Minggu, 26 Januari 2025

Seiring Waktu Berjalan



Seiring waktu yang berjalan, aku bertanya dalam diam, apa yang sebenarnya ia rasa untukku? Sekedar kagumkah? Atau memang percikan cinta itu ada di hatinya? Apakah dia merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan untuknya?

Rasa ini, berbalas atau hanya bertepuk sebelah tangan?

Entah… .

Hanya dia dan Tuhan yang tau, kan?

Sedangkan yang aku tau, seiring waktu berjalan, rasa yang ku punya semakin melekat erat!

Aku tau ini salah. Dan ini adalah kebodohan paling nyata yang ku pilih dalam perjalanan hidup ini. Tapi apalah daya, untuk benar-benar melepasnya aku tak kuasa!

Segila ini rasa yang ku punya untuknya!

Sebodoh ini aku membiarkan segala perasaan untuknya berkecamuk dalam dada!

Lelah! Tapi ku menyukainya…

Sakit!! Tapi aku menikmatinya..

Seiring berjalannya waktu, doa yang ku rapalkan berubah susunan kalimat permohonannya. Tak ada lagi paksaan. Yang ada adalah aku pasrah pada kehendak-Nya. Akan dibawa sampai ke titik mana segala rasa yang ku simpan ini.

Berujung bahagiakah? Atau akan berakhir mencipta luka yang lebih dalam sayatannya

Namun yang pasti, namanya tidak akan pernah terlewat kusebut dalam doa..

Seiring waktu yang berjalan, aku biarkan semesta yang menjawabnya. Menyatukan atau memisahkan. Menjadikan saling atau membiarkan kembali asing

Seiring waktu berjalan, semua akan menemukan titik akhirnya. Entah bahagia, atau justru berakhir nestapa. 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar