Untukmu ibu..
Dulu, aku tak begitu
paham arti pentingnya seorang ibu. Ya!! Dulu...sekali... saat yang ku tau
hanyalah bagaimana caranya aku bahagia dengan menikmati segala fasilitas hidup
yang kau berikan. Saat yang ku tau hanyalah betapa aku bahagia saat kau
mengajakku pergi jalan-jalan ke suatu tempat yang baru.. Saa yang ku tahu
hanyalah betapa aku merasa kesal saat kau membentakku, entah untuk alasan apa..
dan saat-saat yang lain yang aku pahami hanyalah berkisar materi, dan
kebahagiaan sesaat..
Waktu pun bergulir
begitu cepat.. aku semakin tumbuh..aku semakin berpikir..aku semakin
merasakan.. dan aku semakin merekam tiap jejak kebersamaan kita. Akupun semakin
berpikir dan tahu lewat cerita banyak orang, dan tentunya, cerita dari mulutmu
sendiri,Bu.. betapa menjadi seorang Ibu bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Aku
baru bisa berpikir tentang artinya seorang ibu.. aku baru sebatas berpikir
tentang pentingnya seorang ibu,, dan aku baru sekedar berpikir tentang beratnya
peran seorang ibu. Ya! Aku baru sebatas berpikir.. belum merasakan..dan belum
sepenuhnya mengerti..!!
Hingga akhirnya waktu
mengantarkan ku ke hari ini. Hari dimana peran dan tanggung jawabku telah
berubah. Aku yang dulu hanyalah putri kecilmu yang tak mengerti apa-apa, putri
kecilmu yang begitu lugu, putri kecilmu yang begitu merepotkan, putri kecilmu
yang begitu manja, kini..hari ini.. aku telah menjadi istri juga seorang ibu..!
Ah..Ibu.. kini peran
kita sama.. menjadi seorang IBU.. walau tentu kelas kita berbeda.. hehehhe..
engkau sudah sangat senior, Bu.. aku masih sangat membutuhkan bimbingan dan
arahan darimu. Kini aku tak sekedar berpikir, namun aku merasakan dan juga
memahami.. betapa pentingnya seorang IBU... betapa berharganya seorang Ibu.. betapa
berhutangnya aku kepadamu, Bu.. Walau ku tahu,, kau tak pernah menganggap apa
yang telah kau lakukan selama ini adalah bentuk pinjaman yang kelak aku harus
menggantinya. Apa yang kau lakukan sejak aku hidup dalam rahimmu, hingga detik
ini, ku tau semua itu penuh ketulusan, keikhlasan, cinta, dan kasih sayang. Kau
tak pernah menghitung biaya lelahmu selama mengandungku. Kau tak pernah
memberikan harga pada tiap teguk ASI yang ku minum sejak pertama ku lahir
hingga aku berusia 2 tahun. Kau tak pernah berputus asa untuk membesarkan ku, merawatku,
mendidikku, dn kau tak pernah meminta bayaran untuk semua hal itu. Pun aku
merasakan hal yang sama. Saat aku mengandung hingga detik ini aku membesarkan
mujahidku, memberikan hak ASI nya, menyuapi makannya, memberikan segalanya yang
membuatnya bahagia, semata-mata karena cinta dan kasih sayang kepadanya, serta
harapan agar ia kelak menjadi anak yang sholih. Sama sepertimu, Bu,, aku tak
pernah menghitung semuanya dengan harga materi, aku tak pernah menganggap bahwa
semua yang ku lakukan ini adalah bentuk pinjaman hutang kepadanya yang kelak
harus ia bayar..! aku yakin, bayaran yang kau tunggu dari ku adalah saat aku
menjadi anak yang sholihah, bukankah begitu, Bu?
Ibu.. kini aku
paham..aku tahu..aku merasakan..aku benar-benar mengerti.. tentang pentingnya
hadirmu, tentang berharganya dirimu, tentang keteduhan setiap sikap dan katamu,
tentang setiap hardikmu, tentang cinta dan kasih sayangmu, tentang pelukanmu,
tentang senyumanmu, tentang diammu, tentang lelahmu, tentang semuanya.. nyaris
semuanya kini ku paham.
Ibu.. apa yang ku
lakukan kini untuk mu sangatlah tak sebanding dengan apa yang telah kau lakukan
sejak aku numpang hidup dirahimmu. Biarkan kini sedikit demi sedikit aku
membantumu sebisa ku.. paling tidak membantumu bersih-bersih, dan mengurus
pakaianmu.. anggaplah ini sebagai ucap terimakasih ku dan baktiku padamu,Bu..
Walau rasanya ini sangatlah tak pantas disebut ucap terimakasih.. Ah..tapi apa
yang kau katakan “gak perlu, biar untuk pakaian ibu sendiri saja yng urus, kamu
sudah terlalu capek..” ah Ibu... kalimat mu membuatku meleleh.. masih saja kau
menganggapku puri kecilmu yang tidak boleh merasakan lelah.. LLL
aku hanya ingin berbakti padamu,Bu.. izinkahlah.. “Ibu tau, kamu sayang ibu..
tapi yang sangat ibu butuhkan hanyalah doa dari mu. Doakan saja selalu ibu
semasa hidup dan matiku nanti..ibu takut sama adzab kubur nanti..” LLL
tak usah kau pinta pun aku selalu menyebut nama mu dalam doa ku bu.. LL
Ibu.. maafkan aku
jika masih terlalu banyak khilaf yang ku lakukan kepadamu.. teruslah kau sehat
dan berumur panjang,Bu.. agar aku terus belajar tentang artinya cinta, kasih
sayang yang tulus dari mu, agar aku bisa terus belajar darimu untuk menjalani
kehidupan ini, dalam kondisi termanis maupun terpahit sekalipun..! terimakasih
untuk segalanya yang telah kau berikan hingga detik ini,Bu.. aku
mencintaimu..menyayangimu.. sangat..!! :-*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar