Selasa, 28 Juli 2015

abi

7/28/2015 06:21:00 AM 0 Comments
_Sebuah tulisan sebagai ungkapan rindu kami kepada sosok ayah sekaligus guru yang begitu kami cintai.. Tulisan ini dibuat oleh saya dan beberapa adik2 santri yang telah mengenal sosok almarhum.._

******
Oh abi..
Engkau yang begitu tangguh
Tak pernah kami mendengar engkau mengeluh
Meski telah bercucur peluh
Tiada henti berjuang untuk menegakkan kalimat Allah
Tiada pernah kau berhenti mencari rezeki demi untuk menghidupi kami

Rasa lelah yang menyelimuti mu, engkau abaikan..
Peluh yang bercucur deras, tak pernah kau pedulikan..
Bahkan, rasa sakitpun tak pernah kau hiraukan..

Oh abi..
Seutas senyuman nan indah selalu terukir di wajahmu..
Hari-harimu selalu penuh canda tawa
Tak pernah terlihat sedikitpun diraut wajahmu 
bahwa engkau sedang menanggung beban yang begitu berat dan menyimpan beribu luka..

Oh abi..
Engkau selalu membuat kami berdecak kagum 
karena semangat juang mu yang begitu tinggi..
Yang mampu menerjang hujan dan teriknya matahari..

Oh abi..
Di tengah lelahmu, engkau tetap meluangkan waktu untuk kami
Mengajari, membimbing, atau sekedar bersenda gurau..
Teringat sebuah nasihat darimu abi..
Jadilah engkau kader pemuda islam yang tangguh!! 
Yang mampu merubah segala keburukan menjadi kebaikan..

Hhhaaahh..kini semua itu tinggal kenangan..
Canda tamu selalu terbayang..
Dan nasihatmu

Senin, 27 Juli 2015

Kembali Menyapa

7/27/2015 11:02:00 PM 0 Comments

Berbulan bulan sudah tak menyapa blog cantik ini.. Yang biasanya jadi tempat curhat..jadi tempat menuangkan ide, dan tempat berbagi ilmu. 

Terlalu banyak cerita haru biru yang terlewatkan begitu saja tak tertuliskan disini.. Dari yang penuh senyum kebahagiaan..hingga deras bercucuran air mata.. Semua ini pun berlalu begitu saja tanpa tulisan di blog cantik ini mungkin karena aku terlalu sibuk dan menikmati mengurus pangeran kecilku yang sudah hadir menjadi pelengkap sekaligus pengganti anggota keluarga kami.

Kenapa ku katakan ia menjadi pelengkap sekaligus pengganti? Karena ia terlahir untuk melengkapi pernikahan ku yang akan berusia 1 tahun, dan ia menjadi peganti karena ia terlahir tiga hari setelah ayahanda tercinta pulang ke Sang Maha Pencipta yang Maha Mencintai.. Walau pangeran kecilku tak akan pernah bisa menggantikan posisi ayahanda, namun bagi ku ia seperti bonus kepingan puzzle yang harus mengisi bagian yang kosong.

Entahlah, ini bagian dari bentuk kasih sayang-Nya kah yang dibungkus dengan bentuk ujian seperti ini atau apa..aku tak pernah tahu. Aku hanya tahu semua yang terjadi ini pasti lah yang terbaik dari Sang Maha Pencipta yang begitu Maha Baik dn Maha Mencintai hamba-Nya. Aku pun mencoba selalu mengerti bahwa ini bukan lah sebuah kebetulan belaka yang terjadi begitu saja..

Ibu mertua ku dipanggil oleh-Nya sebelum usia pernikahan ku genap sebulan. Kemudian ayahanda tercintapun dipanggil oleh-Nya