Rindu Sahabat
Waktu yang perlahan lahan kita lalui tak pernah terasa putarannya. Tanpa disadari kita telah banyak mencipta cerita. Waktu yang bergulir membawa kembali ingatan semua kisah yang pernah kita lalui bersama. Seolah ingin mencipta beribu kenangan ketika kita bertemu dengan kata pisah.
Kamu,
adalah orang asing yang tiba - tiba hadir dengan tawa dan canda penuh ceria. Menghadirkan
warna baru dalam kisah hidupku. Meski pada akhirnya, kenyataan pahit tentangmu
harus kuterima; ada satu penyakit bersarang terlalu lama pada dirimu, yang aku
pun tak tau semenjak kapan. Namun yang aku tau, kamu lelah. Kamu sudah tak
sanggup melawan setiap sakit yang kau derita. Hingga akhirnya, sakit yang kau
derita merenggut nyawa. Dan hal yang paling membuatku miris juga sangat
menyesal adalah saat kau mengucapkan salam perpisahan pada dunia, aku tak tau.
Aku tak ada. Aku tak mengerti selelah apa kamu selama ini menghadapi kesakitan
itu. hanya kabar duka perihal dirimu yang tiba-tiba saja ku terima.
Aku hancur! hatiku remuk!
Saat ku datang ke rumahmu dan ku temui kau
tak lagi seperti dulu, dengan berjuta senyum ceriamu. Tak ada lagi kebersamaan
yang pernah kita lalui bersama. Yang kudapati hanyalah kau yang terdiam,
terbujur kaku tak bergerak, tak lagi bersuara, tak lagi seperti dulu. Membuat
aku merasa kenyataan ini adalah mimpi buruk! Duniaku terasa runtuh! Karena
harus kehilangan sahabat rasa saudara sepertimu.
Sekarang, di kala getar rindu padamu
menyapa, aku hanya bisa menatap langit malam berteman gemintang, berharap kau
juga melihat ku dari kejauhan untuk
menjawab rindu yang selalu ku panjatkan. Mungkin terkesan lemah untuk
aku yang selalu tertawa dan membuat semua serius mu dulu menjadi canda. Hanya
saja aku tidak bisa menyembunyikan kerinduan yang seakan membuat ku begitu
lemah.
Untuk mu yang sudah tenang disisi-Nya,
cerita kita tidak pernah aku lupa meski hanya celotehan kecil yang terlontar
untuk sebuah canda tawa. Aku rindu masa itu meskipun sesekali kau menghampiri
lewat mimpi, namun semua sudah tidak sama seperti saat kita yang seakan tak
bisa terpisah. Aku rindu dengan semua tawa bahkan keluh mu di saat kau terluka,
semoga kerinduan yang telah kutitipkan lewat sang pencipta tersampaikan kepadamu
yang berada disisi-Nya. Bahagialah di sana tanpa ada lagi rasa sakit yang kau derita, sahabatku.
<><><><>
16 Mei 2024, (bs, instrument seventeen; kemarin)