Rabu, 04 Oktober 2023

Hanya Menunggu


"Kapankah temu itu menjadi nyata?"
tanyaku padamu nona manis yang ku puja. Ini adalah pertanyaan kesekian kali, yang mungkin membuatmu merasa sedikit jengah.

Sejak menatap wajahmu untuk pertama kali, meski hanya dalam layar, harus ku akui, kagumku berubah menjadi getar cinta yang tak bisa ku tepiskan.

Tatap matamu, suara merdumu, bahasa pesanmu, seolah mengunci hatiku agar terpaku hanya kepadamu. Desir cinta yang kurasakan tiap kali menatap namamu, membaca barisan pesan darimu, atau bahkan sekadar mendengar suaramu, membuatku ingin menepis jarak yang membentang antara kita.

Aku ingin mendekapmu dalam nyata, bukan dalam hayalan belaka. Berkali pertanyaan soal pertemuan itu kusinggung, dan kamu selalu menjawab,  "sabar ... sebentar lagi, ya. Aku masih belum bisa kalau untuk sekarang." 

Lalu sederet alibi pun akan kamu lontarkan. Menuntut pengertianku, yang terkesan memaksaku untuk tak lagi bertanya soal itu. Aku pun diam dari pertanyaan tentang sebuah pertemuan.

Tenang, Nona ... cintaku kepadamu selalu menang. Hingga tak ada segan untukku menunggu kapan temu itu menjadi kenyataan.

Aku menghitung setiap detiknya. Berharap waktu berpacu sedikit lebih cepat. Hingga kelak mengantarkanku pada temu bersamamu. Aku menunggu dalam kata sabar dan sebentar lagi yang selalu kau janjikan.

Hingga aku tidak tahu lagi, batas sabar tungguku, batas sebentar lagi versi mu berada di detik keberapa, di hari, bulan, bahkan tahun keberapa akan berakhir?

Sampai pada akhirnya ... aku bertemu satu waktu, dimana aku tersadar, bahwa aku selama ini hanya menunggu.

Menunggu dengan sabar yang tak tahu dimana batasnya.

Menunggu di balik kata "sebentar lgai" yang selalu kau gaungkan.

Menunggu dengan harap kosong tentang sebuah pertemuan.

Ya! Aku tersadar ... cintaku sedang dipermainkan. Sabarku sedang tak diindahkan. Tungguku sedang dilecehkan! Selama ini, aku hanya menunggu! 

Menunggu dengan ketidakpastian. Menunggu dengan kehampaan. Menunggu dengan akhir yang disia-siakan!

Hai Nona ... katakan saja jika pertemuan denganku adalah hal yang sangat kau hindari! Agar aku cukup tahu diri dan yakin, bahwa selama ini, yang kulakukan hanyalan percuma. Aku hanya sedang menunggu dan tak akan ada temu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar