Pangeran itu datang ke dalam istanaku..
Membuatku terheran dan bertanya..
Mengapa ia bisa memasuki istanaku??
Aku hanya menatapnya tanpa rasa..
Ku perhatikan ia tanpa kata..
Begitu pula pangeran itu..
Menatapku yang berada di hadapannya..entah,
dengan perasaan apa..
Ia pun menyapaku.. dan kemudian bertanya.. “Wahai
ratu.. bolehkah aku menjadi teman dalam kesendirianmu? Menjadi tawa dalam
sedihmu? Menjadi pangeran dalam istanamu?”
Aku hanya menjawabnya dengan diam..
Karena ku tak ingin ia berada di dalam
hatiku,, ataupun sebaliknya..
Akan ku biarkan ia berdiri di istanaku,, atau
bahkan di gerbang istanaku..
Namun tak akan ku biarkan ia berdiri di
hatiku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar