Hujan
Hujan, satu hal yang pernah menjadi momen indah yang selalu ku tunggu. Setiap rintiknya yang membentur bumi, menghadirkan wangi petrikor, hingga mencipta genangan yang seketika dapat dijadikan teman bermain untuk anak-anak. Termasuk aku saat itu. Selalu ada kebahagiaan tersendiri di kala rintiknya berlomba menghujani tubuh mungilku yang dengan bahagia memainkan setiap genangan yang tercipta.
Hujan, satu momen yang pernah tanpa sengaja mempertemukan aku dengan seseorang yang mampu membuatku merasakan getar cinta. Menjadikanku berani untuk jatuh cinta, dan melangitkan harap akan kebahagiaan-kebahagiaan bersamanya. Menyebabkanku tak berhenti menyebut namanya di setiap sujud panjangku. Mengaminkan segala rapalan doa tentang ceritaku bersamanya untuk abadi hingga berakhir dengan kata bahagia.
Namun hujan pula, yang telah mencipta duka paling mengenaskan dalam hidupku! Segala yang ku semogakan bersamanya tak pernah menjadi nyata! Di balik tirai hujan, dia meregang nyawa. Tubuhnya yang bersimbah darah terguyur deras dengan derasnya bulir hujan yang membentur bumi. Di depan mataku, ia mengembuskan napas terakhirnya! Aku hancur! sehancur-hancurnya! Duniaku mendadak gelap dan runtuh! Segala semogaku tak akan pernah menjadi nyata! Rintik Hujan menjadi saksi betapa ambruk nan remuk nya aku. Kehilangan seseorang yang aku cinta. Seseorang yang padanya ku gantungkan harapan tentang kehidupan di masa depan. Yang dengannya aku yakin akan selalu tercipta bahagia meski sekali waktu kecewa datang menyapa.
Dan hujan yang menyapa kali ini, telah mencipta getir kerinduanku pada dia yang tak akan pernah kembali, yang tak akan pernah bisa ku dekap lagi.
~~~~
bs: akustik mengenangmu-sammy