Sabtu, 25 Mei 2024

Hujan

5/25/2024 06:08:00 PM 1 Comments

Hujan, satu hal yang pernah menjadi momen indah yang selalu ku tunggu. Setiap rintiknya yang membentur bumi, menghadirkan wangi petrikor, hingga mencipta genangan yang seketika dapat dijadikan teman bermain untuk anak-anak. Termasuk aku saat itu. Selalu ada kebahagiaan tersendiri di kala rintiknya berlomba menghujani tubuh mungilku yang dengan bahagia memainkan setiap genangan yang tercipta.

Hujan, satu momen yang pernah tanpa sengaja mempertemukan aku dengan seseorang yang mampu membuatku merasakan getar cinta. Menjadikanku berani untuk jatuh cinta, dan melangitkan harap akan kebahagiaan-kebahagiaan bersamanya. Menyebabkanku tak berhenti menyebut namanya di setiap sujud panjangku. Mengaminkan segala rapalan doa tentang ceritaku bersamanya untuk abadi hingga berakhir dengan kata bahagia.

Namun hujan pula, yang telah mencipta duka paling mengenaskan dalam hidupku! Segala yang ku semogakan bersamanya tak pernah menjadi nyata! Di balik tirai hujan, dia meregang nyawa. Tubuhnya yang bersimbah darah terguyur deras dengan derasnya bulir hujan yang membentur bumi. Di depan mataku, ia mengembuskan napas terakhirnya! Aku hancur! sehancur-hancurnya! Duniaku mendadak gelap dan runtuh! Segala semogaku tak akan pernah menjadi nyata! Rintik Hujan menjadi saksi betapa ambruk nan remuk nya aku. Kehilangan seseorang yang aku cinta. Seseorang yang padanya ku gantungkan harapan tentang kehidupan di masa depan. Yang dengannya aku yakin akan selalu tercipta bahagia meski sekali waktu kecewa datang menyapa. 

Dan hujan yang menyapa kali ini, telah mencipta getir kerinduanku pada dia yang tak akan pernah kembali, yang tak akan pernah bisa ku dekap lagi. 

~~~~

bs: akustik mengenangmu-sammy

Senin, 20 Mei 2024

Rindu Sahabat

5/20/2024 09:00:00 AM 0 Comments



Waktu yang
  perlahan lahan kita lalui tak pernah terasa putarannya. Tanpa disadari kita telah banyak mencipta cerita. Waktu yang bergulir membawa kembali ingatan semua kisah yang pernah kita lalui bersama. Seolah ingin mencipta beribu kenangan ketika kita bertemu dengan kata pisah.

 Kamu, adalah orang asing yang tiba - tiba hadir dengan tawa dan canda penuh ceria. Menghadirkan warna baru dalam kisah hidupku. Meski pada akhirnya, kenyataan pahit tentangmu harus kuterima; ada satu penyakit bersarang terlalu lama pada dirimu, yang aku pun tak tau semenjak kapan. Namun yang aku tau, kamu lelah. Kamu sudah tak sanggup melawan setiap sakit yang kau derita. Hingga akhirnya, sakit yang kau derita merenggut nyawa. Dan hal yang paling membuatku miris juga sangat menyesal adalah saat kau mengucapkan salam perpisahan pada dunia, aku tak tau. Aku tak ada. Aku tak mengerti selelah apa kamu selama ini menghadapi kesakitan itu. hanya kabar duka perihal dirimu yang tiba-tiba saja ku terima.

Aku hancur! hatiku remuk!

Saat ku datang ke rumahmu dan ku temui kau tak lagi seperti dulu, dengan berjuta senyum ceriamu. Tak ada lagi kebersamaan yang pernah kita lalui bersama. Yang kudapati hanyalah kau yang terdiam, terbujur kaku tak bergerak, tak lagi bersuara, tak lagi seperti dulu. Membuat aku merasa kenyataan ini adalah mimpi buruk! Duniaku terasa runtuh! Karena harus kehilangan sahabat rasa saudara sepertimu.

Sekarang, di kala getar rindu padamu menyapa, aku hanya bisa menatap langit malam berteman gemintang, berharap kau juga melihat ku dari kejauhan untuk  menjawab rindu yang selalu ku panjatkan. Mungkin terkesan lemah untuk aku yang selalu tertawa dan membuat semua serius mu dulu menjadi canda. Hanya saja aku tidak bisa menyembunyikan kerinduan yang seakan membuat ku begitu lemah.

Untuk mu yang sudah tenang disisi-Nya, cerita kita tidak pernah aku lupa meski hanya celotehan kecil yang terlontar untuk sebuah canda tawa. Aku rindu masa itu meskipun sesekali kau menghampiri lewat mimpi, namun semua sudah tidak sama seperti saat kita yang seakan tak bisa terpisah. Aku rindu dengan semua tawa bahkan keluh mu di saat kau terluka, semoga kerinduan yang telah kutitipkan lewat sang pencipta tersampaikan kepadamu yang berada disisi-Nya. Bahagialah di sana tanpa ada lagi rasa sakit yang kau derita, sahabatku.  

 

<><><><> 

16 Mei 2024, (bs, instrument seventeen; kemarin)

Sabtu, 18 Mei 2024

Hancur

5/18/2024 08:43:00 PM 0 Comments


Aku pernah merasa, bahwa kau akan menjadi satu-satunya rumah ternyaman untukku pulang. Kau akan menjadi peluk terhangat kapanpun aku butuhkan. Kau akan menjadi sandaran paling kuat di saat aku rapuh. Kau pun menjadi satu-satunya yang paling setia mendengarkan segala cerita atau bahkan hanya sebuah keluhan.

 Saat itu, aku begitu percaya, bahwa kita tidak akan pernah menemukan alasan untuk sebuah salam perpisahan, kecuali hanya kematian. Aku begitu yakin tidak akan pernah ku temukan rasa sakit karena sebuah kehilangan.

 Miris, semua itu hanyalah harapan yang tidak pernah menjadi nyata!

 Segala mimpi untuk mencipta bahagia dan menghadapi duka bersamamu hancur berantakan dihantam kenyataan hadirnya orang ketiga di antara kita. Kebahagiaan yang pernah ku rasa bersamamu ternyata hanya tersisa di batas kenangan. Tak akan pernah menjadi cerita untuk masa depan hingga ku tutup usia.

Kau harus tau, saat dia kau bawa hadir, duniaku mendadak hancur! Bahagiaku pecah berkeping! Tempat bersandar bahkan untuk sekadar berkeluh kesahpun patah berserakan!

Jika kau melihatku masih bisa berdiri, berjalan, bahkan masih terlihat ada sisa senyumku, mungkin itu tak lebih dari seonggok daging yang bernyawa namun tak lagi ada rasa!

Bahkan air mataku lelah dan mengering menangisi kehancuranku sendiri. Tersebab orang yang paling ku cinta dengan begitu teganya menghancurkan segala mimpi, harapan, juga dunia ku yang penuh bahagia!

Setelah ini, aku harap tak ada lagi harapan dan dunia seseorang yang kau hancurkan. Cukuplah aku yang pertama dan terakhir merasakan sakit atas keegoanmu. Ku lepas kau untuknya. Berbahagialah kamu dengannya. Biarkan aku di sini dengan rasa hancur yang harus ku benahi seorang diri.

<><><><><><>

18 Mei 2024

-bs;lara lagi piano-

Kamis, 16 Mei 2024

Maaf Aku Tak Bisa Kembali

5/16/2024 11:23:00 AM 0 Comments



Harapan ku yang kau patahkan, sakit yang kau torehkan, bahkan langkahmu untuk meninggalkan, tanpa tau bagaimana aku mengiba agar kau bertahan, telah mencipta luka yang begitu dalam.


Aku sudah mencoba meruntuhkan rasa malu, agar kita tetap bersama. Namun semua menjadi sia-sia ketika dia datang memberi harapan yang baru untuk mu.

Semenjak kau pergi bersamanya, semua tentang kita sudah menjadi cerita yang telah ku kubur begitu lama. Tentang semua rasa yang ku punya sudah ku lupakan seiring kau menjauh dariku. Cita, cinta, dan harapan bersamamu, aku jadikan sebuah catatan usang yang tak mungkin lagi ku lanjutkan ceritanya.

Ya. Mungkin dulu aku terlalu bodoh untuk mengiba perihal cinta kepadamu, terlalu lemah dengan sikap baik dan juga kata manis yang engkau lantunkan. Namun kini aku mengerti, mencintai tanpa dicintai itu telalu menyakitkan!

Tenanglah, Nona. Sekarang aku sudah baik baik saja. Semua tentang mu sudah ku lupa. Karena kini aku sudah ditemani oleh seseorang yang selalu menghargai keberadaanku. Yang selalu ingin aku berada di dekatnya.

Lucunya, kini kau datang meminta ku kembali dan meninggalkan dia yang telah setia menemani.

Maaf aku tidak bisa kembali, karena saat ini aku telah bahagia bersama dia yang menggantikan posisimu.

Maaf aku tidak bisa kembali. Seandainya aku masih sendiri tanpa dia pun, aku tidak ingin mengulangi kesalahan seperti dulu dengan mencintai wanita yang tak tau diri dan pandai menjaga hati seperti mu.

Terimakasih atas cerita lama yang pernah kita ukir bersama. Dan kini, maafkan aku karena memilih untuk tidak akan pernah kembali bersamamu lagi.

<><><><><>

Karya; Jufa, Tulisan Rahmi

16 Mei 2024


Sabtu, 11 Mei 2024

Cinta Sahabat

5/11/2024 11:12:00 PM 0 Comments

 


Banyak orang mengatakan, antara kita tak mungkin selamanya menjadi sahabat. Tak mungkin rasa yang kita punya hanya berhenti di batas rasa sayang. Tak mungkin jika di antara kita tak ada percikan cinta. Lalu aku, dengan segala ego dan atas nama harga diri, berjuang ingin membuktikan bahwa ucapan mereka salah. Aku selau berusaha membuktikan bahwa kita memanglah sepasang sahabat yang saling menyayangi, dan tak akan pernah ada percikan api cinta yang merusak ikatan persahabatan kita.

Namun, seiring waktu berputar egoku mereda, harga diri ku pertaruhkan. Hatiku lelah untuk terus berpura-pura menyayangimu hanya sebagai sahabat. Aku letih dengan terus menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. Aku pun jengah dengan selalu memadamkan percikan api cinta yang selalu hadir saat sedang bersamamu.

Jujur, aku terlena dengan segala perhatianmu. Aku terbuai dengan segala sikap bergantungnya kamu. Aku merasa menjadi satu-satunya orang yang selalu bisa kau tuju kapanpun kau mau, dan butuhkan. Maka, aku berpikir, mustahil jika bibit cinta itu tak tumbuh dalam hatimu.

Dengan rasa percaya diri yang membuncah, ku datang menghampirimu dengan membawa sebuket cinta dalam hati, beserta pernyataan cinta yang telah ku susun rapih di balik lisanku yang kelu saat berhadapan denganmu. Lalu dengan beraninya, ku suarakan pernyataan cinta yang telah ku susun dan ku simpan selama ini untukmu. Berharap, kau menjawab dengan rasa yang sama.

Ternyata harapanku salah! Aku terlalu tinggi bermimpi bahwa cinta sebagai sahabat dalam hatimu akan berubah sepertiku. Pernyataanku dijawab olehmu dengan menghadirkan seseorang yang kemudian kamu perkenalkan sebagai kekasih. Kamu berlagak bahwa selama ini orang yang paling mengerti dan selalu ada untukmu adalah dia yang kau sebut pujaan hatimu. Sikapmu seolah memaksa langkahku untuk kembali mundur agar tak melebihi batas kata sahabat.

Mungkinkah percikan api cinta ini hanya hadir padaku saja? Ataukah sesungguhnya percikan itu kau rasakan juga, namun kau hanya takut mengungkapkan apa yang sebenarnya dirasa? 

Argh!! Bermacam pertanyaan konyol mulai bermain dalam benak. Mencipta tawa getir di balik air mata yang tersembunyi pada aliran hujan yang mengguyur sekujur badan. Hingga kemudian membuatku tersadar bahwa semua rasa cinta yang hadir telah mendatangkan kecewa juga rasa bersalah pada persahabatan yang telah kita bangun bertahun lamanya. 

Salahkah cinta sahabat yang telah tumbuh merekah dalam hati ini? Salahkah jika aku harus jatuh cinta pada sahabatku sendiri??

Terlepas benar atau salah dari rasa yang tercipta ini, aku hanya ingin kamu memaafkanku. Tetap menerimaku dalam kehidupanmu. Tetap menjadikan aku tempat kembalimu, ketika kamu sudah tidak lagi bersamanya, atau di saat kamu ingin bercerita tentang suka duka saat kamu bersamanya. Karena sebenarnya aku tak ingin kamu pergi dengan membawa benci padaku, dan kemudian melupakan persahabatan kita yang telah terbina bertahun lamanya. Sedangkan aku di sini, terkoyak oleh perasaan cinta kepada sahabat yang tak akan pernah kunjung terbalas.

<><><><>

bs; menepi, instrumen

Kamis, 09 Mei 2024

Imam Para Wanita Di Zamannya

5/09/2024 05:00:00 PM 0 Comments

 


Ini adalah kisah tentang seorang wanita yang menjadi Imam para wanita di zamannya. Siapakah dia?

Ia adalah putri Abdullah bin al-Harits bin Uwaimar bin Naufal al-Anshariyah. Ia dikenal dengan gelar yang diawali dengan kata abu atau ummu. Beliau adalah Ummu Waraqah binti Abdullah atau dikenal dengan Ummu Waraqah binti Naufal, dinisbahkan kepada kakeknya.

Ia termasuk wanita yang paling mulia di zamnnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengunjungi beliau beberapa kali dan beliau menjulukinya dengan gelar asy-Syahidah.

Ummu Waraqah aadalah seorang wanita yang memiliki semangat tinggi terhadap Islam dan bercita-cita untuk mati syahid di jalan Allah untuyk meninggikan kalimat Allah. Karena itu, ia tidak terhalang untuk berjihad bersama kaum Muslimin dan mendapatkan pahala mujahidin. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak berangkat Perang Badar, Ummu Waraqah berkata kepada Rasulullah 'alaihi wa sallam, "Ya Rasulullah, izinkanlah aku berangkat bersama Anda sehingga aku dapat mengobati orang-orang yang terluka di antara kalian, merawat orang yang sakit di antara kalian, dan agar Allah mengaruniai diriku syahadah (mati syahid)."

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Sesungguhnya Allah akan mengaruniaimu syahadah. Akan tetapi tingallah kamu di rumahmu karena sesungguhnya engkau adalah syahidah."

Ummu Waraqah turut mengumpulkan al-Quran dan ahli membacanya. Karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya agar menjadi imam bagi para wanita di daerahnya. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyiapkan seorang mu'adzdzin bagi mereka

Disebutkan dalam al-Musnad dan as-Sunan dari hadits Abdurrahman bin Khalad dari Ummu Waraqah; ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengunjungi dia di rumahnya, kemudian memberikan seorang mua'dzdzin untuknya. Abduraahman berkata, "Aku melihat mu'adzdzin tersebut seorang laki-laki yang sudah tua."

Jadilah rumah Ummu Waraqah radhiyallahu'anha, rumah Allah yang di dalamnya ditegakkan shalat lima waktu. Alangkah terhormatnya seorang wanita yang menduduki posisi sebagimana seorang wanita Mukm inah seperti Ummu Waraqah radhiyallahu'anha.

Ummu Waraqah senantiasa istiqomah dengan keadaannya, yakni menjaga syari'at-syari'at Allah hingga pada suatu ketika budak dan jariyahnya- yang telah dijanjikan oleh beliau. Tatkala pagi Umar bin Khaththab berkata, "Demi Allah, aku tidak mendengar suara bacaan al-Quran dari bibiku semalam."

Kemudian beliau memasuki rumahnya, namun tidak melihat suatu apapun, kemudian beliau memasuki kamarnya, ternyata beliau telah terbungkus dengan kain di samping rumah. Umar berkata, "Alangkah benar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika bersabda, 'Marilah pergi bersama kami untuk mengunjungi wanita yang syahid."

Selanjutnya, Umar radhiyallahu'anhu naik mimbar dan menyampaikan berita tersebut lantas berkata, "Hadapkanlah dua budak tersebut kepadaku." Maka datanglah dua orang budak tersebut dan Ummar menanyai keduanya dan mereka mengakui bahwa mereka telah membunuhnya. Umar pun perintahkan agar kedua budak tersebut disalib. Mereka berdualah orang yang pertamakali disalib dalam sejarah Islam.

Semoga Allah merahmati Ummu Waraqah, semoga Allah membalas semua kebaikannya dalam keistiqomahannya membaca al-Quran serta mengumpulkannya. Beliau adalah imam bagi para wanita di zamannya yang amat sangat rindu untuyk berjihad dengan haerapan mendapat pahala mujahidin. Akhirnya, Allah pun mengabulkan permohonannya dan beliau mendapatkan pahala mujahidin. 

-----------

Dikutip dari buku berjudul 101 Wanita Teladan di Masa Rasulullah, Karya Hepi Andi Bastoni

Rabu, 08 Mei 2024

Dibatalkan

5/08/2024 08:36:00 PM 0 Comments

 

Sebuah pesan mengejutkan baru saja ku terima. Kakiku yang sejak tadi sudah terasa begitu lelah dan tak bertenaga semakin lemas rasanya. Tubuhku ambruk seketika di atas sofa yang berada di belakangku. Pikiranku mendadak beku. Tak tahu apa yang harus ku lakukan setelah ini.

“La, tadi orang catering telepon Mama. Untuk konfirmasi lagi soal lauk dan makanan yang akan ada di gubukan nanti.” Ucap Mama yang tanpa babibu duduk di sampingku. Dan aku hanya mampu menjawab satu kata singkat, “ya.” Setelah itu aku beranjak ke kamar dengan langkah yang begitu gontai. Berharap pesan yang tadi ku baca adalah sebuah prank atau mungkin sebuah mimpi buruk di detik-detik menjelang hari pernikahanku.

Dengan kepala yang terasa berdenyut, kembali ku buka sebuah pesan di chat teratas.

Maaf, dek. Dengan sangat terpaksa mas harus katakan ke kamu, Mas gak bisa melanjutkan pernikahan ini. Maaf Mas gak bisa jelaskan alasan detilnya ke kamu saat ini. Segala biaya yang sudah dikeluarkan oleh keluargamu untuck persiapan acara kita, nanti Mas ganti. Sekali lagi Maafkan Mas, Dek. Kamu jaga diri baik-baik, ya. Kalau kamu ingin tau apa alasannya, nanti kita atur waktu untuk membahas ini, tapi untuk sekarang, tolong jangan cari aku dulu, ya. Dan terakhir, hal yang harus kamu tau, Dek. Meski pernikahan ini harus dibatalkan, Mas masih sayang banget sama kamu.”

Sesaat setelah aku membaca pesan itu, rintik air mataku deras membasahi wajah. Sesak di dada yang sejak tadi memeluk ku lepaskan dengan tangisku yang pecah. Satu minggu lagi, seharusnya menjadi hari berbahagiaku. Segala persiapan bisa dikatakan sudah nyaris sempurna. Namun semua harus dibatalkan begitu saja.

Terimakasih, Mas. Sudah menjadi orang paling hebat mencintaiku, namun kamu juga orang yang paling hebat mencipta luka sedalam ini.

 


Menjamu Madu

5/08/2024 05:44:00 PM 0 Comments

Malam ini untuk kesekian kalinya ia memberi kabar pulang terlambat dari kantornya. Aku tahu alasan sesungguhnya mengapa ia akhir-akhir ini terlambat pulang ke rumah. Bahkan tak jarang ia kembali ke rumah saat malam sudah semakin larut. Namun begitu, alasan yang ia berikan masih sama, ada rapat mendadak di kantor, yang tidak bisa aku tinggal. Walau aku tahu ia sedang berbohong, dan selalu mencari-cari alasan, aku hanya tersenyum menerima alasannya. Aku tetap bersikap sebagai istri yang berbakti kepada suami.

Sudah mendekati tahun ke dua sikapnya sedikit berubah, serta pulang larut malam yang semakin sering. Rasanya, aku semakin lelah dengan kepura-puraan ini. Hingga akhirnya aku mendapati waktu yang tepat untuk mengatakan apa yang selama ini aku tahu. Bahwa ada seorang madu di belakangku yang ia sembunyikan. “Temui aku dengan dia, kamu tidak perlu lagi menyembunyikan dia seperti ini. Aku sudah tahu semuanya, Mas.” Aku tahu ia sangat terkejut dengan ucapanku. Tentu ia tidak akan mengira bahwa aku mengetahui kebohongannya selama ini.

Dua hari setelah permintaanku, ia benar-benar membawa wanita itu ke rumah kami. Rumah yang sederhana penuh cinta dan bahagia ketika wanita itu belum memasuki hati suamiku. Tentu saja aku menjamu maduku ini dengan sangat baik. Sebaik dulu saat ia hanya bertamu dengan status sahabat terbaikku.

-------

Naskah yang lolos seleksi dalam event menulis antologi pentigraf pada tahun 2022

Senin, 06 Mei 2024

Apa Kabar Senja?

5/06/2024 10:11:00 PM 0 Comments


Kali ini aku mengulang lagi menatap langit sore yang tampak begitu indah. Teringat lagi semua kisah yang telah dilewati saat kita bersama. Langit senja yang terlihat tak asing, seperti saat kita masih bersama, menatapnya sambil menunggu datangnya malam dengan penuh canda tawa ceria.


Apa kabar Senja?

Sejak pergimu, senjaku tak lagi sama. Ia indah, namun tak sempurna. Sama dengan segala impianku. Tersusun sempurna namun harus berhenti di batas asa. Segala rencana dan mimpi tentang kita kini hanya menjadi sebuah cerita yang tak bisa ku lupakan begitu saja.


Banyak sekali cerita indah tentang kita. Segala cerita suka dukaku, kamu selalu menjadi saksinya. Saat kau bersandar sembari melantunkan kata cinta dan enggan untuk berpisah, semburat senjapun mendengarnya.


Masih ingatkah kau tentang janji yang pernah kita cipta? Seperti apapun keadaannya, kita akan tetap bersama, dan mungkin hanya maut yang bisa menjadi pemisahnya. Lalu Tuhan, menjadikannya nyata.


Apa kabar Senja?

Mungkinkah kau merindukanku? Seperti aku yang selalu ingin bertemu dan memelukmu lagi? Namun hal itu tak mungkin lagicmenjadi nyata. Karena takdir Tuhan tidak pernah bisa kita hindarkan. Senja, apakah aku salah karena belum bisa menerima keadaan atas kepergianmu? Apakah aku salah jika sampai saat ini aku belum bisa mengikhlaskan kepulanganmu?


Apa kabar Senja?

Kau tak perlu khawatir, ya. Sekarang aku masih terus berjuang untuk tetap baik baik saja. Meski hatiku masih begitu mencintaimu dan belum sepenuhnya bisa melepaskanmu. Buktinya, air mata ku selalu berderai, hanya karena teringat tentang dirimu. Lukisan senja di langit petang pun selalu setia menemaniku menghapus setiap bulir air mata kerinduan untukmu.


Senja, tirai malam mulai turun. Dan aku akan sendiri lagi menikmati malam yang begitu menikam dengan kerinduanku untukmu. Tak apa ya, jika langit senja yang dulu selalu menjadi saksi kebahagiaan kita, kini ia harus menjadi saksi atas duka ku yang begitu nestapa.


Hai Senjaku, apa kabar kamu disana? Aku rindu kamu. Aku rindu segala cerita saat bersamamu. Aku rindu. Apa kabar Senjaku?


~~~••••~~~

bs: cinta sejati instrumental bcl


Minggu, 05 Mei 2024

Engkau Juga Manusia

5/05/2024 01:11:00 AM 0 Comments


Tutur katamu begitu indah, hingga membuat banyak pasang telinga merasa nyaman bahkan jatuh cinta. Alunan suaramu dalam mengekstrakan logika,  membuat setiap hati merasa memiliki tempat untuk bersandar dan berkeluh kesah. 


Wahai engkau sang pemberi ketenangan untuk mereka yang sedang dilanda gundah gulana, apakah kau baik-baik saja? Ketika hari bahkan hatimu sebenarnya banyak luka yang harus kau simpan dan kau tutupi dengan canda tawa. 


Hilang arah, bahkan kecewa terhadap dunia sering kau sembunyikan di balik kata-kata mu yang indah, seakan sakit yang engkau alami tidak pernah terjadi. Bahkan engkau masih terlihat baik baik saja, seolah satu masalah pun enggan menghampirimu. Padahal nyatanya, rintik air mata sering kau usap di kala sedang terdiam dan tertegun saat sang senja sudah mulai hilang cahanya. 


Sekarang tidak apa, luapkanlah segala rasa sakit,  bersalah, kecewa, bahkan air matamu. Tumpahkanlah segala rasamu agar kau merasa tenang seperti ketenangan yang pernah kau beri untuk banyak manusia. Tidak apa kau menangis,  karena itu bukanlah suatu kelemahan. Tapi percayalah, itu adalah kekuatan untukmu agar tetap bisa memberi ketenangan kepada mereka. 


Bersikap dewasa dalam menghadapi masalah mereka adalah suatu keharusan, tapi jangan pernah kau lupakan bahwa luka di hatimu juga perlu kau hadapi dengan ketenangan. Tetaplah menjadi penenang buat hati yang resah tanpa mengabaikan apa yang sesungguhnya sedang kau rasa. Ingatlah, bahwa kau juga manusia seperti mereka. Tak apa jika sekali waktu kau menangis, melepas topeng kedewasaanmu, dan memilih untuk rehat sejenak. Tak apa jika kau butuh waktu untuk sendiri dulu. Karena kau, juga manusia. 


~~••~~••~~••~~

Created by:  Jufa

4 Mei 2024

~~••~~••~~

bs; imran ajmain-seribu tahun instrumen piano