Sabtu, 15 Oktober 2011

JANGAN TANYAKAN “KENAPA?” KEPADA CINTA


Kenapa kamu harus memilih aku? Kenapa kamu mencintai aku, bukan yang lain? Kenapa kamu lebih memilih dia? Kenapa cinta ini begitu menyakitkan? Kenapa kamu rela bersama ku, padahal kamu tahu waktuku tak lama lagi? Kenapa dia rela meninggalkan aku? Di saat aku mulai sangat mencintainya?
Masih banyak pertanyaan kenapa tentang cinta. Cinta itu unik. Cinta itu penuh misteri. Cinta itu rahasia. Terkadang Cinta bisa menjadi madu paling manis, menghilangkan pahitnya rasa sakit hati. Atau, menjadi racun paling pahit yang menghancurkan harapan. Namun, itulah Cinta. Cinta itu rumit, Kawan. Lalu mengapa kau harus tanyakan “kenapa?”. Mengapa kau pun menanyakan “kenapa harus dia?” “kenapa bukan dia?”. Cinta itu penuh ketulusan, Kawan. Lalu, kenapa kamu harus menuntut? Tidak ada orang yang saling menuntut berlandaskan Cinta. Cinta itu menjadikan kita rela memberi, dan harus rela menerima pula. Cintlah yang menjadikan kita saling membutuhkan. Bukan saling membenci apalagi menghina. Cinta itu datangnya dari hati yang paling tulus, Kawan. Maka dengan hati yang tulus jugalah kita bisa menerima Cinta.
Sobat, Cinta itu datang dari hati. Hanya hati yang dapat merasakan datangnya getaran cinta. Lalu, mengapa kau tanyakan masalah cinta kepada logika? Kadang hati dan logika tak berjalan seiringan. Seringkali hati menerima Cinta, namun logika lebih memilih menolaknya. Atau sebaliknya. So, buat apa kau tanyakan masalah cinta kepada logika? Ia tak akan pernah memahami permasalahan hati. Maka, jangan kau tanyakan “kenapa?” karena ini masalah hati kawan. Bukan logika yang bermain. 

2 komentar:

  1. he em bener banget..masalah hati..tapi ketika menjalani hubungan yang mengatasnamakan cinta ini, baiknya tetap menggunakan logika karena logika akan mengendalikan hati agar tidak terjerembab ke dalam hal nista ...
    salam pagi..tetap semangat ya Mbak..:)

    BalasHapus
  2. siiiippppp..setuju juga dengan komentar mba husnia...thanks mba... :)

    BalasHapus