Rindu itu kembali datang. Menyergap tanpa aba-aba. Mengoyak sisi hati yang mulai tenang. Sesak! Sakit! Perih!! Namun semua itu tak mendorongku untuk menuju titik temu dengannya. Bahkan, menghadirkan bayangnya dalam ilusipun aku enggan.
Entah ... aku sungguh 'tak tahu harus berbuat apa. Menikmati perihnya merindu ini pun rasanya sungguh menyiksa! Mengabaikannya pun aku tak bisa! Tuhan, aku harus apa??
Aku tahu ... sebuah pertemuan akan melahirkan rindu yang begitu menyesakkan, di saat salam perpisahan harus terucapkan. Sayangnya, aku terlena. Tidak sempat menyiapkan hatiku untuk menghadapi hari dimana salam perpisahan itu terucap. Sehingga kini yang ada adalah sesak yang terasa enggan menguap.
Tuhan ... apakah rindu yang hadir ini bagian dari izinmu? Lalu, aku harus apa sekarang? Menikmati suguhan rindu yang begitu menyiksa ini?
Ah! Jika kutau rindu kali ini sama pahitnya dengan kerinduan yang datang sebelum ini, mungkin aku tidak akan mengundangnya dengan sebuah pertemuan itu. Namun kutahu, penyesalan tak akan mengubah keadaan. Penyesalan tak akan mengganti sebuah cerita yang telah tergoreskan. Saat ini, tak ada cara lain yang mampu kulakukan, selain ... menikmati rindu yang tak akan berujung temu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar