Selasa, 29 April 2025

Tersesat Dalam Bayangmu

"Dari jutaan manusia yang diciptakan, mengapa harus kamu ?"

Sebuah pertanyaan yang seolah menantang takdir, tapi tetap saja jawabannya terpendam dalam hati yang tak bisa aku ungkapkan, dada ini terasa sesak, jantung ini berdegup tak terkendali, dan seluruh tubuh ini seakan berada dalam cengkraman takdir  yang tak bisa aku hindari.


Tak pernah aku bayangkan, tak pernah aku rencanakan untuk jatuh hati padamu. Tapi sekarang, aku tersadar, bahkan bayangmu yang tampak samar bisa mengubah seluruh dunia di sekitar. 

Aku yang dikenal sebagai sosok yang tangguh, kini terjatuh, bersimpuh dalam kebodohan yang tak aku inginkan.

Tak ada yang lebih menakutkan selain kenyataan bahwa aku tak lagi memegang kendali atas diriku sendiri.

Bayangmu, entah bagaimana caranya, telah mencuri pusat kendali ku. Aku merasa gila, terperangkap dalam labirin perasaan yang tak tau arah.  Tapi anehnya ada bagian dari diriku yang merasa bangga. Bangga karena aku tak pernah merasa sebebas ini sebelumnya. Sebuah kebodohan yang menyenangkan, sebuah kegilaan yang memberi ruang dalam kekosongan hatiku.

Tanpa khayalan itu, aku merasa akan kehilangan pijakan. Karena pada akhirnya hanya dalam dunia khayal ku kamu ada, dan hadir mu di sana bisa membuatku menemukan sedikit kedamaian, dan sedikit alasan untuk bertahan.

Dan jika khayalan itu yang harus aku bangun, maka biarlah aku terjebak di dalamnya. Biarkan aku terjebak dalam bayang-bayangmu. Karena dalam bayang-bayangmu, aku menemukan secercah harapan yang sulit ku jelaskan. Karena dalam bayang-bayangmu, kakiku masih kokoh berdiri tegap menghadapi dunia. Maka, biarkan aku di sini, tersesat dalam bayangmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar