Sabtu, 17 Februari 2024

Cintaku Habis Di Kamu


Kau tahu? Hal yang paling ku sesali dari sebuah pengambilan keputusan adalah berpisah darimu. Aku tau, bersamamu aku sakit, terlalu banyak luka yang harus ku terima. Banyak harapan yang sulit untuk menjadi nyata. Saat itu, aku merasa bersamamu hanya akan terus melebarkan lebam dalam dada. Tapi ternyata, saat permintaanku kau wujudkan, saat perpisahan yang kuinginkan kau jadikan nyata, aku menyadari bahwa aku lebih sakit. Ya. Aku lebih sakit saat tak bersamamu.
Sejak kepergianmu dari hidupku, Ada seseorang yang mencoba mendekatiku. Tak peduli apa dan bagaimana statusku saat ini. Ia pun tak peduli jika kamu pernah menjadi bagian dari hidupku. Ia mencoba mencuri hatiku. Menarik perhatianku. Mengalihkan ku dari sakit yang masih begitu mengigit.
Aku menyambut kedatangannya dengan begitu baik. Aku menghargai setiap kebaikan yang ia berikan untukku. Bahkan, saat ia mengetuk pintu hati, aku coba membukanya. Aku pun pernah mempersilahkannya masuk. Ku biarkan ia menjelajah isi hatiku. Aku biarkan ia melihat betapa banyak serpihan kaca di dalamnya. Agar ia tau, jika ia ingin menetap, maka tugasnya sungguh berat. Ia harus membersihkan serpihan kaca yang sudah hancur berantakan. Banyak partikel terkecilnya yang menancap melukai setiap dinding hati. Tanpa aku tanya dan aku minta, ia memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan untukku. Katanya, ia sanggup untuk membersihkan setiap serpihan kaca yang berantakan itu. Ia bersedia membantu menyembuhkan luka ku yang sudah terlanjur banyak tercipta. AKu hanya tersenyum mendengarnya. Entah, aku ragu akan kemampuannya.
Seiring waktu berjalan, ia tetap setia menemaniku. Mencoba menyirami hatiku dengan cinta baru, cinta darinya. Cinta dalam versinya. Yang harus ku akui sangat berbeda jauh dengan cinta versimu.
Tapi kau tau? Hatiku tetap kering. Tetap kosong dan terasa hampa. Segala usahanya terlihat biasa saja di mataku. Segala caranya tak ada sedikitpun menggetarkan hatiku. Kau tau, kenapa? Karena ternyata cintaku telah habis di kamu.
Ya. Cintaku habis di kamu! Tanpa kau sadari, perpisahan kita, juga kepergianmu, bukan saja meremukkan hatiku. Tapi juga membawa serta seluruh cinta yang telah ku persembahkan untukmu. Maka, ketika siapapun yang datang menawarkanku untuk menulis cerita baru tentang cinta. Aku menyadari, bahwa aku menyerah. Karena aku sudah merasa lelah bahkan sebelum pena itu ku angkat untuk menuliskan kata pertama tentang cinta yang baru. Karena sungguh, cintaku habis di kamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar