati Anita. Takut salah langkah
yang ada Anita meninggalkannya. Ia berusaha dan mencoba mencari tahu tentang
Anita lebih dalam. Selama lima semester Andre hanya berani dekat dengan Anita.
Memberikan perhatiannya. Selalu memberikan waktu untuk Anita saat ia butuh
teman curhat. Tidak pernah ada pernyataan bahwa ia mencintai Anita. Bahkan ia
pun selalu mencoba kuat dan tegar saat ia mendapatkan cerita bahwa Anita sudah
berpacaran. Andre tidak pernah patah semangat. Dengan keyakinan rasa cinta,
sayang serta perhatiannya yang selalu ia berikan kepada Anita, ia yakin suatu
saat nanti Anita akan datang kepelukannya.
Memasuki akhir semester enam, Andre pun membuktikan sendiri
keyakinannya itu. Anita kembali kepadanya. Anita datang kerumahnya dan
menceritakan kisah berakhirnya hubungan Anita dengan pacarnya. Andre merasa
sangat senang, walau di sisi lain hatinya ia ikut merasakan kesedihan yang
dirasakan oleh Anita. Tiga bulan lamanya Andre mencoba membuat Anita melupakan
masa lalu dengan mantan pacarnya itu. Berbagai macam hal Andre lakukan untuk
menghibur Anita. Sampai akhirnya Andre pun berani mengungkapkan rasa cinta dan
sayangnya itu kepada Anita.
“Aku mau menjadi pacar kamu, Ndre.” Jawab Anita.
“Kalau aku meminta kamu untuk menjadi calon pedampingku, apa kamu
mau?” tanya Andre.
Anita terlihat tersipu malu dan akhirnya menjawab,
“Aku bersedia, Ndre.”
Jawaban itu membuat Andre seperti terbang ke langit. Walau hanya
jawaban singkat dari Anita, itu semua membuat Andre luar biasa bahagia. Andre
mulai mencari pekerjaan untuk mempersiapkan penikahannya nanti bersama Anita.
Tidak peduli jika ia masih kuliah. Ia akan mengatur waktu sebaik mungkin untuk
bisa kuliah dengan cepat dan mendapatkan hasil yang sempurna serta bekerja
untuk mengumpulkan biaya menuju pernikahannya nanti.
Waktu kelulusan pun tiba. Andre dan Anita lulus bersamaan. Andre
menyandang gelar sebagai mahasiswa terbaik di jurusan HI. Setahun setelah
kelulusan mereka, Andre melamar Anita, dan selang sebulan setelah acara lamaran
itu, mereka pun menikah. Suatu kebahagiaan yang tiada tara yang Andre dan Anita
rasakan. Andre tidak menyangka bahwa penantiannya selama enam semester untuk
mendapatkan Anita tidak sia-sia. Pada akhirnya Anita pun menjadi istrinya.
Andre merasa menjadi pria yang paling beruntung karena telah mencintai,
menyayangi, serta mencintai Anita, wanita catik, pintar, cerdas, baik, dan
begitu menghormati orang tua.
Andre yang menjadi anak terakhir dari tiga bersaudara akhirnya
harus menetap di rumah orang tuanya.
“Siapa yang akan mengurus Ibu dan Bapak kalau kamu keluar dari
rumah ini, De?” tanya Ibu suatu hari saat Andre menyatakan rencananya ingin
memiliki rumah sendiri bersama Anita.
Andre pun menceritakan ketidak inginan Ibu jika ia dan Anita
meninggalkan Ibu dan Bapak hanya berdua di rumah yang cukup besar itu.
“Yasudah, Mas. Benar kata Ibu, kalau kita keluar, siapa yang akan
mengurus mereka? Aku siap ko, merawat Ibu dan bapak, sampai kapanpu!” kata
Anita menenangkan suamianya itu.
Andre tersenyum mendengar ucapan istrinya itu. Kebanggaan Andre
kepada Anita naik satu tingkat. Bersyukurnya Andre karena memiliki istri yang
begitu pengertian dan mau berkorban demi dirinya dan Ibu serta bapak.
Lima bulan setelah pernikahan mereka, Anita memberikan tanda-tanda
bahwa di dalam rahimnya akan tumbuh buah hati mereka. Dan sejak saat itu Anita
melepaskan pekerjaannya sebagai wanita karir dan total hanya mengurus Ibu dan
Bapak di rumah. Serta menjaga buah hati mereka ini sepenuh hati. Ibu dan Bapak
pun ikut menjaga dan memperhatikan kondisi Anita. Walau ini bukanlah cucu
pertama bagi Ibu dan Bapak, tapi calon cucunya inilah yang akan menjadi cucu
pertama yang tinggal bersama mereka. Ibu dan Bapak membayangkan betapa ramainya
rumah ini jika si kecil ini terlahir ke dunia, mengisi bagian dari rumah ini. Ibu
dan Bapak tidak membiarkan Anita bekerja keras. Mereka pun tidak akan
membiarkan Anita kelelahan. Tugas anita hanyalah menjaga sang buah hati hingga
lahir nanti.
Dan saatnya telah tiba. Sembilan bulan ia melalui hari-hari bersama
sang buah hati yang menemaninya kemana pun ia pergi dan melangkah. Sembilan
bulan sudah Anita menjaga buah hatinya dengan Andre di dalam rahimnya yang
kokoh. Kini saatnya ia keluar dari persembunyiannya. Saatnya sang buah hati
ikut merasakan dan menghirup udara dunia. Dan terlahir lah anak perempuan yang
mungil dan cantik dengan proses dan kondisi yang normal. Perpaduan antara Andre
dan Anita yang sangat pas. Hidungnya mancung seperti Anita, kulitnya sawo
matang seperti Andre. Matanya pun benar-benar perpaduan antara Andre dan Anita
yang sangat seimbang.
"Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang." (Seno Gumira Ajidarma)