Senin, 26 September 2011

Mahkota Terindah

9/26/2011 09:27:00 AM 0 Comments
Aku hampir saja tidak mengenali Kakak ku sendiri, Sita, yang sedang bersantai di taman belakang sambil membaca majalah berteman segelas kopi susu kesukaannya. Biasanya aku bisa mengenalinya lewat mahkota terindah miliknya. Yang selalu terlihat berkilau diterpa cahaya matahari ketika aku melihatnya dari jauh.
“Ma, itu siapa?” tanya ku kepada Mama, berbisik.
“Itu Kakak mu, Ra. Masa kamu tidak mengenali Kakak mu?” kata Mama yang disusul dengan tawa. Bagaimana aku bisa mengenali Sita? Kalau penampilannya sekarang sangat berbeda dari sebelumnya. Baru sebulan Sita pergi ke Malaysia untuk berlibur disana, tapi penampilannya sudah berubah 360 derajat. Sita yang ku kenal adalah sosok wanita cantik, memiliki rambut yang tak kalah bagus dengan artis bintang iklan shampo, selalu berpenampilan modis, trendy, tidak pernah ketinggalan fashion terkini. Tapi sekarang? Apa yang kulihat memang tidak bisa dipercaya. Dia memang tetap menjadi Sita yang cantik, tapi rambutnya yang begitu bagus harus ia tutupi dengan jilbab, bajunya yang dulu modis dan selalu menampilkan lekuk tubuhnya yang indah pun kini tertutup dengan busana muslimah yang jauh dari kata memperlihatkan lekuk tubuh. Oh God, kesambet setan apa kakak ku ini?
“Hai, Kak. Welcome back to our home. Sampai rumah jam berapa tadi, Kak?” tanya ku yang langsung duduk di depannya, dan berusaha untuk mempercayai penglihatanku.

maafkan aku.._at hospital

9/26/2011 09:04:00 AM 0 Comments

Di balik senyum, ku sembunyikan tangis..
Di balik tawa, ku sembunyikan air mata..
Di balik ketegaran, ku sembunyikan kerapuhan..
Di balik kesabaran, ku sembunyikan rasa sakit..
Tangisku..
Air mataku..
Kerapuhanku..
Serta rasa sakitku..
Tak pernah sebanding dengan tangis, airmata, kerapuhan, dan rasa sakit mereka..
Yang telah menjagaku dan merawatku 24 jam setiap harinya..
Semuanya,,tak pernah sebanding dengan lelah dan peluh yang mereka korbankan hanya untuk satu orang nyawa,,aku,,anaknya,,
Sepintar apapun aku menyembunyikan semua itu,,mereka,,jauh lebih pintar dariku..
Ya Rabb,, jika ini semua menjadi sebab mengalirnya air mata mereka, maka,,gantilah dengan senyuman di wajah mereka..
Ya Rabb,, jika ini semua menjadi sebab kuatnya rasa takut dan khawatir di hati mereka,, maka,,gantilah dengan ketenangan..
Ya Rabb,,jika semua ini menjadi sebabnya terjaga mereka di setiap hela nafasku,,maka,,berilah kekuatan kepada mereka menjalani ini..
Maafkan aku, Ya Rabb,,Yang Maha Mengampuni,,
Maafkan aku yang telah membuat mereka menangis tanpa sengaja..
Maafkan aku ya Rabb..