Wahai mujahidku..
Kau terlahir,,bukanlah sekedar terlahir untuk meramaikan dunia
ini.. Namun, kau terlahir sebagai peganti, pelengkap, dan juga penerus..
Wahai Mujahidku..
Kau adalah peganti ia yang telah pulang diantara kami.. peganti
ia, sosok yang selalu kami banggakan.. peganti ia, sosok yang tak pernah
mengenal lelah untuk berjuang demi umat,, peganti ia, sosok yang mengajarkan
kami arti mencintai mereka yang lemah.. Ya! Kau peganti ia,,buyamu,, kelak
suatu saat nanti kau akan menjadi sepertinya, bahkan lebih! Kau terahir membawa
garis mukanya untuk menjadi penawar rindu kepadanya... Wahai mujahidku,, kau
harus melebihinya..!
Wahai Mujahidku..
Kau adalah pelengkap untuk kami... disaat kami kehilangan satu
nyawa.. di saat itu pula kami merasa ada yang kurang.. Namun Allah tak
membiarkan begitu saja.. Dia kirimkan engkau, mujahidku.. untuk menjadi
pelengkap kami yang teah kehilangan..
Kau pun menjadi pelengkap kebahagiaan yang tak pernah dapat ku
lukiskan..
Wahai Mujahidku..
Dengan peluh, lelah, dan perjuangan yang berat,, ku bina kau..untuk menjadi seorang Mujahid! Ku ingin kau menjadi penerus para imam besar yang telah dulu pulang untuk beristirahat. Yang telah memberikan ruang kepadamu untuk menjadi penerusnya.. Penerus untuk menyampaikan kalimat Tauhid. Untuk menegakkan kalimat Tauhid. Untuk menyerukan kalimat Tauhid. Lihatlah!! Wahai mujahidku.. Umat telah kehilangan banyak imam besar,, umat telah banyak kehilangan para ulama, umat telah kehilangan banyak orang-orang sholih.. Tumbuhlah kau, wahai mujahidku.. menjadi peganti ataupun penerus mereka..
Wahai Mujahidku..
teruslah kau tumbuh..dan cintai Allah,, kau teladani Rasulmu,,
serta kau tanamkan Quran dalam dada dan dirimu..
jadilah engkau mujahidku.. jadilah engkau ulama sholih di masa
depan, jadilah engkau "Mursyid Al-haramain" yang membawa perubahan
untuk umat agar selalu menegakkan kalimat Tauhid..
Wahai Mujahidku..
Umat menunggu mu dimasa depan..
_17november2015,, Selasa,,
Pondok Pesantren Khairu Ummah Nusantara
teruntuk : Mujahid kecil ku.. "Rizki
Mursyid Al-Haramain"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar