Kenapa kamu harus memilih
aku? Kenapa kamu mencintai aku, bukan yang lain? Kenapa kamu lebih memilih dia?
Kenapa cinta ini begitu menyakitkan? Kenapa kamu rela bersama ku, padahal kamu
tahu waktuku tak lama lagi? Kenapa dia rela meninggalkan aku? Di saat aku mulai
sangat mencintainya?
Masih
banyak pertanyaan kenapa tentang cinta. Cinta itu unik. Cinta itu penuh
misteri. Cinta itu rahasia. Terkadang Cinta bisa menjadi madu paling manis,
menghilangkan pahitnya rasa sakit hati. Atau, menjadi racun paling pahit yang
menghancurkan harapan. Namun, itulah Cinta. Cinta itu rumit, Kawan. Lalu mengapa
kau harus tanyakan “kenapa?”. Mengapa kau pun menanyakan “kenapa harus dia?” “kenapa
bukan dia?”. Cinta itu penuh ketulusan, Kawan. Lalu, kenapa kamu harus
menuntut? Tidak ada orang yang saling menuntut berlandaskan Cinta. Cinta itu
menjadikan kita rela memberi, dan harus rela menerima pula. Cintlah yang
menjadikan kita saling membutuhkan. Bukan saling membenci apalagi menghina. Cinta
itu datangnya dari hati yang paling tulus, Kawan. Maka dengan hati yang tulus
jugalah kita bisa menerima Cinta.
Sobat,
Cinta itu datang dari hati. Hanya hati yang dapat merasakan datangnya getaran
cinta. Lalu, mengapa kau tanyakan masalah cinta kepada logika? Kadang hati dan
logika tak berjalan seiringan. Seringkali hati menerima Cinta, namun logika
lebih memilih menolaknya. Atau sebaliknya. So, buat apa kau tanyakan masalah
cinta kepada logika? Ia tak akan pernah memahami permasalahan hati. Maka,
jangan kau tanyakan “kenapa?” karena ini masalah hati kawan. Bukan logika yang
bermain.
he em bener banget..masalah hati..tapi ketika menjalani hubungan yang mengatasnamakan cinta ini, baiknya tetap menggunakan logika karena logika akan mengendalikan hati agar tidak terjerembab ke dalam hal nista ...
BalasHapussalam pagi..tetap semangat ya Mbak..:)
siiiippppp..setuju juga dengan komentar mba husnia...thanks mba... :)
BalasHapus